Semua Bab SUAMI TAK TERSENTUH: Bab 1 - Bab 10

211 Bab

DIBELI DUA MILIAR

BRUKK!!Laura menubruk seorang pria berpakaian formal hingga tubuh mereka saling terjajar ke belakang. Namun, karena tubuh Laura tidak setinggi tubuh pria yang ditabraknya, Laura yang tersungkur di lantai koridor hotel dibandingkan pria yang ia tubruk tadi, yang hanya terjajar ke belakang.Tetapi meskipun Laura tidak membuat sang pria tersungkur karena tubuh mereka bertabrakan, pria itu menggerutu sambil membersihkan pakaiannya yang tadi beradu dengan tubuh Laura.Seolah-olah, Laura membawa wabah berbahaya hingga ia tidak mau wabah itu mengenai pakaian mahalnya.Di belakang Laura, terdengar derap langkah beberapa kaki, sadar orang yang mengejarnya sudah dekat, Laura segera bangkit meskipun lututnya terasa sakit karena terbentur keras dengan lantai koridor ketika ia tersungkur tadi. Namun, saat ia berusaha untuk tetap melangkah, suara jeritan terdengar di mulutnya membuat pria yang ditabraknya menatap ke arah dirinya antara kesal, dan prihatin.Sementara beberapa orang yang mengejar La
Baca selengkapnya

TAWARAN MENJADI ISTRI

"Saya bukan ingin kurang ajar, saya hanya ingin membantu, Anda, Tuan."Terbata-bata, Laura bicara demikian, khawatir niat baiknya justru membuat pria yang menolongnya dari para bandit rentenir itu salah paham dan mengira ia kurang ajar. Untuk sesaat, pria berpakaian formal itu diam, seperti berusaha untuk mengatasi dirinya. Sampai akhirnya, ia berhasil dan berdiri dengan benar sambil mengusap wajahnya sesaat. "Ikut aku!" katanya dengan suara tegas meskipun tidak membentak."Saya?""Yang ber-utang denganku, kau, kan?""Ah, iya. Maaf, tapi ke mana?""Ikut saja!"Pria itu berbalik dan terpaksa Laura mengikuti. Meskipun langkahnya terseret, karena lututnya yang sakit lantaran terjatuh tadi membuat ia sulit untuk melangkah dengan baik, Laura patuh saja, berjalan di belakang pria itu seperti seorang pelayan yang mengikuti tuannya. Beberapa saat kemudian, pria itu menghentikan langkahnya di depan kamar. Hati Laura mulai tidak nyaman. Ia tidak nyaman jika melihat kamar adalah tempat tujua
Baca selengkapnya

AKHIRNYA MENIKAH

"Apakah aku boleh bertanya?" Laura memberanikan diri untuk bicara di antara kebingungan hatinya sekarang."Tidak. Kau hanya boleh mengatakan ya, atau tidak, dan semua jawaban itu ada resikonya."Laura terdiam. Kedua telapak tangannya beradu, jemari tangannya saling bertaut. Gadis itu berpikir keras karena memang itu pilihan yang sulit. Namun, ia memang harus memilih karena pria bernama Kenriki itu sudah mengeluarkan uang banyak untuk membuat ia terbebas dari perbuatan rentenir tersebut.Jika tidak ada Kenriki, tentu sekarang dirinya?Membayangkan hal itu, sekujur tubuh Laura gemetar. Bukankah lebih baik menikah dengan pria ini? Toh, ada perjanjian pria itu tidak akan memberikan nafkah batin, artinya mereka tidak akan melakukan aktivitas intim layaknya suami istri dalam sebuah pernikahan, bukan?"Aku hanya ingin bertanya, kenapa kau menolongku, padahal kita tidak saling kenal, bukan bertanya kenapa tentang dirimu...."Dengan suara terbata, Laura kembali bicara setelah berpikir keras d
Baca selengkapnya

LINGERIE DARI IBU MERTUA

Wajah Laura merah kembali setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Kenriki. Bagaimana tidak? Sandiwara yang harus mereka mainkan saat sarapan pagi bersama adalah, mereka harus mesra di hadapan kedua orang tua Kenriki agar orang tua Kenriki tidak curiga dengan apa yang sudah mereka sepakati.Namun, Laura tidak punya daya untuk membantah, karena itu adalah sebagian dari tugasnya. "Jangan khawatir, setelah kita tinggal sendiri, kau tidak perlu terus berbohong di hadapan orang tuaku, untuk sekarang sampai beberapa hari, kau harus bersabar, jangan membuat masalah jika tidak mau aku menggandakan utang milikmu.""Menggandakan?""Atau, aku akan menyerahkanmu kembali pada rentenir yang mengejarmu itu?""Jangan!" sahut Laura cepat. "Bagus, jika begitu kau harusnya patuh dengan apa yang aku katakan, jangan membuat masalah."Laura hanya mengangguk. Seterusnya, ia sudah serius untuk melihat gambar-gambar yang diberikan oleh Kenriki untuk bisa dipilihnya.Sampai akhirnya, ia memilih satu buah ga
Baca selengkapnya

PERJANJIAN DIBATALKAN?

Suara Kenriki menggema di ruangan itu pertanda ada nada kemarahan tersirat dalam suara pria tersebut. Sekujur tubuh Laura seperti kaku seketika, untuk sesaat ia bahkan tidak bisa meraih apapun untuk menutupi tubuhnya yang hanya berbalut lingerie transparan dari sang ibu mertua. "Apa yang kau pikirkan? Kau ingin menggodaku dengan lingerie seperti itu? Wajahmu saja yang polos, tapi ternyata kau tipe wanita penggoda, sudahlah! Mungkin tidak ada gunanya kita teruskan sandiwara ini, kita akhiri saja, kau benar-benar tidak bisa dipercaya sama sekali!""Maafkan, saya, tolong jangan salah paham, saya-""Bicara saja kau masih belepotan! Aku sudah bilang, pakai aku, bukan saya, kau ini istri, bukan asisten rumah tangga di sini!"Kenriki masih saja mendamprat dan ia melemparkan selimut pada Laura agar tubuh perempuan itu tidak terlihat di matanya. Laura segera membelitkan selimut itu ke sekujur tubuhnya, ada perasaan lega yang ia rasakan ketika kini lingerie itu tidak lagi nampak di depan mat
Baca selengkapnya

LAURA HILANG?

Sambil bicara demikian, Kenriki melepaskan pegangan tangan Laura dari tubuhnya yang ingin memapahnya agar ia bisa berbaring di tempat tidur saja. Dorongan yang dilakukan oleh Kenriki begitu kuat sampai membuat tubuh Laura tersungkur. Celakanya, saat tersungkur kemeja yang dipakai Laura tersingkap hingga memperlihatkan bagian perut Laura yang langsung membuat Kenriki semakin berang. Pria itu berusaha untuk berdiri dengan benar karena memang sempat tertidur saat masih mengerjakan pekerjaannya.Ia tidak berniat untuk membantu Laura berdiri, meskipun sang istri tersungkur seperti itu akibat dorongan keras darinya."Baru saja beberapa saat yang lalu kamu berjanji untuk menjaga sikap, kau lagi- lagi melanggarnya! Kau memang tidak bisa dipercaya!"Tidak bisa dipercaya!Tidak bisa dipercaya!Tidak bisa dipercaya!Kalimat di ujung yang dikatakan Kenriki berulang-ulang di benak Laura. Rasanya membuat hati gadis itu sesak karena Laura paling tidak bisa dikatakan demikian lantaran selama ini ia
Baca selengkapnya

JAMU UNTUK KENRIKI

Panggilan Kenriki tidak dijawab. Hening. Seolah kamar itu tidak berpenghuni.Khawatir sang istri kenapa-kenapa, Kenriki langsung melangkah mencari sosok Laura. Tidak mungkin sang istri keluar kamar karena jika keluar pasti ia akan melihat sebab, ia tadi tepat di depan tangga turun.Laura pasti masih ada di kamar. Namun, Kenriki sedikit khawatir, bagaimana kalau sang istri nekat terjun ke bawah lewat balkon? Ia pasti dianggap bersalah oleh pihak kepolisian jika itu terjadi dan...Baru saja Kenriki ingin berlari mencapai balkon, gerakannya terhenti ketika melihat sesosok tubuh terbaring di lantai. Kenriki buru-buru menghampiri sosok tubuh yang ternyata sang istri. Apakah Laura jatuh dan pingsan?Ada pertanyaan seperti itu berkelebat di benak Kenriki, akan tetapi pikiran itu musnah seketika saat ia memeriksa kondisi tubuh Laura. Istrinya hanya tertidur. Laura terlihat sangat lelah, hingga ia tidur di lantai di bawah tempat tidur. Tidak berani tidur di atas tempat tidur karena khawatir
Baca selengkapnya

MENGUKIR KEBOHONGAN

"Bi-bisa!""Katakan dengan tegas!!" kritik Kenriki tidak puas dengan ucapan Laura yang dinilainya tidak tegas."Ya, aku bisa!""Bagus, awas kalau sampai besok ibuku curiga, aku benar-benar akan memberikan hukuman buatmu."Laura bungkam. Ia sibuk berpikir bagaimana caranya agar ia bisa melewati esok hari di depan kedua mertuanya. Apakah ia bisa berakting dengan baik? Namun, jika ia tidak menuruti apa yang dikatakan Kenriki, itu juga bukan solusi yang baik. Laura tidak punya hak untuk membantah. Yang memiliki uang, yang bisa memberikan perintah, begitu peraturannya.***Pagi menjelang, setelah menunaikan shalat subuh, Laura tidak melihat Kenriki di kamar. Tadi malam ia tidur di atas tempat tidur, dan Kenriki di atas sofa. Ia tidak tahu apa yang terjadi setelah itu yang jelas, tadi malam ia tidak bisa tertidur dengan nyenyak meskipun sangat lelah karena banyak memikirkan hal yang harus ia katakan pada kedua mertuanya.Benar-benar ingin segera tinggal terpisah karena Laura tidak suka me
Baca selengkapnya

TETAP DI DALAM KAMAR!

Kenriki dan Laura saling melirik, rasanya mereka jadi tidak tahu harus bicara apa, ingin menolak, nanti terkesan terlalu kentara bahwa mereka hanya bersandiwara, bagaimana bisa?Alhasil, Kenriki menyerah. Ia mengabulkan keinginan sang orang tua untuk tinggal sementara di rumah mereka sampai mereka mendapatkan cucu. Tentu saja bagian mendapatkan cucu, tidak akan direalisasikan oleh Kenriki. Ia hanya mencoba untuk mencari cara apa yang harus ia lakukan untuk meyakinkan orang tuanya bahwa tinggal terpisah bukan cara mereka untuk menghindar tapi karena sebuah alasan yang bisa diterima akal sehat."Ken, kenapa menyetujui apa yang dikatakan mereka? Katanya kamu mau kita tinggal terpisah, aku enggak masalah kok tinggal di tempat kecil, asalkan terpisah, aku enggak enak kalau membohongi mereka terlalu banyak kalau tinggal di sini."Saat mereka kembali ke kamar, Laura langsung melancarkan aksi protesnya pada Kenriki karena ia menilai sang suami tidak melakukan apa yang dijanjikan.Kenriki menu
Baca selengkapnya

KENRIKI ANEH....

Mendengar apa yang diucapkan oleh Kenriki, Laura mati kutu, tidak bisa lagi berbuat banyak selain menurut saja. Toh, masih bisa berpakaian di kamar mandi. Lagipula, Kenriki benar, jika ia meminta sang suami keluar, entah apalagi yang akan dilakukan sang ibu mertua hingga membuat mereka terjebak situasi yang tidak nyaman.Beberapa saat kemudian, mereka berdua sudah siap. Setelah pamit dengan ibunya, Kenriki dan Laura akhirnya masuk ke dalam mobil milik Kenriki dan segera ke pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan Laura.Karena sedang berada di tempat umum, Kenriki terpaksa bersikap seolah ia suami yang perhatian pada isteri. Padahal, ia sangat tertekan karena hal itu, tapi mau bagaimana lagi, daripada ada isu tidak sedap lagi mencuat, Kenriki mau tidak mau berusaha menahan rasa tertekannya ketika harus berdekatan dengan Laura. Setelah berbelanja, mereka kembali ke mobil. Selama mereka belanja, perubahan wajah Kenriki sebenarnya sangat kentara bagi Laura. Sesekali pria itu menyeka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
22
DMCA.com Protection Status