Home / Pernikahan / Istri Tersembunyi CEO Kejam / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri Tersembunyi CEO Kejam: Chapter 81 - Chapter 90

115 Chapters

81. Desa Guozang

"Ya Tuhan, aku sudah tidak tahan!" Abel merasa kepalanya berputar, ia sudah tidak sanggup untuk jalan. Tubuhnya masih terasa sngat lemah, ia pun tidak bisa istirahat sekarang karena Abel yakin jika mereka saat ini tengah mencarinya. "Abel, cepat masuk!" Seakan Tuhan memang menurunkan pertolongan untuknya. Abel segera masuk ke mobil Aldi. Abel memang meminta bantuan Aldi untuk bebas dari rumah sakit. Namun, saat ia keluar nomor Aldi bahkan tidak dapat ia hubungi. Abel menyandarkan kepalanya yang terasa pusing, wajahnya bahkan terlihat sangat pucat. "Abel, kalau lo nggak mau ke tangkap. Sekarang buang seluruh pemberian Leon yang lo bawa, ponsel, emas, atau jam yang sekarang lo pakai. Bisa aja Leon naruh gps di sana!" Abel mengangguk ia melepaskan kalung dan juga anting yang dia kenakan. Aldi memberikan kantung kepadanya. Namun, sat melihat cincin yang tersemat di jarinya Abel sangat ragu untuk melepasnya. Itu adalah cincin pernikahan mereka. "Abel cepat, kita tidak ada waktu lagi.
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

82. Leon Tetap Pemenangnya

"Bodoh! Apa yang kalian kerjakan sampai menjaga satu wanita lemah saja tidak becus!" bentak Leon. Ia sangat marah mendapati Abel kabur. Terlebih mereka tidak bisa menemukan keberadaan Abel saat ini. "Maafkan kami, Tuan muda!" ucap salah satu pengawal tersebut, mereka semua menunduk tidak ada yang berani menatao ke arah Leon yang tengah di liputi amarah. "Apakah maafmu dapat mengembalikan wanita itu! Pergilah, cari dia sampai dapat. Kalau kalian kembali dengan tangan kosong kembali, saya tidak akan segan membunuh kalian semua!" teriak Leon. Mereka mengangguk patuh segera pergi untuk mencari keberadaan Abel. Kedua tangan Leon mengepal, ia meninju tembok di depannya. Tak perduli dengan kedua tangannya yang terluka bahkan darah segar mengalir. Tatapan mata Leon menajam, wajahnya terlihat sangat mengerikan. "Berani sekali kau kabur dariku, Abel!" Leon menghembuskan napas kasar, menjatuhkan tubuhnya di sofa.****"Abel, Aldi, kemarilah nak. Nenek sudah buatkan makan malam untuk kalian!
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more

83. Lembar Baru

"Lembar baru Abel!" Abel tersenyum tipis, ia terbangun dengan tubuh yang terasa segar. Abel menatap sekeliling melihat dia yang sudah berbaring di ranjang, sedangkan seingatnya semalam ia berada di balkon. "Aku akan menghabiskan hidupku dan putraku di tempat ini. Baby, selamat pagi!" ucap Abel sembari menyapa bayi dalam kandungannya. Abel melihat satu gelas susu hangat dan juga roti di meja samping ranjangnya. Terdapat sticky note di sana, Abel segera membacanya. Bibirnya mengulas senyum tipis saat pesan itu berasal dari Aldi. 'Morning princess, semalam aku melihat putri cantik yang berjalan sembari tertidur, haha. Susu putih dan roti sandwich untuk princess cantik, setelah sarapan lakukan semua kegiatan yang kamu inginkan. See you bulan depan'Abel melihat jam dinding yang sudah menujukkan pukul sebelas siang. Ia cukup terkejut telah tertidur selama itu, setelah menghabiskan minum dan roti tersebut. Abel segera membersihkan diri dan turun, kondisi rumah saat ini terlihat sangat se
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more

84. Kegilaan David

"Sekarang lo nyesel?" Leon menatap pintu ruang kerjanya yahh tiba-tiba terbuka. Wajah Liona terlihat menahan amarah, dia sudah mencari Abel kemana pun. Namun, tidak juga ia temukan. "Keluar! Siapa yang mengizinkan kamu masuk." Suara Leon terdengar menyeramkan. Namun, Liona sama sekali tidak takut ia berjalan mendekat ke arah Leon menatap tajam ke arahnya. "Leon gue benci sama lo, kembaliin kakak ipar gue! Bawa dia balik sekarang juga. Bawa keponakan gue balik sekarang! Lo manusia kejam, lo nggak bunga hati! Lo bukan manusia Leon!" sentak Liona, ia memukul dada Leon berulang kali. Tidak ada bantahan dari Leon, pria itu tetap diam menerima semua yang Liona lakukan kepadanya. Pintu ruangan Leon kembali terbuka, David berlari menghentikan kegilaan Liona! Ia menggeret Liona paksa untuk keluar dari ruangan Leon. "Leon, lo harus tanggung jawab, gue nggak mau tahu lo harus bawa Abel balik!" teriak Liona. David membawa Liona masuk ke dalam ruangannya, mendudukkan gadis itu secara paksa d
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more

85. Tunggu Aku Datang!

Abel tengah mempersiapkan makanan untuk makan malam nanti. Ia tersenyum melihat sayuran yang dia masak sudah matang tinggal menunggu ikan dan juga nasinya. Nenek Ami sedang beristirahat di dalam, dia akan keluar saat masakannya sudah matang. Abel terdiam saat kenangan itu kembali datang menghampirinya. Ia merindukan hari-harinya saat tengah sibuk membuatkan masakan untuk Leon. Suami yang sangat ia cintai, Abel masih tidak menyangka jika hubungan mereka harus berakhir begitu saja. Flasback on"Masak apa kamu, By? Baunya harum banget," bisik Leon sembari menduselkan hidungnya di leher Abel. Kedua tangan Leon menyelinap masuk ke dalam perut Abel memberikan usapan lembut pada perut ratanya. "By, baby lagi tidur apa lagi main?" Abel tertawa mendengarnya ia mematikan kompornya berbalik menghadap ke arah Leon. Abel mengalungkan kedua tangannya di leher Leon, ia tersenyum manis menatap wajah tampan suaminya. "Menurut kamu?" Leon sedikit berpikir laku mendekatkan wajahnya dengan Abel dan
last updateLast Updated : 2023-11-04
Read more

86. Bekerja

Tak terasa sudah tiga bulan kepergian Abel, kini kandungan Abel pun sudah berumur 4 bulan. Abel menjalani hari-harinya cukup bahagia di sana. Ia mulai membantu mengurus toko roti, Abel bahkan menambah menu roti buatannya sendiri yang menjadi favorit pelanggan. Abel menghabiskan waktunya dengan bekerja, ia tidak merasa lelah sama sekali karena pekerjaan itu adalah hobinya. "Abel, ada pesanan lagi 5!" ucap Tante Laras. Abel mengangguk, ia segera menghias bolu cokelat miliknya yang masih terasa hangat karena baru matang. Terkadang jika toko sangat ramai 100 buah roti pun ludes. Abel merasa sangat bahagia jika kue jualannya habis, bahkan mereka sampai kehabisan stok bahan kue. "Tante, besok Abel izin nggak kerja. Mau ke rumah sakit, periksa kandungan." Meskipun kondisinya cukup baik, tetapi Abel pun ingin melihat perkembangan buah hatinya. "Tentu, kamu pergi sendiri? Perlu tante temani?" Abel menggelengkan kepalanya. "Abel diantar Aldi, besok dia kembali. Selesai periksa kalau masih
last updateLast Updated : 2023-11-05
Read more

87. Rumah Sakit

"Leon, mau sampai kapan kamu bersikap seperti ini?" Marshanda meletakkan kopi buatannya di meja kerja putranya. Leon menghela napas panjang menatap kosong ke arah depan. "Istirahatlah, Ma." Marsanda mengusap bahu putranya pelan. "Jemput istri kamu, Leon. Dia sedang mengandung anak kamu, jangan bersikap kekanak-kanakan seperti ini. Kamu sudah jelas tahu jika Abel dijebak, buku yang kamu temukan itu buku Abel yang dulu. Apa kamu akan membiarkan istri kamu begitu saja? Leon, kalau kamu memang mencintainya perjuangkan dia!"Leon tersenyum getir. "Apa masih pantas, Ma? Leon sudah sangat melukai Abel. Leon bahkan melukai anak Leon sendiri. Leon bahkan terlalu malu untuk menemui Abel!"Sudah lama semenjak penyelidikan yang di lakukan oleh David akhirnya membuahkan hasil. Abel terbukti tidak bersalah, jika ia telah di jebak oleh Chloe dan Naila. Keduanya bahkan telah mendekam di penjara. "Masih ada waktu, kamu harus cari keberadaan Abel. Dengan kamu diam saja seperti ini, apakah akan menye
last updateLast Updated : 2023-11-05
Read more

88. Cinta yang Bodoh

"Bagaimana keadaannya, Dok?" Aldi terlihat khawatir, masalahnya Abel tidak hanya menjalani pemeriksaan biasa. "Tunggu rekam medisnya keluar, kalian bisa kembali lagi dia hari lagi. Tolong lebih di jaga lagi keadaan istrinya ya, Mas. Untuk saat ini saya belum bisa menyimpulkan apapun, kita tunggu rekam medisnya saja dulu."Aldi semakin tak tenang mendengarnya, sedangkan Abel ia mengulas senyum tipis mrnganggukkan kepalanya ke arah Aldi. "I'm fine," bisik Abel lirih. "Terima kasih, Dok." Abel lantas membawa Aldi pergi dari sana. Aldi tidak berbicara satu kata pun dia sibuk berperang dengan isi kepalanya sendiri. Abel menghela napas menggoyangkan lengan Aldi pelan. "Mau sampai kapan kamu diemin aku kayak gini, Aldi? Nggak usah di pikirin lagi. Aku juga udah bilang sama kamu untuk nggak usah periksa kan?""Gue mana bisa tenang Abel, kondisi lo buruk. Kalau lo nggak papa, dokter nggak akan minta lo ngelakuin pemeriksaan itu dan sekarang hasilnya belum keluar, lo bahkan ngerasa khawatir
last updateLast Updated : 2023-11-05
Read more

89. Kecelakaan

"Dok, bagaimana kedaan Abel?" Aldi terlihat sangat khawatir, melihat Abel yang kini tengah terbaring di ranjang. Aldi sangat menyesali ucapannya, ia menyesal tidak bisa menahan emosinya dan justru bertengkar dengan Abel di mobil. "Kondisi pasien sudah stabil, rekam medisnya sudah keluar. Pasien mengidap tumor otak, tumornya tidak kecil di lihat dari bentuknya juga tidak terlalu bagus. Jadi kami menyarankan untuk pasien melakukan aborsi." Aldi terdiam, ia cukup terkejut mendengar penjelasan dokter barusan. Kedua tangannya mengepal, Abel bahkan sebelumnya sudah mengatakan apapun yang terjadi dia tidak akan pernah menggugurkan bayinya. Bagaimana cara dia mengatakan itu semua kepada Abel. "Apakah tidak ada cara lain selain mengugurkan bayi dalam kandungannya?" Dokter tersebut terdiam, ia tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan Aldi. Hal itu membuat Aldi cukup merasa putus asa. Bagaimana dia menjelaskan semua ini kepada Abel. "Apa yang akan terjadi jika Abel tetap mempertahanka
last updateLast Updated : 2023-11-05
Read more

90. Kritis

"Abel ada pengobatan lain yang bisa menyelematkan kamu dengan bayimu." Abel menatap ke arah Aldi mengulas senyum tipis. "Makasih, Al. Apapun hasilnya nanti aku akan tetap mempertahankan bayiku. Aldi, dia buah cintaku dengan Leon dan aku tidak ingin kehilangannya. Aldi, dia adalah nyawaku!" lirih Abel, ia mengusap perutnya pelan kedua matanya terpejam tak lama mengeluarkan air mata. Aldi mengangguk mengusap kepala Abel lembut. "Mulai sekarang kamu harus lebih jaga kesehatan kamu, kita akan mulai pengobatan. Tapi Abel kamu akan melahirkan dengan operasi," jelas Leon. Abel tidak mempermasalahkan itu, yang terpenting adalah bayinya sehat dia pun tidak perduli dengan kondisinya saat ini. "Abel, kamu juga harus berjuang untuk kesembuhan kamu. Kamu kekeh banget pingin lahirin anak kamu, tapi apa kamu nggak mikir kalau anak kamu lahir tanpa ibu. Okelah gue bisa rawat dia, gue bisa kasih apapun yang gue mau, gue juga bisa jadi sosok ayah sekaligus sosok ibu buat dia. Tapi itu semua akan tet
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status