Share

BIAR AKU SAJA....

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kenriki mengucapkan kalimat itu dengan suara yang terputus-putus. Laura bisa melihat sang suami berusaha untuk menahan diri agar tidak ambruk meskipun pria itu terhuyung.

Reaksinya tidak separah saat aku pertama kali mendekatinya, dia hanya memintaku jangan mendekat, tapi keringatnya tidak sebanyak waktu itu, apakah itu berarti dia juga berusaha untuk melawan perasaan takutnya? Ken, aku mau kamu sembuh karena aku khawatir Kak Lyoudra akan memanfaatkan keadaan kamu yang begini....

Hati Laura bicara demikian, sambil memikirkan langkah apa yang harus ia lakukan sekarang untuk membuat perubahan pada diri sang suami.

Perempuan itu semakin mendekati Kenriki meskipun Kenriki meminta dirinya untuk tidak mendekatinya.

Tahan, Kenriki! Dokter Linda bilang kalau istrimu mendekat, kamu tidak perlu menjauh, kamu bisa melawan perasaan takut itu karena istrimu bukan wanita jalang tersebut, tahan, kamu pasti bisa!

Hati Kenriki bicara demikian seiring jemari tangannya yang mencengkram kuat permukaan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SUAMI TAK TERSENTUH   BENCI DENGAN WANITA!

    "Aku memang tetap akan menepati janji, kau tidak perlu khawatir, tapi kau harus sadar satu hal, selain aku yang mencegah Kak Lyoudra mendekatimu, ada baiknya kau berusaha untuk membentengi dirimu sendiri, dengan cara berusaha sembuh, karena itulah kau jangan ketergantungan obat ini lagi, obat ini tidak akan membuat kamu sembuh, tapi akan membuat kamu tidak bisa melakukan apapun!" "Aku tahu keadaanku sendiri, Laura, bukan kau! Selama ini dengan bantuan obat itu, aku baik-baik saja, jadi kau tidak perlu banyak ikut campur! Berikan obat itu sekarang!""Tidak! Kau tidak baik-baik saja kalau masih dengan bantuan obat ini, Ken! Aku mohon, berusahalah untuk tidak mengkonsumsi obat ini, kalau kau perlu bantuan, katakan padaku, agar aku bisa membantumu, ya?"Mendengar tuntutan sang istri, Kenriki mundur. Tubuhnya terhuyung, hingga pria itu berpegangan pada sisi tempat tidur. Sebelah hatinya berteriak untuk merampas obat yang ada di tangan Laura, sebelah hatinya yang lain berusaha untuk menaha

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DITEMUKAN ERNA!

    "Aku, tidak perlu menjawab pertanyaan darimu, itu bukan urusanmu.""Tapi, aku perlu tahu, Ken! Karena, bisa aja kebencian kamu terhadap wanita adalah masalah yang membuat kamu seperti ini!""Memang! Itu sebabnya, aku benci dengan wanita!""Apa yang wanita lakukan padamu?"Kenriki diam. Ia kembali menutup kepalanya dengan dua tangannya dan ini membuat Laura melihat Kenriki benar-benar sulit untuk menjawab pertanyaan darinya. "Enggak mau bicara sama aku?" kata Laura hati-hati."Tidak.""Karena kau berpikir semua wanita sama?""Ya!""Kenapa kau memilihku untuk jadi istri kamu?""Karena kau butuh uang, kan?""Yang butuh uang bukan aku saja, Ken, aku yakin di dunia ini, di kota ini ada banyak wanita yang memiliki kondisi terpuruk seperti aku, kenapa kau memilihku?""Karena aku menemukanmu, dan kita saling memerlukan.""Sekarang aku mau tanya sama kamu, kalau semua wanita sama seperti yang ada di pikiran kamu, kenapa kamu mengizinkan aku satu kamar denganmu?""Karena kalau kau di luar, ora

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TERPANCING BIRAHI?

    Teriakan Kenriki yang meminta Erna untuk keluar dari ruangannya membuat Erna justru semakin penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya pada diri Kenriki.Wanita itu justru semakin mendekati posisi Kenriki dan itu membuat Kenriki mundur hingga posisinya kini terdesak karena di belakangnya tembok ruangan kerja pria tersebut. Kini, Erna sudah sangat dekat dengan Kenriki dan perempuan itu bisa melihat betapa wajah Kenriki berkeringat padahal ruangan itu full AC."Kau ini kenapa? Kau ketakutan? Apakah kau sebenarnya tidak normal? Kenapa kau gemetar dan berkeringat seperti itu? Atau kau seperti ini karena tidak bisa menahan birahi? Yang mana yang benar, Riki? Kau tidak normal, atau sekarang kau sedang menahan birahi melihatku?"Satu tangan Erna terangkat dan perempuan itu ingin menyentuh wajah Kenriki yang terlihat berkeringat, namun dengan kasar Kenriki menepis tangan itu hingga Erna terjajar ke belakang."Kamu suka main kasar ya? Baik, aku ladeni, dengar, patuh saja padaku, kalau kau t

  • SUAMI TAK TERSENTUH   KENRIKI FRUSTASI!

    Mendengar apa yang diucapkan oleh Kenriki Laura terkejut, hingga ia buru-buru bangkit, dengan wajah yang merah menahan malu."Maaf...."Laura meminta maaf dengan suara tersendat.Kenriki tidak langsung bangkit meskipun istrinya sudah tidak lagi ada di atas tubuhnya. Ia berusaha untuk mengatasi perasaannya. Rasa membara mampu memusnahkan perasaan traumanya akibat apa yang dilakukan Erna tadi padanya, ada apakah?Melihat sang suami masih terbaring begitu saja di lantai ruang kerjanya, Laura buru-buru ingin membantu, tapi Kenriki mencegah dengan isyarat, hingga wanita itu mengurungkan niatnya untuk mendekati sang suami kembali.Aku tadi sempat terpancing birahi karena sentuhan dia, perasaan itu membuat rasa takutku jadi sedikit hilang, ini baru saja kualami, apakah ini yang dimaksud Dokter Linda? Aku bisa sembuh kalau membiasakan diri bersentuhan dengan Laura?Hati Kenriki bicara demikian lalu perlahan ia bangkit meskipun sekujur tubuhnya masih terasa sangat lemas.Dia tadi memelukku, ak

  • SUAMI TAK TERSENTUH   KEMARAHAN IBU MERTUA!

    "Aku ... Tidak menginginkan apapun asalkan kamu bisa melakukannya dengan baik...."Susah payah Laura mengatakan hal yang baginya sangat memalukan itu namun ia terpaksa harus melakukan karena memang hanya dengan cara itulah suaminya mungkin bisa merasa terpancing untuk bisa keluar dari rasa takutnya tersebut."Melakukannya dengan baik? Apakah kau bisa menjelaskan, melakukan dengan baik itu bagaimana? Mampu membuat kamu hamil, atau mampu membuat kamu puas?""Yang mana saja, asalkan kamu bisa melakukan itu dengan baik."Astaga, ada apa dengan wanita ini, kenapa dia semakin berani bicara seperti itu padaku? Apakah dia memang seperti ini atau karena dia cemburu? Hati Kenriki bicara demikian tanpa merespon perkataan Laura yang semakin lama semakin membuatnya tertekan. "Aku akan memikirkannya, kau pulanglah."Alhasil hanya itu yang diucapkan oleh Kenriki sesaat setelah ia tidak bicara sama sekali setelah Laura mengatakan hal itu padanya."Kau enggak bohong, kan?""Aku tidak mungkin melakuk

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DIPAKSA MENGALAH

    Setelah perdebatannya dengan sang ibu mertua, Laura minta izin untuk pulang ke rumah. Rumah yang diberikan oleh Kenriki meskipun tidak begitu besar tapi kondisinya jauh lebih baik daripada kondisi rumah mereka yang dulu. Saat Laura baru saja tiba di depan pintu pagar rumahnya, seorang tetangga menghampirinya. Menatap Laura dengan tatapan mata sinis bercampur jijik. "Tidak menyangka ya, wajah polos kamu itu ternyata menipu."Perempuan itu bicara demikian pada Laura, dan Laura tidak habis pikir apa maksud tetangganya sampai bisa bicara demikian padanya."Apa maksud Tante?" "Kamu melakukan pernikahan kontrak dengan orang kaya agar kamu bisa membeli rumah sebagus ini, kamu sadar tidak, tidak ada pernikahan kontrak dalam Islam, itu tidak boleh, kenapa kamu melakukannya?""Saya tidak melakukan pernikahan kontrak, pernikahan saya sah!""Lalu, kenapa tidak hamil juga? Kurasa sejak kalian beli rumah ini untuk orang tua kalian sudah lumayan lama, tapi kamu tidak hamil juga, mandul?"Laura ge

  • SUAMI TAK TERSENTUH   MENCARI BANTUAN

    "Maaf, Ma. Aku memang pernah menyukai Pasha, tapi itu dulu, sekarang, aku hanya menganggap dia teman, dan yang bersamaku sekarang-lah yang aku sukai...."Dengan suara terbata, Laura merespon apa yang diucapkan oleh sang ibu. Meskipun ia merasa tidak enak, namun, ia sudah bertekad untuk tidak akan mengalah lagi. Banyak hal yang membuat ia memutuskan untuk tidak mengalah. Terutama kondisi Kenriki selain permintaan suaminya itu sendiri tentunya, dan Laura tahu apa yang ia putuskan pasti akan membuat ibu dan kakaknya akan menyalahkannya. "Jadi, kamu sudah tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi pada kakakmu?" tanya sang ibu dengan nada suara yang datar. "Enggak semua hal yang diinginkan kakak selalu harus ia dapatkan, kan? Mama dan papa selalu mengajarkan aku untuk menerapkan kata-kata itu, kenapa enggak buat kakak? Apa karena kakak sakit? Kalau aku bilang, aku juga ingin sakit agar dapat perhatian kalian, apakah aku juga akan diperlakukan seperti kakak?"Karena terlalu kecewa,

  • SUAMI TAK TERSENTUH   PERMINTAAN KENRIKI

    "Gue susah nangkepnya, udahlah, yang ini aja, jantan sama betina apa bedanya sih? Mau dimakan juga!" semprot Ari, dan itu membuat Dewa geleng-geleng kepala. Ia menerima juga ayam yang diberikan oleh pria itu padanya, lalu setelah itu, ia pamit sebentar untuk ke dalam menyimpan ayam itu di dapur meninggalkan Kenriki yang masih tidak paham siapa Ari sebenarnya."Kenapa melototin gue macam itu?" tanya Ari ketika sadar Kenriki menatapinya terus menerus."Aku hanya penasaran, kenapa kau tadi bisa bicara seperti itu? Apakah kamu kenal aku? Baiklah mungkin kenal karena aku pebisnis, mungkin saja kamu juga seorang pebisnis, tapi aku benar-benar tidak terima dengan apa yang kau katakan tentangku, karena kurasa kau tidak tahu apa-apa tentang aku.""Gue itu tau karena dulu itu lu pernah ... Main sama salah satu-""Aku tidak pernah melakukan hal seperti itu!" potong Kenriki, cepat. "Tapi kasus lu itu gue tau, tau semua, terus ngapain lu ke sini? Pengen minta Pak Tua bikin berita apa tentang lu?"

Bab terbaru

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SUAMI TAK TERSENTUH

    "Iya, kamu benar, aku juga berharap seperti itu, lagipula apa yang bisa kita takutkan? Anak ini anak kita, dites berapa kali juga tetap saja anak kita."Kenriki menarik napas lega mendengar ucapan sang istri, artinya istrinya tidak lagi merasa tertekan karena situasi yang baru saja mereka alami. Genggaman tangannya di telapak tangan istrinya semakin erat seolah menegaskan, ia tidak akan meninggalkan istrinya apapun keadaannya nanti di masa depan. "Aku tadi sedikit terkejut mendengar kata-kata kamu tadi pada Kak Lyoudra, seperti bukan kamu, tapi aku tahu kamu melakukan itu karena kamu ingin membuat kakakmu sadar sudah terlalu berlebihan pada kita."Kenriki bicara, dan Laura tersenyum tipis mendengarnya."Kamu juga, enggak seperti biasanya, merespon perkataan dia yang tadi, aku cuma mengimbangi, karena kurasa kamu sedang merencanakan sesuatu jadi aku hanya ikut saja meskipun aku tidak tahu apa yang sebenarnya kamu rencanakan.""Istri cerdas. Terima kasih, dan semoga saja itu membuat K

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TANTANGAN DARI KENRIKI!

    Telapak tangan Laura mengepal mendengar apa yang diucapkan oleh sang kakak, jika tadi ia berniat untuk diam saja tanpa ingin ikut campur apa yang mungkin menjadi rencana Kenriki, sekarang, Laura sudah hilang kesabaran. Mungkin Kenriki yang merespon cemoohan kakaknya itu benar kakaknya memang harus sekali-kali dijawab dengan sombong agar perempuan itu juga bisa menghargai ia dan suaminya mulai sekarang."Untuk Kenriki, aku memang menanggalkan semua perasaan malu atau pasifku selama ini, Kak! Kalau aku tidak berinisiatif untuk menyentuhnya, dengan berbagai cara, aku tidak akan membuat dia bisa disentuh, mungkin selamanya dia tetap menjadi suami tak tersentuh, jadi untuk sebuah hal yang mendesak, aku memang tidak seperti Laura yang biasanya, tapi bukankah itu baik? Aku agresif pada suamiku sendiri!"Kenriki dan juga Lyoudra dibuat kaget ketika tiba-tiba saja, Laura bicara seperti itu pada Lyoudra. Apalagi Lyoudra, ia terlihat tidak hanya kaget, tapi juga merasa marah karena wajahnya jadi

  • SUAMI TAK TERSENTUH   MELADENI LYOUDRA!

    "Kamu serius?" tanya Kenriki saat usai mendengar harapan sang istri.Laura mengangguk, dan Kenriki tersenyum melihat anggukan kepala istrinya."Kau tidak malu kalau ada yang bilang aku aneh karena aku yang seperti itu?" Kembali Kenriki melontarkan pertanyaan, dan Laura memeluk tubuh Kenriki yang masih polos seolah meyakinkan apa yang ia putuskan benar -benar sebuah harapan yang ia inginkan."Tapi, kalau aku ingin kamu seperti itu, aku pasti akan membuat kamu tersiksa, jadi semua aku kembalikan sama kamu, di luar dari pada itu tentu saja kamu yang sehat adalah sebuah harapan untukku, keinginan aku itu hanya sebuah keinginan bahwa aku tidak rela ada perempuan lain yang merebut kamu dariku."Laura bicara sambil memeluk suaminya, dan Kenriki balas memeluk sang istri sambil sesekali mengecup kening istrinya seolah menegaskan bahwa ia senang dengan apa yang diucapkan oleh Laura padanya."Sebenarnya, apa yang kamu harapkan itu pernah aku pikirkan sebelumnya....""Benarkah? Kau juga berharap

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TIDAK INGIN KAMU SEMBUH....

    Kenriki gugup, hingga hal itu membuat dirinya langsung menangkap tangan istrinya lalu ia membalikkan tubuhnya ke arah sang istri. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya seperti orang bodoh dengan jantung yang berdebar kencang. Padahal, mereka sudah sering melakukan hal yang sangat intim namun tetap saja Kenriki seperti baru berdekatan dengan sang istri dengan perasaan dan hati yang tidak tenang, disertai debaran jantung yang juga tidak bisa membuat dirinya rileks."Melakukan tugas yang harus aku lakukan...."Laura menjawab dengan wajah yang merona, dan Kenriki geleng-geleng kepala mendengar hal itu. "Tidak perlu memaksakan diri, kamu tertekan dengan situasi sekarang yang tidak memungkinkan kita untuk -""Riki! Laura! Kalian di dalam?"Tiba-tiba saja, suara Tante Keisya terdengar, memotong ucapan Kenriki yang tadi sudah separuh kalimat. "Ya! Ada apa, Mi!" sahut Kenriki dengan suara sedikit terbata lantaran terkejut ibunya tiba-tiba berteriak. "Mami mau nyusul Papi dulu, ada yang harus k

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DITANTANG KENRIKI!

    "Soal apa itu?" tanya Kenriki dengan wajah yang terlihat tegang. Tidak ingin melihat istrinya khawatir seperti itu.Mendengar pertanyaan Kenriki, Laura bukannya langsung menjawab, perempuan itu mengalihkan pandangannya ke arah lain menghindari tatapan mata suaminya yang sedang menatapnya dengan sorot mata yang tajam karena khawatir dengan apa yang diucapkannya tadi."Sayang, kenapa tidak bicara? Kamu khawatir soal apa? Apakah karena obat itu, Erna menekan kamu?" tanya Kenriki lagi dan pertanyaan keduanya kini membuat Laura menatapnya sesaat dengan wajah yang terlihat sedikit salah tingkah. Membuat Kenriki semakin penasaran."Wajahmu merah, apakah yang kau khawatirkan itu bukan hal yang berbahaya tapi.....""Ah! Tidak! Aduh, gimana ya, ngomongnya, aku enggak tahu, apakah aku harus percaya atau tidak, tapi mungkin untuk masalah ini, kita bisa konsultasikan pada Dokter Linda kalau kita sudah punya uang.""Sampai harus konsultasi? Memangnya ada apa? Apa yang dikatakan Erna padamu?" Kenr

  • SUAMI TAK TERSENTUH   MASIH KHAWATIR....

    "Ya.""Kamu serius?""Serius, tapi, bukannya kamu sekarang enggak suka lagi sama aku? Percuma aja, kan? Lupakan aja.""Aku selalu suka sama kamu, Erna, meskipun kamu tidak menyukaiku karena di hatimu hanya ada Riki, tapi buat aku kamu tetap seseorang yang aku sukai.""Kenapa? Aku sudah banyak membuat kesalahan, aku bikin hidup Kenriki rusak, aku juga membuat perusahaan orang tuanya bangkrut, aku, ah! Kamu akan malu kalau kamu bersama dengan aku.""Asalkan kamu berubah, aku tidak akan malu, kamu sudah menyerahkan obat penawar itu pada Riki, artinya, kamu sudah berubah dan sadar kesalahan, sekarang, tiba waktunya kamu belajar melupakan dia, karena masih ada seseorang yang tulus untuk kamu."Erna bungkam. Perasaan dan hatinya bergejolak, rasanya sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, sampai akhirnya...."Kalau begitu, apakah sekarang kita jadian?" tanya Erna sambil berpaling dan menatap wajah Sakti dengan sorot mata penuh arti."Asalkan kamu berjanji untuk merelakan Riki dengan Laura.

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SAMA-SAMA SUKA?

    Keterkejutan Sakti membuat pria itu mendorong spontan Erna. Dan itu membuat tubuh Erna tersentak ke belakang. Ini membuat Erna memalingkan wajahnya sendiri karena merasa wajahnya memanas, dan ia khawatir wajahnya menjadi merah dan Sakti melihat hal itu.Erna tidak tahu, bahwa, kondisi wajahnya itu juga dialami oleh Sakti. Wajah Sakti juga merah dan saat ini pria itu juga sedang memalingkan wajahnya ke arah samping seperti halnya Erna. Untuk beberapa saat, mereka saling diam, sampai akhirnya, Sakti yang berdehem beberapa kali agar situasi canggung mereka bisa musnah."Kenapa kau melakukan itu?" Cara bicara Sakti berubah kembali menjadi memakai aku dan kamu meskipun tadi sudah tidak lagi walaupun Erna meminta hal itu dilakukannya. Erna berpaling mendengar pertanyaan tersebut, terutama karena Sakti jadi merubah cara bicaranya seperti yang tadi diinginkannya."Ternyata benar...."Jawaban yang diberikan oleh Erna tidak membuat Sakti puas, bahkan bingung apa yang sebenarnya dimaksud oleh

  • SUAMI TAK TERSENTUH   CIUMAN UNTUK SAKTI!

    Sebuah mobil nyaris menabrak Erna hingga pemilik mobil itu menghentikan mobilnya secara mendadak. Bunyi decit ban beradu keras dengan aspal jalan terdengar memekakkan telinga tatkala mobil itu berusaha untuk mencegah kecelakaan terjadi. Mobil itu memang tidak menabrak Erna, namun cukup membuat pengemudi mobil shock karena insiden tersebut lalu ia segera keluar dari mobilnya untuk mendamprat Erna, karena berjalan tanpa melihat situasi kondisi.Akan tetapi, ketika ia keluar dan menghampiri Erna yang berdiri mematung seperti orang bodoh di tempatnya, pemilik mobil itu terkejut saat melihat siapa yang baru saja ingin ditabraknya."Erna!" katanya, sambil menarik tangan perempuan itu untuk menyingkir dari depan mobilnya.Erna mengangkat wajahnya, dan menatap pemilik mobil yang tidak lain adalah Sakti itu dengan senyum kecut terukir di bibirnya. "Kenapa enggak ditabrak sekalian? Aku nunggu, lho...."Mendengar apa yang diucapkan oleh Erna, Sakti semakin terkejut karena terlihat sekali Erna

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SEBUAH PERTARUHAN!

    Erna tersenyum kecut mendengar ancaman yang diucapkan oleh Laura padanya. Wajahnya tidak berubah sama sekali ekspresinya, meskipun sebenarnya wanita itu tidak suka mendengar apa yang diucapkan oleh Laura tadi padanya."Jadi, kau tetap kukuh mendukung Riki untuk tidak mau memilih salah satu tawaran yang aku berikan padanya?" tanya Erna beberapa saat kemudian."Ya.""Bagaimana kalau nanti resiko dari apa yang diputuskan Kenriki terjadi padanya, kau tidak bisa puas dengan dia secara batin karena dia sudah hilang keperkasaan, apakah kau akan meninggalkan dia?""Tidak, karena aku mencintai dia dengan tulus tanpa mengharapkan balasan apapun, meskipun keadaan dia tidak lagi sempurna sebagai seorang pria, aku tetap tidak akan meninggalkannya.""Kau bisa bicara seperti itu karena belum merasakan berpuasa tanpa melakukan hubungan intim, Laura, aku yakin setelah itu juga kau tidak akan kuat menjalani semuanya, dan pernikahan kalian akan berantakan hingga membuat Kenriki terpuruk semakin dalam."

DMCA.com Protection Status