Seorang gadis cantik, masih betah berada di dalam tidur panjangnya. Tanpa ia tahu, jika saat ini banyak orang yang tengah menunggu ia siuman. Tidak, bukan mau gadis itu ia berada di alam mimpi. Hanya saja, ada sesuatu yang menahannya. Ia sukar sekali membuka matanya, ia ingin berteriak dan berkata jika dirinya tidak mau berada di posisi seperti ini. "Ya Tuhan, sampai kapan aku akan tertidur seperti ini? Aku rindu ibu dan ayahku, serta adik-adikku," lirihnya sambil menatap tubuhnya yang terpasang banyak alat penopang hidup. Saat ini, ia hanya bisa menatap tubuhnya tanpa bisa memasukinya. Setiap hari, dirinya hanya bisa menatap orang yang datang menjenguknya. "Hei, apa kabar? Maafkan aku karena sudah beberapa hari tidak menjengukmu. Aku sibuk." Sheinafia menatap heran pada pria yang selama ini begitu membencinya. Benci tanpa alasan, yang bahkan Sheinafia pun tidak tahu. "Sampai kapan kamu mau tidur seperti ini? Tidak kasihan kamu terhadap ibumu, yang s
Read more