Semua Bab Jadi Miskin Di Hadapan Mertua: Bab 291 - Bab 300
403 Bab
SECERCAH HARAPAN
SECERCAH HARAPANDinda langsung menduga duga apa yang sebenarnya sedang terjadi dan maksud semua ini. Tak mungkin jika tak ada apa- apa namun suaminya mengatakan seperti itu. Dinda menunggu dengan harap- harap cemas karena penasaran.[Tiga hari lagi Ibu ingin mengadakan acara untuk Abah. Acara kiriman, Dek. Ibu ingin acara itu berlangsung secara meriah. Dia ingin semua yang mewah tanpa memandang pengeluaran kita sedang irit dan menabung juga untuk persiapan kelahiranmu. Dia hanya menuntut anak- anaknya yang ada di grup keluarga dengan meminta sumbangan sebesar satu juta per anak.]"Hah? Group keluarga?" gumam Dinda dalam hati sambil melihat group di chat WA nya.Dinda melihat ke grup keluarga Hasan yang memang sengaja di arsipkan dan di bisukan. Namun saat Dinda membuka nya tak ada notif apapun. Bahkan percakapan terakhir adalah mengabarkan bahwa mertua Pak Hendi meninggal dunia. Dinda mengernyitkan keningnya penuh keheranan.Bukankah selama ini dia juga masuk grup keluarga? Namun
Baca selengkapnya
BUDGET EXTRA DEMI BUAH HATI TERCINTA!
BUDGET EXTRA DEMI BUAH CINTA"Gaya hidup yang tidak sehat juga sering dikaitkan dengan terhambatnya pertumbuhan janin. Beberapa kebiasaan tidak sehat saat hamil yang berkaitan dengan kondisi ini adalah merokok, minum minuman beralkohol, dan penyalahgunaan narkoba. Kita harus mencari tahu akar permasalahannya untuk mengatasinya sampai tuntas. Namun, mungkin akan melelahkan baik secara fisik, mental, dan keuangan. Bagaimana Bu?" sambungnya."Iya, Dok. Lakukan yang terbaik, sebagai Ibu saya akan mengikuti semua perintah panjenengan. Demi keslamatan anak ini, apapun," ucap Dinda tegas.Dia tak peduli lagi pada suaminya, saat ini yang terpenting adalah nasib anaknya. Dinda sadar naluri dan insting keibuannya mengatakan agar dia tetap menjaga buah hatinya. Toh masalah uang dia masih memiliki banyak uang tabungan, andaikata pun kurang ada keluarganya sendiri yang selalu mendukungnya tanpa banyak bertanya.Pertumbuhan janin terhambat hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan kehamilan oleh
Baca selengkapnya
UJIAN RUMAH TANGGA ITU BANYAK MACAMNYA
UJIAN RUMAH TANGGA ITU BANYAK MACAMNYA"Wes begini saja, Bu. Untuk minggu ini kan itungannya minggu pertama diet sehat, kita batasi kenikan sebanyak setengah kilo gram perminggu. Itu adalah kenaikan paling banyak yang bisa diperoleh dari satu minggu. Saya akan bantu dengan konsep diet, Ibu yang menjalankan ya. Memang ini sedikit membosankan, sedikit melelahkan. Tapi percayalah ini adalah fase perjuangan dan bukti untuk anak betapa kita mencitainya," bujuk Doker maya berusaha untuk membesarkan hati Dinda.Akhirnya dia pun menganggukkan kepala. Dia sudah memilih untuk kehidupan di kandungannya dan mengontrol ini semua sejauh dia bisa demi kebaikan anaknya. Harusnya Hasan suaminya yang bisa menjadi laki- laki yang menemani melakukan pemeriksaan dan mengambil keputusan. "Membangun bahtera rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Selain komitmen, kedua pasangan juga harus siap menghadapi segala ujian rumah tangga yang akan datang. Pernikahan bukan hanya status, tetapi sebuah fase hidup baru
Baca selengkapnya
HARUS MEWAH DAN WAH!
HARUS MEWAH DAN WAH!"Astagfirulloh," Dinda beristighfar dalam hati.Ini ternyata yang dimaksudkan suaminya tentang uang tabungan, lalu acara Abah. Tapi di group keluarga? Apakah itu artinya Dinda tak di anggap? Padahal setahunnya juga untuk bersedekah semampunya saja. Tapi mau bagaimana lagi Ibu mertuanya yang meminta dan memaksa karena gengsi akhirnya repot sendiri."Bu, bukannya begitu. Tapi Ibu lihat sendiri toh sekarang bagaimana kondisi anak-anak Ibu? Pertama Zain, apakah Zain punya uang jika sebegitu banyaknya? Lalu Hasan sekarang juga sedang membutuhkan banyak uang untuk periksa istrinya. Kalau memang nekat- nekatan kami bisa menyediakan uang sebanyak itu, Bu. Tapi Bu, apakah tidak eman?" ujar Mbak Alif."Bukan apa- apa, Bu. Itu kan acara mendak saja, jadi aku mikir eman yang penting kan acara dulu toh, Bu. Nanti kalau ada rezeki lagi baru bikin meriah," sambungnya.Mendhak sepisan dilakukan setahun setelah kematian. Istilah lainnya adalah upacara meling. Asalnya dari kata ‘
Baca selengkapnya
GAYA HIDUP MELEJIT EKONOMI MENJERIT!
GAYA HIDUP MELEJIT EKONOMI MENJERIT!"Astagfirullah, Bu! Jangan berlebihan. Acara semalam saja kok ya sampai hati Ibu menjual semua kenang-kenangan yang diberikan Abah. Apa rasanya tidak terlalu berlebihan to, Bu? Mbok sedekah semampunya! Jangan di paksa, kita yang akan susah!" tegur Mbak Alif."Ya ya ya, memang anak itu kalau di sekolahkan lebih pintar ya dari orang tuanya. Sekarang berani mengajari orang tua, kenapa? Sekana sekarang kau berubah seperti itu? Biar biar saja biar semua orang tahu pengorbananku untuk almarhum Abahmu! Aku bisa membeli lagi harta itu dengan jualan, harta bisa di cari, tapi peringatan slametan Abahmu akankah bisa terulang lagi? Ini hanya setahun sekali," sanggah Bu Nafis."Asal kau tahu saja ya, Lif! Semua ini tak akan sebanding dengan apa yang di beri oleh Abahmu saat kita bersama dulu. Pengorbanan Abahmu tak akan sebanding dan senilai dengan harta yang aku jual untuk memperingati haulnya. Kenyamananku bersama Abahmu, dan rasa penghormatanku kepada Abahmu
Baca selengkapnya
MEMAKSA DIRI BERHUTANG
MEMAKSA DIRI BERHUTANG"Memang punya mertua model Bu Nafis begini bikin repot. Jika selalu dikabulkan, lama-lama bisa ngelunjak. Namun bila ditolak, salah-salah malah bikin perang," batin Dinda dalam hati."Din! Bagaimana?" tanya Bu Nafis."Maaf, Bu. Jujur saja Dinda bingung sekarang ini, uang Dinda di tabungan mungkin juga tak genap sampai dua juta. Bahkan tadi waktu periksa saja Mas Hasan menyuruh Dinda agar mengusahakan bahwa semua biaya pemeriksaan dan obat ambil yang di tanggung BPJS saja, Bu. Karena kami harus mulai menabung dan memikirkan masa depan. Sedangkan ibu tahu sendiri sekarang Dinda harus mengeluarkan budget ekstra untuk memeriksakan cucu ibu ke rumah sakit," jawab Dinda."Astagfirullah! Aku tuh benar- benar heran dan tak habis pikir. Sungguh! Aku heran sekali dengan anak-anakku kenapa toh mereka itu tidak bisa berpikir dengan jernih dan mengatakan iya atas permintaan ibunya, itung-itung balas budi. Mengapa anak- anakku berbeda dari pada anak lainnya? Kalau Ibu sudah t
Baca selengkapnya
ZAIN MEMBUAT ULANG LAGI
ZAIN MEMBUAT ULAH LAGI"Bu, mbok ya sekali ini sebagai orang tua seyogyanya harus pula menerima kenyataan bahwa anak- anak Ibu ini pun sudah menikah dan punya tanggung jawab sendiri dalam keluarganya. Hingga, kalaupun tanda bakti sudah mengakar, janganlah ngotot ingin diprioritaskan oleh anak-menantunya semisal minta ini-itu yang harganya diluar jangkauan kemampuan anak-menantu, Bu," pinta Mbak Alif."Assalamualaikum!" teriak seseorang lelaki dari luar."Waalaikumsalam," jawab Bu Nafis dan Mbak Alif bersamaan.Mereka semua menoleh ke arah pintu yang memang tak di tutup oleh Dinda tadi. Nampak seorang lelaki masuk ke dalam rumah dengan wajah muram dan rambut acak- acakan. Dia mengusap wajahnya kasar berkali- kali. Lelaki itu tak lain ternyata yang datang itu adalah Mas Zain."Lah Zain datang, Ibu undang kah?" tanya Mbak Alif. Bu Nafis menggelengkan kepalanya lemah."Ck! lihat wajahnya susah seperti itu. Sepertinya dia memang membuat ulah. Apalagi sekarang ulahnya," keluh Bu Nafis.En
Baca selengkapnya
SATU KANDUNGAN BEDA SPERMA!
SATU KANDUNGAN BEDA SPERMA!"Iya bukan rumah Ibu. Aku selalu menggadaikan sertifikat rumah milik keluarga Eva," jelas Zain."Gila!" bentak bu Nafis."Wahhh! Kau ini benar- benar edan! Edan," gumam Bu Nafis sambil memegang dadanya."Zain kali ini kau kelewatan. Kau kebacut! Jelas sungguh perilakumu di luar nalarku. Ini tak bisa dibiarkan lagi, Bu. Sudah! Inilah akibatnya jika Ibu terus- terusan membela Zain. Lihat, Bu! Ngelamak! Nngelunjak," bentak Mbak Alif."Bukankah dari awal Alif sudah bilang, Bu? Jangan tolong Zain, jangan tolong dia. Biarkan dia menyelesaikan masalahnya sendiri. Biarkan dia berpikir dengan nalarnya. Ini kelewatan, orang hutang itu Ibarat orang yang kehausan, sedangkan orang yang menghutanginya itu ibaratnya memberikan minum dengan air laut! Apa yang terjadi?" tanya Mbak Alif."Jika Ibu berpikir dengan menolong Zain melunasi semua hutangnya akan membantu dia berubah, Ibu salah. Justru dia tak tahu diri. Sekali Ibu menolong masih oke, kedua kali ibu menolong aku ma
Baca selengkapnya
IDE BUSUK BU NAFIS!
IDE BUSUK BU NAFIS!"Jiwa bisnisnya sama seperti Bapaknya. Hanya saja dia bodoh tak licik seperti Bapaknya," batin Bu Nafis sambil memandang Zain."Baiklah, Ibu tanya dulu beberapa jumlah hutangnya?" tanya Bu Nafis."Lima puluh juta, Bu," jawab Zain lirih."Astagfirullah! Gila kau, mengapa kau mengambil hutang bank begitu banyak sekali? Dari mana aku dapat uang sebanyak itu?" tanya Bu Nafis."Bu, sudah. Tak usah bertanya lo! Sudahlah Ibu tak usah di pikirkan dalam- dalam. Ini semua masalah Zain biar dia yang berpikir. Kenapa Ibu yang bingung," tegur Alif."Ck! Kau itu bagaimana aku tak mikir to, Lif. Kau mau adikmu yang memikirkan itu? Apakah kau tak punya otak juga, Lif? Kau pikir dari mana adikmu bisa mendapatkan uang lima puluh juta, wong uang lima puluh ribu saja tak pastikan tidak ada di dompetnya apalagi kok sampai lima puluh juta," sahut Bu Nafis menghina."Sek to, sebenarnya kau habiskan untuk apa saja semua uang itu?" selidik bu Nafis."Tidak Zain habiskan semua, Bu. Aku hany
Baca selengkapnya
RAYUAN MAUT BU NAFIS
RAYUAN MAUT BU NAFIS"Ada apa, Dek?" tanya Pak Hendi sambil duduk di depan Bu Nafis."Anakku terkena musibah, Mas," jawab Bu Nafis."Anakmu atau anak kita?" tanya Pak Hendi."Anak kita," jawab Bu Nafis."Ck, aku tak mengerti mengapa dia sungguh berbeda dengan diriku dan dirimu, Dek," ucap Pak Hendi."Kau salah, Mas. Dia sebenarnya sama sepertimu, ingin berbisnis namun selalu gagal dan bangkrut. Apalagi aku tak bisa mendidiknya bisnis, seperti yang kau tahu aku juga bukan pebisnis apalagi almarhum Abah, dia juga bukan seorang pebisnis juga toh," sanggah Bu Nafis."Lalu apa yang bisa aku lakukan sekarang? Aku tak mungkin kan meminjamimu uang begitu saja tanpa ada jaminan," ucap Pak Hendi."Apakah kau tega begitu padaku, Mas?" tanya Bu Nafis sambil memelaskan mukanya."Loh, bukankah kau yang meminta begitu? Kau tahu jawabannya, Nafis. Aku sudah mengajakmu menikah berkali-kali tapi kenapa kau selalu menolak. Aku yang sebenarnya heran denganmu. Apakah ada lelaki lain selain diriku?" selidi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2829303132
...
41
DMCA.com Protection Status