Share

Ingin Jadi Mertua

Desa kelahiran Bang Parlin jadi ramai, di desa ini ada kemalangan pun biasanya potong lembu. Ini sudah seperti tradisi tak tertulis. Konon dahulu rumah makan tidak ada di desa, pelayat datang dari segala arah. Dipotong lah lembu untuk konsumsi pelayat yang datang, sekalian untuk konsumsi tukang gali kubur dan sebagainya.

Apakah keluarga yang kemalangan tidak keberatan memberi makan orang banyak. Jawabannya tidak, karena yang kerjakan bukan keluarga inti, akan tetapi masyarakat desa dan tetangga. Biayanya diambil dari iuran tetangga. Ada STM (Serikat tolong menolong) biasanya jika ada yang kemalangan seluruh warga desa akan mengumpulkan uang .

Sedangkan berasnya berasal dari orang yang takziah, jika seorang ibu-ibu pergi melayat, dia bawa satu baskom kecil beras. Biasanya akan terkumpul beras yang cukup untuk makan orang sekampung selama tiga hari. Ditambah lagi biasanya hampir setiap keluarga punya ternak lembu di desa ini.

Rumah peninggalan orang tua Bang Parlin jadi tempat disemay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Siti Khodijah
bab ini mengingatkan sama almarhum suamiku. yang kondisi fisiknya lagi turun tapi minta kelon, pagi masuk rumah sakit., malamnya lewat. itulah kadang-kadang misteri
goodnovel comment avatar
sekai
krn bang parlin sama nia nikah d umur 36 - 32, jd nya emang gini. mereka dan mau 60 an, anak" msh pd sekolah kuliah. msh kisaran 21 thn k bawah. tp kan jodoh dan takdir Allah yg tentukan. bs jd bang parlin sama nia d ksh umur panjang, g mesti kek yg d bilang bang parlin.
goodnovel comment avatar
Sri Sepiari
nggak usah melo bang parlin syukuri aja.. dan usah nebak akan tibanya kematian... kayak bukan anak santri aja bang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status