Bang Parlin sepertinya hanya demam biasa, akan tetapi karena jarang sakit itu dia sepertinya manja dan cengeng. Sedikit-sedikit ngomongin mati. "Dek, Abang ingin buat wasiat," kata Bang Parlin, saat itu aku lagi memberikan obat-obatan yang dapat dari bidan desa."Wasiat apa, Bang,""Gini, Dek, begitu Abang meninggal, warisan harus dibagi,""Aduh, aku gak mau dengar, Bang," kataku."Ini serius, Dek,""Gimana mau bagi warisan, si Cantik masih tiga tahun," kataku kesal."Itulah, gimana ya, tapi menurut hukum agama, begitu seseorang itu meninggal, harta warisannya harus dibagi," kata Bang Parlin lagi."Gak Bang, aku gak mau dengar," jawabku."Biarpun gak mau dengar Abang tetap katakan, seluruh harta dibagi, seperdelapan untuk kamu, lebihnya untuk anak-anak, anak laki-laki dapat dua bagian, perempuan satu bagian, jadi misalnya harta semua delapan juta, satu jutu untuk kamu, tujuh juta lagi untuk anak-anak, mereka bagi lagi, dua bagian untuk Ucok, satu bagian untuk Butet dan Cantik, gitu a
Terakhir Diperbarui : 2023-09-12 Baca selengkapnya