Semua Bab Pria Pengganti di Malam Pengantinku: Bab 41 - Bab 50

203 Bab

Terobsesi Dengan Masa Lalu

Reynard mengajak Zevanya ke salah satu restoran mewah tidak jauh dari Mansion kakek Nicolas. Sekarang ini, mereka sedang berada di ruang VVIP dan Reynard sedang meminta Zevanya yang berdiri di sampingnya untuk memotong steaknya, agar Reynard lebih mudah memakannya. Meski niat Reynard sebenarnya hanyalah memberikan wanita itu tugas tambahan yang selalu berhasil membuatnya dongkol. Ia tersenyum puas saat melihat Zevanya memotok steaknya menjadi potongan kecil yang siap untuk dimakan. "Tidak seharusnya anda melawan Kakek anda seperti itu, Tuan," saran Zevanya, ia memekik pelan saat tiba-tiba Reynard menariknya hingga terduduk di atas pangkuannya. Reynard menarik lepas piasu yang masih berada di tangan Zevanya, "Sudah aku bilang, tanggalkan formalitas di antara kita kalau kita sedang berdua saja! Berapa kali aku harus mengulangnya supaya kamu bisa mengerti, Nya? Aku harus melakukan apa agar kamu bisa mengingatnya dan tidak melupakannya lagi?" "Ma ... Maaf. Tapi, ada ... " Zevanya melir
Baca selengkapnya

Kehilangan Akal Sehat

Zevanya menghempaskan dirinya di atas tempat tidur setelah lelah seharian menemani Reynard. Pria itu seolah tidak ada lelahnya, menarik Zevanya kemanapun pria itu ingin pergi, tanpa memberikan kesempatan Zevanya untuk menolaknya. Lagipula, kalau pun Zevanya sempat menolaknya, apa Reynard akan mendengarkannya? Sudah pasti tidak! Pria itu akan tetap menyeret Zevanya ikut dengannya. Zevanya mematikan ponselnya, ia curiga Marco sudah menyadap ponselnya itu saat meminjamnya tadi. Jadi, ketika Zevanya akan menghubungi Dira, ia akan mematikan ponselnya lebih dulu. Zevanya mengeluarkan ponsel jadul dari laci nakasnya. Ponsel yang jauh dari kata pintar, tapi jauh lebih aman tanpa bisa disadap. Ia pun melangkah keluar kamar saat Dira sudah menerima panggilan teleponnya, sebagai pencegahan siapa tahu meski dalam kondisi tidak aktif, ponselnya yang telah disadap itu masih bisa menangkap suara di sekitarnya. "Halo, Van! Kok diam saja sih?" Dira mulai terdengar tidak sabar. Setelah dirasa ama
Baca selengkapnya

Bertukar peran

Keesokan paginya, Zevanya tengah bersiap mengantar Abercio ke sekolahnya ketika Reynard menghubunginya. Ia menatap tidak percaya pada nama yang tertera di layar ponselnya, karena tidak biasanya pria itu menghubunginya lebih dulu.Mr. Arrogant! Itulah nama Reynard yang Zevanya simpan di contactnya."Di mana kamu?" tanyanya tanpa basa-basi lagi."Di rumah, ada apa, Tuan? Tumben anda menghubungi saya sendiri, biasanya selalu melalui Pak Marco.""Ah, berarti kamu sudah menyimpan nomor telepon saya. Kamu mendapatkannya dari mana?""Tuan pernah menghubungi saya, jadi saya langsung menyimpannya.""Benarkah? Kenapa saya tidak mengingatnya?"Entah Reynard benar tidak mengingatnya, atau pria itu hanya berpura-pura tidak mengingatnya?"Tuan ada perlu apa hingga menghubungi saya di pagi sebuta ini?" tanya Zevanya."Saya membutuhkanmu, cepat datang ke apartment saya!""Astaga, Tuan Reynard. Sekarang hari libur. Tidak bisakah saya menikmati hak saya?""Bukankah sudah tertera jelas di surat kontrak
Baca selengkapnya

Tidak Memiliki Daddy

"Kenapa Mommy baru datang? Telat satu menit saja kita sudah terlambat," keluh Abercio sambil memberengut kesal dan melipat kedua tangannya di depan dadanya. Untuk sejenak hal kecil yang putranya itu lakukan, mengingatkan Zevanya pada kebiasaan yang juga Reynard lakukan tiap kali pria itu memperlihatkan ketidaksukaannya. "Mommy!" Teriakan Abercio menyadarkan Zevanya dari lamunannya. Ia sedikit menunduk untuk bicara pada putranya itu, "Mommy minta maaf. Dan apa yang Mommy lakukan sekarang, tidak untuk kau tiru ya sayang. Kita tidak seharusnya membiarkan seseorang menunggu kita, terlebih lagi jika orang itu teramat berarti untuk kita," balas Zevanya sambil menepuk ringan hidung mancung Abercio. "Aku tahu. Itu makanya aku menegur Mommy. Tadi aku takut Mommy tidak bisa datang lagi." Zevanya memeluk erat Abercio yang langsung berontak melepaskan diri darinya. Abercio selalu malu jika Zevanya memeluk atau menciumnya di depan umum. Terutama saat di depan teman-temannya. "Mommy, aku bukan
Baca selengkapnya

Kecerobohan

"Wanita itu mengabaikan perintahku!" raung Reynard ketika Marco mengabarkan kalau Zevanya tetap memilih pijat di rumahnya. "Sepertinya begitu, Tuan. Karena hingga saat ini, wanita yang menjadi tukang pijatnya tidak juga keluar dari rumahnya." "Sial! Berani sekali dia mengabaikanku! Aku akan membuat perhitungan dengannya! Segera siapkan kendaraan, kita menuju ke rumah wanita sialan itu!" Marco mengangguk pelan. Ia memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan mobil, sementara ia dan Reynard menuju lobby yang hanya dikhususkan untuk pemilik penthouse termewah di apartement itu. Tidak butuh waktu lama untuk anak buahnya sampai ke area lobby, dan tanpa buang waktu lagi Reynard segera masuk ke dalam mobil mewah itu. "Saya akan memotong gajimu bulan ini kalau tidak bisa sampai ke rumah wanita itu dalam lima belas menit!" ancamnya. Lima belas menit? Sementara jarak dari apartment itu ke rumah Zevanya setidaknya membutuhkan waktu lebih dari tiga puluh menit, bisa jauh lebih lama kalau traf
Baca selengkapnya

Anak Laki-laki?

Rentetan umpatan kasar pun keluar dari mulut Reynard begitu saja, hingga membuat telinga wanita muda itu memerah,"Mereka pasti sudah bertukar peran! Dan anak buah sialanmu itu salah mengira Zevanya sebagai tukang pijatnya!"Sadar kedua anak buahnya telah membuat kesalahan, Marco pun turut mengumpat juga, ia menatap nyalang pada kedua anak buahnya itu,"Bodoh kalian! Apa begitu sulit memdedakan mereka? Kenapa kalian bisa seceroboh itu?"Tidak biasanya anak buahnya tidak kompeten seperti itu. Biasanya mereka selalu berhasil mengawasi targetnya dengan sangat teliti. Dengan hasil yang sangat memuaskan."Jadi, yang keluar NOna Zevanya, bukan tukang pijat?" tanya salah satunya, berharap mereka yang salah mendengar. Karena jika melakukan kesalahan, hukuman yang akan mereka terima bukanlah main-main."Kalau yang berdiri di depan kalian ini tukang pijat yang sebenarnya, lalu siapa yang keluar barusan?"Menyadari kesalahannya, anak buahnya pun mulai menjelaskan situasinya,"Nona Zevanya keluar
Baca selengkapnya

Cara Menghindar

"Apa kalian sudah mendengar kabar baru kalau kita cukup beruntung karena akan kedatangan sosok paling berpengaruh di bidang Science and Technology."Terdengar bisik-bisik dari beberapa orang tua murid ketika Zevanya dan Abercio melewati mereka."Apa itu alasan kenapa kita tertahan di museum ini?" tanya orang tua yang lainnya."Ya, bisa dibilang begitu. Tapi aku justru senang, karena bisa melihat Mr. Avraam secara langsung."Mr. Avraam?Jantung Zevanya berdetak kencang saat mendengarnya. Refleks ia meremas erat tangan Abercio, ia tidak ingin melepaskan putranya itu,'Apa Mr. Avraam yang mereka maksud itu Tuan Reynard?' tanyanya dalam hati.Ia sungguh berharap tidak hanya Reynard saja yang memiliki nama keluarga Avraam. Dunia tidak sesempit itu, kan?"Aku pernah melihat Mr. Avraam secara langsung di salah satu pesta yang aku dan suamiku hadiri. Tuhan, andai saja tidak ada suamiku di sampingku, aku pasti sudah akan emlemparkan diriku padanya. Pria itu terlalu tampan untuk diabaikan!" aku
Baca selengkapnya

Anak Itu Putraku!

Di sepanjang perjalanan menuju musem, Reynard terus memandangi foto Abercio. Semakin dilihat, semakin Reynard yakin kalau anak laki-laki itu adalah putranya. Meski ada sedikit keraguan di dalam dirinya, karena hanya di bagian mata saja mereka memiliki kesamaan. Selebihnya, wajah anak itu merupakan replika kecil Zevanya versi laki-lakinya. Dan Reynard semakin terbakar amarah, saat sebuah kemungkinan terlintas di benaknya, 'Apa Zevanya memiliki anak dari pria lain?' Kalau sampai anak itu bukan miliknya, maka Reynard akan membuat Zevanya semakin menderita. Ia bahkan akan memisahkan wanita itu dengan putranya. Karena ia hanya ingin menyiksa Zevanya, bukan putranya itu. Bisa-bisanya Zevanya menjalin hubungan dengan pria lain, di saat Reynard mengalami anxiety akibat dari kejahatan wanita itu tujuh tahun yang lalu. Kesal dengan pikirannya sendiri, Reynard mengeluarkan foto anak laki-laki itu dari dalam biingkai usangnya. Matanya seketika tertuju pada tulisan tangan di balik foto, terdap
Baca selengkapnya

Pertemuan Ayah dengan Anak

Marco duduk di belakang kemudi menggantikan anak buahnya, sementara Reynard membuka kursi penumpang kanan belakang, bersamaan dengan Zevanya yang membuka pintu sebelah kirinya, "Kau boleh pergi kalau memang kau ingin pergi. Tapi tidak dengan anak ini!" tegas Reynard saat Zevanya hendak membantu Abercio turun. "Tu ... Tuan Reynard!" "Ya, ini aku? Kenapa melihatku seperti melihat hantu?" tanya Reynard sambil menutup pintunya, sebelum matanya terkunci dengan mata Abercio yang tengah menatap intens dirinya, "Jangan bilang kalau kamu adalah Daddyku," tembak Abercio langsung. "Hmm, bagaimana kamu bisa mengira kalau saya adalah Daddymu? Apa kamu belum pernah bertemu dengan Daddymu sebelumnya?" tanya Reynard. Nada suaranya sama malasnya dengan suara Abercio barusan. "Tu ... Tuan Reynard. Bisa kita bicara sebentar?" Jelas terlihat kepanikan di nada suara Zevanya, tapi baik Reynard maupun Abercio sama-sama mengabaikannya, "Tidak bisa!" jawab Reynard dan Abercio bersamaan masih terus sali
Baca selengkapnya

Rahasia Yang Terbongkar

"Bawa masuk anak itu ke kamar!" perintah Reynard pada Marco setelah mereka sampai di penthousenya. Ia ingin segera meminta penjelasan pada Zevanya. Kali ini, ia tidak akan membiarkan wanita itu mengelak lagi. "Aku punya nama!" keluh Abercio sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya dengan dagu yang terangat tinggi dengan angkuhnya. Kenapa setelah bertemu dengan Reynard, Zevanya baru mengetahui kalau Abercio memiliki keangkuhannya sendiri, tidak jauh beda dengan Reynard. Like father like son! "Abercio, itu kan namamu?" "Daddy tidak bertanya kapan dan di mana aku lahir?" Tanpa sadar, Reynard juga melipat kedua tangannya di depan dadanya saat menjawab, "Tanggal lahirmu lah yang menjadi kode sandi ponsel Mommymu itu, benar?" "Aku juga sudah mengetahui tanggal lahir dan identitas Daddy," aku Abercio tidak mau kalah, sebelah alis Reynard pun terangkat tinggi, "Oh ya? Coba sebutkan." "Reynard Avraam, salah satu eksekutif muda yang sudah mulai menunjukkan taringnya sejak berusia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
21
DMCA.com Protection Status