"Ini uang sepuluh ribu buat belanja hari ini. Pokoknya harus cukup, jangan minta ke aku lagi. Oh iya, aku request makanan yang ada dagingnya kayak ayam, bukan tahu tempe terus yang kamu kasih ke aku."Aku diam saja mendengar perkataan Mas Guntur yang meletakkan uang di atas meja dengan kesal. Dia sepertinya sudah kesal tiap hari aku beri makan tahu tempe. "Kamu dengar gak, Dina?!" Dia kembali membentakku, bukanlah hal yang aneh lagi, aku sudah bosan mendengarnya. "Enggak." Aku menjawab pendek. Bodo amat dengan semua ini, aku sudah muak. "Istri kurang ajar kamu ya! Bukannya nurut sama suami, malah bantah terus. Jangan-jangan cita-cita kamu ini jadi istri durhaka, hah?!"Bodo amat. Aku mengangkat bahu, kembali menyelesaikan mencuci piring. Anggap saja angin lalu. Dia pikir, dia bisa menghidupi semua ini dengan uang segitu, hah?! Lucu. "Ma, Pa! Aku harus bayar uang sekolah, kalau enggak, gak bisa ikut ujian nanti. Kenapa yang sekolahku belum dibayar? Temen-temen yang lain udah semua.
Baca selengkapnya