All Chapters of Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana: Chapter 221 - Chapter 230

271 Chapters

Bab 221: Tapak Jutaan Badai Penggetar Semesta

Begitu, pasti Zhu Lian. Rupanya, ia menggunakan kapasitas otaknya yang cemerlang untuk mengamati sekeliling.Begitu memasuki rerlung dalam dungeon tersebut, dia sudah melihat. Ada guratan yang membentuk pola seperti logo digital. Garis-garis tersebut berpusat pada bagian tengah lantai ruangan. Di situ juga terdapat bentuk seperti siluet dari sesosok makhluk.“Ayo, Spirit Mechanima, keluarlah!” batin Zhu Lian.Jika saja ada seseorang yang melangkah ke tengah ruangan tersebut, kemungkinan mereka akan tersengat oleh cahaya aliran listrik tersebut.Bzzzzt! Bzzzt!“Kemungkinan, ilmu kebal tubuh dapat menahannya. Tapi setelah ini, mungkin akan terjadi sesuatu dengan …”Baru saja dalam hatinya Zhu Lian berusaha menebak, betul saja. Bagian tengah lantai itu terbuka.Grrrrk …!Setelah itu, ada semacam perangkat hidrolis muncul dari bagian dalam lantai. Ada sesuatu yang bergerak ke permukaan.Terkaan Zhu Lian persis. Sesosok robot berwarna hitam yang sama persis seperti di Dungeon 501 muncul. H
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

Bab 222: Kekuatanku Sedang Panas-panasnya!

“Zhu Lian …, dia—, jurus macam apa barusan yang ia kerahkan …?!”Bahkan Hu Chen sendiri terkagum-kagum melihat cara Zhu Lian membuat Spirit Mechanima itu terdorong, terempas ke tembok. Tapi kemudian, Hu Chen mendengar sesuatu. Rupanya, ada orang yang datang ke sana.Tidak ingin terlihat sedang mengintip orang yang ia anggap sebagai rivalnya, putra pemimpin sekte Buaya Penjelajah itu segera mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin untuk bersembunyi di balik reruntuhan dungeon.Sementara saat itu, Zhu Lian dapat melihat. Setelah lawanya terempas ke dinding, Spirit Mechanima tersebut rontok begitu saja. Setiap bagian tubuhnya terlepas, kemudian musnah sama seperti makhluk Ether Realm lainnya.Yang ditinggalkan oleh Spirit Mechanima adalah sebuah bola besi yang permukaannya bagai berkilau laksana memantulkan cahaya pelangi. Juga, batu merah yang kemungkinan berasal dari matanya.Zhu Lian melangkah mendekat untuk memungut jarahannya. “Akhirnya, aku mendapatkan Inti Hati Spirit Mechanima u
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

Bab 223: Menghilang!

Apa yang dikatakan Zhu Lian dengan ‘kekuatanku sedang panas-panasanya’ bukanlah sekedar kata-kata kiasan untuk menyombongkan diri. Melainkan, itu sesuai dengan yang ia rasakan. Sejak tadi saat dia bergumul dengan Spirit Mechanima, kekuatan spiritualnya itu bagai tidak terbendung. Ia seperti dapat mengeluarkannya dengan mudah. Lantas, dampaknya juga menurut dia cukup dahsyat. Contohnya seperti yang Hu Chen saksikan tadi. Ia mampu bergerak begitu cepat dan menghajar Spirit Mechanima nyaris tak terlihat olhe kasatmata. Sedangkan baru saja, ia bisa membuat dua orang lawannya tak mampu menghadapi terjangan kakinya yang diiringi dengan teknik-teknik yang diajarkan Qian Bingbing dan Xue Er. “Congkak juga kau, Tuan Teratai Emas. Kamu pikir berhasil menjadi juara di Turnamen Jawara Anyar itu berarti kamu bisa menghajar siapapun yang kau hadapi?!” ujar pendekar yang mengenakan cadar. “Aku ingin mengingatkan kalian. Tidak ada hubunganya dengan turnamen itu. Intinya, biar aku perjelas: kalian
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Bab 224: Selamat! Level Soaring++

Bukan hanya satu musuh. Berikutnya, begitu cepat sosok Zhu Lian muncul di depan lawan-lawannya yang lain. Kemudian tahu-tahu saja, ketiga pendekar dari Persekutuan Bayangan Kelam tersebut terjungkal karena serangan gancang dari Zhu Lian.“Ugh …!”“Akh …!”“Ufthhh …!”Usai menghantam musuhnya hingga tercerai-berai, Zhu Lian kembali ke tempat dia berada sebelumnya. Walau unggul, ia sendiri merasa kebingungan.“Kekuatan spiritualku … ia seperti tidak puas untuk dikeluarkan. Haruskah aku bertarung terus?” batin sang pedagang bakmi.Musuh-musuh Zhu Lian kembali bangkit. Bagaimana pun juga, mereka adalah para pendekar Soaring yang tentunya masih mampu menghadapi serangan lawan barusan.“Kamu boleh saja berhasil merobohkan kami, Tuan Teratai Emas. Tapi pertarungan ini belum usai!” ujar pendekar yang mengenakan cadar.Rekannya yang berambut panjang dan menggunakan baju lapangan menambahkan. “Kami akan mendapatkan Inti Hati Spirit Mechanima itu dari kamu!”“Kau hanya cari mati, Tuan Pedagang B
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

Bab 225: Kami Tidur Satu Kamar Sekarang ...

Hu Chen berkata pada para pendekar yang duduk menghampar bersama dengan dia di lantai dungeon tersebut. Pendekar yang berambut panjang terikat berkata.“Aku mengetahuimu, Buaya Penjelajah. Kamu dan pedagang bakmi itu berhadapan di Turnamen Jawara Anyar, bukan?”“Ya, benar. Dia … kami telah berhadapan beberapa kali dan dia selalu saja mengalahkanku,” ucap Hu Chen dengan mimik dongkol.Anggota-anggota Persekutuan Bayangan Kelam tersebut silih bertatapan satu dengan yang lain. Bukan hanya Hu Chen yang merasa dongkol karena dirinya telah dikalahkan oleh Zhu Lian. Diam-diam, mereka juga keki terhadap si pedagang bakmi.Pangkalnya, mereka sudah merasa berada di atas angin dengan kekuatan Soaring yang mereka semua miliki. Namun, ketiganya takluk begitu saja oleh seorang pendekar yang kemungkinan baru saja menapaki Soaring.Mereka tidak mengetahui. Bahkan bisa dikatakan, Zhu Lian menaklukkan mereka dengan kekuatan Elevate. Sebab, level kultivasi dia baru saja meningkat setelah dirinya mengala
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

Bab 226: Dan Musuh pun Mengintai ...

Kata-kata yang keluar dari mulut Xue Er itu membuat Bai Lu ternganga. Xian Hua yang sedang menyeruput tehnya pun tersedak gara-gara perkataan Xu Er.“Uhuk …, uhuk, uhuk …!”“Zhu Lian tidur satu kamar denganmu, Xu Er?” tanya Bai Lu memastikan.“Ayo jawab, Kak Zhu Lian,” tuding Xue Er dengan gaya kalemnya.Akhir-akhir ini, Zhu Lian sudah bisa menahan perasaannya terhadap Bai Lu. Malahan, ia lebih perhatian pada Xue Er. Tetapi apa yang diungkapkan Xue Er barusan membuat dia merasa canggung.Bukannya ia tidak mau mengakui. Akan tetapi, dia tidak sesiap itu untuk mengungkapkan semuanya di hadapan Bai Lu dan Xian Hua.Takut ditegur Xue Er karena ia tidak menjawab, terpaksa Zhu Lian mengakui. “Ya, aku tidur di kamar Xue Er sekarang.”Tanpa bebarn, Xue Er menambahkan. “Dia tidur satu ranjang denganku, kakak-kakak.”“Uhuk-uhuk …! Uhuk, uhuk,uhuk …!”Kasihan Xian Hua. Xue Er kembali berkata persis di saat dia berniat untuk kembali menyeruput tehnya. Sehingga, untuk yang kedua kali dia tersedak.
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Bab 227: Teratai Emas dan Taring Baja

Makhluk-makhluk yang datang dari belakang Zhu Lian itu mendesis. Bentuk tubuh mereka bagai seekor reptil. Kepalanya besar sementara badannya tampak kurus.Calon korbannya belum menyadari kehadiran mereka. Hingga akhrinya, dua monster itu pun telah siap menerkam Zhu Lian.Set!Dhuast!Dhuast!Bahkan tanpa mampu mengerahkan qi maupun kekuatan spiritual, insting bertarung Zhu Lian berada di atas rata-rata seorang ahli ilmu bela diri.Sekarang, ia menunjukkan kelihainnya. Begitu 2 monster dengan lidah terjulur, gigi-gigi taring dan cakarnya telah berada dekat dengan dia, tahu-tahu saja Zhu Lian membalikkan tubuh.Sembari memutar badan, Zhu Lian melakukan lompatan. Kedua kakinya terangkat lalu mengerahkan tendangan dengan gaya -nyaris- split.“Gruakhhh …!”“Hruaaakhhh …!”Sepakan Zhu Lian mendarat tepat di kepala dua makhluk tersebut hingga mereka terpental kembali ke arah mereka datang dan terpelanting di tanah.“Makhluk-makhluk ilmu hitam berengsek. Berani-beraninya kalian mengintaiku ya
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Bab 228: Masih Menaruh Curiga Pada Zhu Lian

Para pendekar Persekutuan Bayangan Kelam itu hengkang dari tempat mereka berada. Sementara saat itu, Zhu Lian dan Jinyi berhasil mengalahkan musuh dan keduanya tengah berbincang-bincang. “Aku sempat memperhatikanmu tadi. Aku pikir kau pasti bisa mengatasinya. Akan tetapi, aku tidak suka pertarungan yang tidak berjalan dengan adil. Jadi aku memutuskan untuk turun tangan,” ucap Jingyi pada Zhu Lian. “Dan aku dapat melihat teknik rahasia kelaurga Fan, Tembakan Racun Perenggut Sukma. Sungguh luar biasa!” puji Zhu Lian. Tembakan Racun Perenggut Sukma merupakan teknik khas yang dimiliki oleh Fan Si Tian dan putrinya, yang merupakan seni melempar senjata rahasia khas klan Fan. Seperti yang dipraktikkan Fan Jingyi tadi, teknik tersebut merupakan jurus melempar senjata jarak jauh khas keluarga Fan. Teknik tersebut adalah di mana mereka akan melempar senjata apa saja. Baik itu shuriken, kunai atau pisau. Pada saat menancap pada target, sesuatu akan terjadi terhadap korban. Entah itu tak mam
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more

Bab 229: The Iron Master Yu

Itulah yang terlintas dalam pikiran Jingyi. Namun, ia sendiri juga tidak dapat melanjutkan kecurigaannya. Sebab, dia telah membuktikan bahwa Zhu Lian berlawanan dengan makhluk-makhluk aneh tersebut.“Satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah, tetap akrab dengan lelaki ini hingga aku dapat mengetahui. Mengapa bisa dia sekonyong-konyong muncul dengan kekuatannya yang membuat banyak orang terkagum-kagum,” tandas Jingyi dalam pikirannya.Hari berganti. Museum Sejarah Kota Great North dahulunya merupakan salah satu gedung pemerintahan pada zaman kekaisaran kuno Negeri Utama.Terlupakan selama sekian lama, tidak ada lagi orang yang mengingat. Atau lebih tepatnya, dianggap sebagai mitos. Bahwa, museum tersebut memiliki lorong-lorong rahasia di bawah tanah yang terkoneksi ke beberapa tempat.Sayangnya, kelompok Persekutuan Bayangan Kelamlah yang membuktikan bahwa mitos tersebut benar adanya. Sehingga, mereka memanfaatkan relung-relung di dalam tanah tersebut sebagai tempat mereka menyusun ber
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 230: Mantan Pacar Pun Terpesona

Pada saat pendekar berjuluk The Iron Master Yu tersebut berkata demikian, Zhu Lian kikuk sesaat. Walau demikian ia tercengir malu-malu, kemudian berucap.“Ternyata, Paman masih menganali aku. Aku tidak berbohong. Hanya menahan diri untuk tidak mengungkapkannya pada orang-orang,” ucap Zhu Lian. Ia tersenyum polos.“Hmmm …,” Master Yu bergumam diiringi senyum tipis. “Duduklah bersamaku di sini, Zhu Lian. Sebuah kehormatan bagiku, ada seorang Penguasa Tujuh Langit berkunjung kemari,” katanya sembari menuangkan teh bagi Zhu Lian.“Terima kasih, Paman Yu,” balas Zhu Lian seraya duduk di depan sebuah meja kecil, berhadap-hadapan dengan sang pengrajin besi.“Ingatkah kau sewatku kamu datang pertama kali kemari, Zhu Lian? Berapa usiamu waktu itu, 7 tahun?” tanya Yu.“Ya, Paman. Mungkin sewaktu aku berusia 7 atau 8 tahun.”Untuk sejenak, terjadi obrolan antara Zhu Lian dengan The Iron Master Yu yang jika didengar orang lain terutama Hu Chen, mungkin bakal dibuat terkejut setengah mati.Akhirny
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status