"Insya Allah!" Apa yang dikatakan Kenriki membuat Laura spontan berpaling ke arah sang suami. Tadinya, ia ingin menolak permintaan sang ibu karena ia khawatir Lyoudra melakukan hal buruk lagi pada suaminya seperti yang sudah-sudah, namun kesanggupan Kenriki membuat ia tidak paham, apakah Kenriki tidak memikirkan akibatnya jika menerima permohonan ibunya?"Apa maksudnya dengan insya Allah? Kamu bersedia, Riki?" tanya ibu mertuanya seolah tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut menantunya."Iya, Ma. Insya Allah, aku akan melakukannya, daripada merepotkan Dokter Ahmad, dia juga tidak mungkin bertahan di sini, dia punya istri, tugasnya bukan di sini, sudah cukup kita membuat dia repot seperti sekarang, tidak perlu menambah lagi, aku tidak enak dengannya."Mendengar apa yang diucapkan oleh Kenriki, ibunya Laura menarik napas lega. Ia mengucapkan banyak terima kasih pada menantunya tersebut lalu setelah itu menatap ke arah Laura, tapi wanita itu tidak bicara satu patah katapun,
Baca selengkapnya