RAYUAN MAUT BU NAFIS"Ada apa, Dek?" tanya Pak Hendi sambil duduk di depan Bu Nafis."Anakku terkena musibah, Mas," jawab Bu Nafis."Anakmu atau anak kita?" tanya Pak Hendi."Anak kita," jawab Bu Nafis."Ck, aku tak mengerti mengapa dia sungguh berbeda dengan diriku dan dirimu, Dek," ucap Pak Hendi."Kau salah, Mas. Dia sebenarnya sama sepertimu, ingin berbisnis namun selalu gagal dan bangkrut. Apalagi aku tak bisa mendidiknya bisnis, seperti yang kau tahu aku juga bukan pebisnis apalagi almarhum Abah, dia juga bukan seorang pebisnis juga toh," sanggah Bu Nafis."Lalu apa yang bisa aku lakukan sekarang? Aku tak mungkin kan meminjamimu uang begitu saja tanpa ada jaminan," ucap Pak Hendi."Apakah kau tega begitu padaku, Mas?" tanya Bu Nafis sambil memelaskan mukanya."Loh, bukankah kau yang meminta begitu? Kau tahu jawabannya, Nafis. Aku sudah mengajakmu menikah berkali-kali tapi kenapa kau selalu menolak. Aku yang sebenarnya heran denganmu. Apakah ada lelaki lain selain diriku?" selidi
Read more