"Wah, akhirnya usaha kita gak sia-sia, Mbak." Benar kata Rumi, sudah sejak lama aku menargetkan akan segera mengambil sertifikat berharga ini, tetapi belum bisa karena Mas Guntur pasti saja selalu ada di rumah. "Ya udah, sekarang waktunya tidur, Rum. Ini udah malam banget, kita harus istirahat buat besok."Rumi menganggukkan kepala, dia setuju dengan perkataanku barusan. "Makasih banyak udah mau bantu Mbak, Rum. Bahkan kamu juga yang bantu buat ngingetin Mbak soal ini.""Aman, Mbak. Yang penting sekarang, Mbak bisa ngelakuin semuanya dengan bebas. Kayak gini juga, kita bisa dengan mudah nguasain semuanya dan juga kita lebih cepat buat balas dendam."Aku tersenyum tipis. Benar kata Rumi, kami memang sudah mempunyai kunci dari Mas Guntur. Aku lega sekali rasanya. "Yuk, Mbak. Istirahat.""Lho, kalian abis ngapain? Belum tidur?"Kami langsung menoleh. Bang Fino rupanya, dia memegang gelas berisi air, aku tersenyum, kemudian menunjukkan map yang aku pegang. Bang Fino langsung mendekati
Read more