Share

Kadaluarsa 2

Lama kutunggu jawaban Bang Parllin, akan tetapi dia tetap diam, matanya lurus melihat ke langit-langit kamar. Keningnya berkerut, seperti ada yang dia pikirkan.

"Manopause itu apa, Dek?" tanyanya kemudian.

"Ya, ampun, sampai satu menit aku tunggu jawaban Abang, justru gak tau apa yang dibahas," kataku sedikit kesal.

"Abang lagi berpikir apa itu manopause, seperti pernah dengar tapi lupa apa artinya,"

"Abang dengar dari mana?"

"Itulah yang Abang lupa itu, Dek,"

"Manopause itu, Bang, di mana seorang wanita tidak lagi datang bulan, tidak lagi bisa hamil, tidak lagi... basah," kataku kemudian.

"Oh, gitu,"

"Iya, Bang, mulai saat ini Aku tak bisa layani Abang lagi, gak ada lagi naik jabatan, hak ada lagi mendaki gunung, gak ada lagi garap sawah," kataku.

"Waduh!"

"Itulah, Bang, sekarang aku tidur dulu," kataku sambil berbalik.

Entah kenapa aku jadi mudah tersinggung, kurang menikmati hubungan dengan suami. Ini mungkin gejala-gejala manopause. Entah bagaimana dengan suamiku selanjutnya, sem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Rosi Mauliana
wakakakkk. para ipar yg baik
goodnovel comment avatar
carsun18106
iya ih sok geura pd ke dokter, konsul yg bener, jgn cari tau dari simbah gugel bisi menyesatkan
goodnovel comment avatar
sekai
g bs d pungkiri sihhh, lelaki yg biasanya kerja d ladang at sawah, postur tubuh nya emang cenderung ttep gagah. krn terbiasa bergerak kerja mirip olahraga. bang parlin yg lbh bnyk k kebun sawit dan urus sapi, pastinya g mslh sama bentuk badannya. nia yg ketar ketir, bang parlin msh bnyk yg lirik.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status