Home / Pernikahan / SUAMI TAK TERSENTUH / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of SUAMI TAK TERSENTUH: Chapter 31 - Chapter 40

211 Chapters

SYARAT KEDUA LYOUDRA!

"Apa yang kamu mau?" tanya Kenriki dengan nada suara yang terdengar mulai gemetar.Suaranya gemetar, ada apa sebenarnya dengan dia? Masa setakut itu padaku?Hati Lyoudra bicara demikian sambil memperhatikan Kenriki tanpa berkedip. "Apa yang aku mau? Tentu saja aku mau kau memberikan sesuatu yang aku minta!""Apa yang kau minta? Katakan cepat!" Kenriki makin merasa, kalau sekarang ia semakin sulit untuk mengatasi dirinya yang sekarang hingga keringat terus membanjir tidak hanya di wajah tapi juga di tubuhnya.Telapak tangannya menggenggam telapak tangan yang lain hanya untuk mengatasi perasaan tidak nyamannya agar ia tetap berdiri dengan kokoh. Ia tidak boleh menampakkan dirinya yang lemah kalau tidak ingin Lyoudra makin memperalat dirinya."Ceraikan Laura dan menikah denganku!" kata Lyoudra dengan suara yang tegas. "Apa?""Ya! Kalau kau bersedia memenuhi permintaanku, maka aku akan memberikan kunci ini, dan kau boleh keluar dengan santai sekarang juga tanpa kucegah lagi!""Tidak!
Read more

KENRIKI PINGSAN!

"Kamu gila!"Karena marah, Kenriki nekat menerobos Lyoudra yang berdiri menghadangnya, tentu saja Lyoudra tidak membiarkan itu terjadi, dengan sergap ia menghalangi Kenriki dan dua tangannya memegang kembali kedua tangan sang adik ipar. Ini membuat tubuh Kenriki makin gemetar hingga permukaan kulitnya basah oleh keringat.Aneh, dia gemetar, keringatnya jadi semakin banyak, dia ini kenapa? Masa iya grogi atau ketakutan sama aku? Harus aku selidiki ini, dia menyembunyikan apa sampai begini, masa ganteng-ganteng tapi mentalnya kecil? Dia jantan enggak? Muka ganteng tapi bawahnya enggak bisa tegang ya percuma!Hati Lyoudra bicara demikian, dan otaknya seketika berpikir cepat untuk menyimpulkan apa yang ia lihat dari keadaan Kenriki yang sekarang, mengapa begitu aneh?"Kau tidak boleh pergi kalau kau belum melakukan apa yang aku perintahkan, Riki! Kau ingin kunci? Berikan dulu apa yang aku minta!" bentak Lyoudra dengan nada suaranya yang meninggi."Tidak akan!" balas Kenriki sambil berusa
Read more

HUKUMAN UNTUK LAURA!

Laura membatu, ia tidak percaya kakaknya akan bicara seperti itu padanya. Ia juga tidak tahu, apakah sang kakak benar-benar mencintai suaminya atau itu hanya akal-akalan sang kakak untuk membuat dirinya merasa kalah lagi?"Kakak benar-benar cinta sama Kenriki?" tanyanya dengan suara perlahan. "Tentu saja! Aku tidak pernah merasakan perasaan menggebu seperti ini pada lelaki, mana mungkin aku pura-pura? Kau pikir memohon seperti ini padamu tidak menjatuhkan harga diriku?"Laura menarik napas berat. Kakaknya terlalu pandai berakting, ia sampai tidak tahu mana sikap kakaknya yang serius mana yang tidak. Akan tetapi, Laura tahu kakaknya memiliki gengsi yang besar, jika tidak benar-benar cinta, untuk apa perempuan itu sampai melakukan hal sejauh ini padanya? Menyerang sang suami pula. "Kalau Kakak benar-benar cinta, aku akan ikhlas, tapi satu hal yang harus Kakak ingat, jangan seperti tadi, Kakak membuat dia ketakutan, berusahalah untuk perlahan, Kenriki berbeda seperti pria lain, aku ti
Read more

REAKSI TEMAN LAMA

"Ya, sadis, bukan? Sebenarnya aku bersikap seperti apa, itu tergantung bagaimana orang bersikap padaku, kakakmu itu sudah keterlaluan, jadi aku tidak peduli kalau kau mengatakan aku ini jahat!"Laura menghela napas panjang, sebenarnya ia tidak menyalahkan keputusan Kenriki, namun jika dipikirkan, Laura tentu saja jadi galau karena biaya sang kakak mau tidak mau harus ia cari sendiri lantaran Kenriki menghentikan biaya yang diberikan olehnya sebab, pria itu marah pada sang kakak."Sekali lagi aku minta maaf atas nama kakakku, aku akan bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan, jadi begini, karena sekarang kau tidak lagi membiayai kakak, bolehkah aku bekerja kembali?""Tidak!""Tidak? Kau bilang akan menghentikan biaya pengobatan Kak Lyoudra, kalau kau tidak bisa lagi membiayai, otomatis aku harus bertanggung jawab untuk biaya, kan?""Selagi kau masih terikat denganku, kau tidak bisa seenaknya bekerja, Laura! Apa yang harus aku katakan pada orang tuaku jika aku mengizinkan permohonan
Read more

LYOUDRA JATUH CINTA?

Laura terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Pasha, tidak menyangka Pasha akan mengatakan hal seperti itu setelah sekian lama mereka tidak bertemu, dan sejujurnya kata-kata tersebut membuat hatinya jadi berdesir tidak karuan.Tidak! Aku tidak boleh merasakan hal seperti ini lagi, tidak boleh, aku sudah menikah, meskipun pernikahanku seperti pernikahan palsu tapi tetap saja aku sudah menikah....Hati Laura bicara demikian sekedar untuk membuat ia tidak lupa diri bahwa ia sekarang sudah menikah."Aku memang udah nikah, kok. Suami aku lagi enggak sehat, jadi aku pergi ke pasar sendiri.""Oh, udah nikah, enggak ngundang-ngundang ini, nikahnya di mana?"Laura semakin tersudut ketika Pasha bertanya lebih lanjut, dan pada akhirnya ia mengatakan bahwa pernikahan antara ia dan Kenriki tidak digelar terbuka secara bebas, dan sampai di situ Pasha paham, Laura pasti memiliki pasangan yang baik karena menikah dengan situasi yang berbeda seperti itu. "Jadi, mau aku antar tidak?" tawar Pasha unt
Read more

BERUSAHA BERTAHAN....

"Tidak mungkin, Laura! Kau kan lihat sendiri, Lyoudra berkorban perhiasannya itu untuk bisa sembuh, apa kau pikir, kakakmu itu benar-benar hanya berakting? Lalu, kenapa kau membahas masalah ini? Kamu tidak ikhlas diminta mengalah? Kamu seorang adik, Laura, apakah mengalah sedikit saja kamu tidak bisa? Kakakmu sakit, kau tidak berpikir ke arah sana?"Laura terdiam lagi. Jemari tangannya saling menggenggam. Pertanda ia sekarang sesak dengan apa yang diucapkan oleh ibunya, tapi ia tidak bisa membantah.Hanya sedikit mengalah? Aku rasa tidak sedikit, selama ini aku juga sering mengalah, apakah untuk pasangan juga aku harus mengalah?Hati Laura tidak bisa dicegah mengucapkan kata-kata itu. Rasanya ia semakin sesak sekarang, tapi mau bagaimana lagi? Yang bicara adalah ibunya, Laura tidak terbiasa membantah orang tua, hingga gadis itu akhirnya tidak membantah, khawatir akan menjadi pertengkaran, dan Laura tidak mau bertengkar dengan orang tua."Aku bukan mempermasalahkan, Ma. Aku ikhlas sela
Read more

BOLEH MENYENTUHKU....

Sinis sekali ucapan yang dilontarkan oleh Kenriki padanya hingga Laura menjadi tidak enak hati. Laura membuat pergerakan, ia kini menghadap ke arah sang suami yang memunggunginya."Aku ingat, kok. Aku mengatakan ini bukan bermaksud untuk membuat sesuatu yang sekiranya bisa membuat kamu kesal....."Suara Laura demikian dekat di telinga Kenriki, membuat pria itu melirik ke belakang meskipun itu tidak membuat ia bisa melihat posisi istrinya. Kenriki terlalu takut membalikkan tubuhnya, khawatir saat ia melakukan itu, posisi istrinya justru sangat dekat hingga membuat dirinya panik."Aku selalu kesal kalau mendengar nama kakakmu kau sebut!" sahut Kenriki dengan nada suara yang sama seperti tadi. Ketus."Aku maklum, apa yang dilakukan kakakku memang sudah keterlaluan, hanya saja, ada hal yang harus aku katakan padamu terkait hal ini, aku mengatakannya tanpa bermaksud apa-apa tapi terima kasih, karena kamu, kakakku sekarang sudah keluar dari rumah sakit!""Kau mau tahu apa yang aku inginkan
Read more

KENEKATAN LAURA

Mendengar apa yang dikatakan Laura, Kenriki langsung bergerak dan turun dari tempat tidur. Wajahnya pucat, dengan napas yang mulai memburu. Melihat hal itu, Laura terkejut, ia buru-buru ikut turun dari tempat tidur dan mengacungkan tangannya ke arah sang suami bahwa suaminya tidak perlu pergi ke manapun karena ia tidak akan melakukan hal-hal yang aneh kepadanya."Tenangkan dirimu, aku bicara seperti tadi bukan ingin menyerang kamu, percayalah, aku enggak berpikir macam-macam tentang hal itu, aku hanya-""Kau ingin aku menyentuhmu? Artinya kau menunggu nafkah batin dariku, aku sudah bilang, aku tidak bisa memberikannya, apakah itu kurang jelas bagimu?" Suara Kenriki bergetar ketika mengucapkan kalimat tersebut pada sang istri, ia bahkan terjajar ke belakang hingga membuat Laura menyesali apa yang ia katakan tadi dan dengan halus ia meminta suaminya kembali ke atas tempat tidur sedangkan ia beranjak ke arah sofa agar Kenriki tidak merasa terancam karena sekarang, posisinya sedikit leb
Read more

BIAR AKU SAJA....

Kenriki mengucapkan kalimat itu dengan suara yang terputus-putus. Laura bisa melihat sang suami berusaha untuk menahan diri agar tidak ambruk meskipun pria itu terhuyung.Reaksinya tidak separah saat aku pertama kali mendekatinya, dia hanya memintaku jangan mendekat, tapi keringatnya tidak sebanyak waktu itu, apakah itu berarti dia juga berusaha untuk melawan perasaan takutnya? Ken, aku mau kamu sembuh karena aku khawatir Kak Lyoudra akan memanfaatkan keadaan kamu yang begini....Hati Laura bicara demikian, sambil memikirkan langkah apa yang harus ia lakukan sekarang untuk membuat perubahan pada diri sang suami. Perempuan itu semakin mendekati Kenriki meskipun Kenriki meminta dirinya untuk tidak mendekatinya.Tahan, Kenriki! Dokter Linda bilang kalau istrimu mendekat, kamu tidak perlu menjauh, kamu bisa melawan perasaan takut itu karena istrimu bukan wanita jalang tersebut, tahan, kamu pasti bisa!Hati Kenriki bicara demikian seiring jemari tangannya yang mencengkram kuat permukaan
Read more

BENCI DENGAN WANITA!

"Aku memang tetap akan menepati janji, kau tidak perlu khawatir, tapi kau harus sadar satu hal, selain aku yang mencegah Kak Lyoudra mendekatimu, ada baiknya kau berusaha untuk membentengi dirimu sendiri, dengan cara berusaha sembuh, karena itulah kau jangan ketergantungan obat ini lagi, obat ini tidak akan membuat kamu sembuh, tapi akan membuat kamu tidak bisa melakukan apapun!" "Aku tahu keadaanku sendiri, Laura, bukan kau! Selama ini dengan bantuan obat itu, aku baik-baik saja, jadi kau tidak perlu banyak ikut campur! Berikan obat itu sekarang!""Tidak! Kau tidak baik-baik saja kalau masih dengan bantuan obat ini, Ken! Aku mohon, berusahalah untuk tidak mengkonsumsi obat ini, kalau kau perlu bantuan, katakan padaku, agar aku bisa membantumu, ya?"Mendengar tuntutan sang istri, Kenriki mundur. Tubuhnya terhuyung, hingga pria itu berpegangan pada sisi tempat tidur. Sebelah hatinya berteriak untuk merampas obat yang ada di tangan Laura, sebelah hatinya yang lain berusaha untuk menaha
Read more
PREV
123456
...
22
DMCA.com Protection Status