Share

GAYA HIDUP MELEJIT EKONOMI MENJERIT!

GAYA HIDUP MELEJIT EKONOMI MENJERIT!

"Astagfirullah, Bu! Jangan berlebihan. Acara semalam saja kok ya sampai hati Ibu menjual semua kenang-kenangan yang diberikan Abah. Apa rasanya tidak terlalu berlebihan to, Bu? Mbok sedekah semampunya! Jangan di paksa, kita yang akan susah!" tegur Mbak Alif.

"Ya ya ya, memang anak itu kalau di sekolahkan lebih pintar ya dari orang tuanya. Sekarang berani mengajari orang tua, kenapa? Sekana sekarang kau berubah seperti itu? Biar biar saja biar semua orang tahu pengorbananku untuk almarhum Abahmu! Aku bisa membeli lagi harta itu dengan jualan, harta bisa di cari, tapi peringatan slametan Abahmu akankah bisa terulang lagi? Ini hanya setahun sekali," sanggah Bu Nafis.

"Asal kau tahu saja ya, Lif! Semua ini tak akan sebanding dengan apa yang di beri oleh Abahmu saat kita bersama dulu. Pengorbanan Abahmu tak akan sebanding dan senilai dengan harta yang aku jual untuk memperingati haulnya. Kenyamananku bersama Abahmu, dan rasa penghormatanku kepada Abahmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status