Makhluk-makhluk yang datang dari belakang Zhu Lian itu mendesis. Bentuk tubuh mereka bagai seekor reptil. Kepalanya besar sementara badannya tampak kurus.Calon korbannya belum menyadari kehadiran mereka. Hingga akhrinya, dua monster itu pun telah siap menerkam Zhu Lian.Set!Dhuast!Dhuast!Bahkan tanpa mampu mengerahkan qi maupun kekuatan spiritual, insting bertarung Zhu Lian berada di atas rata-rata seorang ahli ilmu bela diri.Sekarang, ia menunjukkan kelihainnya. Begitu 2 monster dengan lidah terjulur, gigi-gigi taring dan cakarnya telah berada dekat dengan dia, tahu-tahu saja Zhu Lian membalikkan tubuh.Sembari memutar badan, Zhu Lian melakukan lompatan. Kedua kakinya terangkat lalu mengerahkan tendangan dengan gaya -nyaris- split.“Gruakhhh …!”“Hruaaakhhh …!”Sepakan Zhu Lian mendarat tepat di kepala dua makhluk tersebut hingga mereka terpental kembali ke arah mereka datang dan terpelanting di tanah.“Makhluk-makhluk ilmu hitam berengsek. Berani-beraninya kalian mengintaiku ya
Para pendekar Persekutuan Bayangan Kelam itu hengkang dari tempat mereka berada. Sementara saat itu, Zhu Lian dan Jinyi berhasil mengalahkan musuh dan keduanya tengah berbincang-bincang. “Aku sempat memperhatikanmu tadi. Aku pikir kau pasti bisa mengatasinya. Akan tetapi, aku tidak suka pertarungan yang tidak berjalan dengan adil. Jadi aku memutuskan untuk turun tangan,” ucap Jingyi pada Zhu Lian. “Dan aku dapat melihat teknik rahasia kelaurga Fan, Tembakan Racun Perenggut Sukma. Sungguh luar biasa!” puji Zhu Lian. Tembakan Racun Perenggut Sukma merupakan teknik khas yang dimiliki oleh Fan Si Tian dan putrinya, yang merupakan seni melempar senjata rahasia khas klan Fan. Seperti yang dipraktikkan Fan Jingyi tadi, teknik tersebut merupakan jurus melempar senjata jarak jauh khas keluarga Fan. Teknik tersebut adalah di mana mereka akan melempar senjata apa saja. Baik itu shuriken, kunai atau pisau. Pada saat menancap pada target, sesuatu akan terjadi terhadap korban. Entah itu tak mam
Itulah yang terlintas dalam pikiran Jingyi. Namun, ia sendiri juga tidak dapat melanjutkan kecurigaannya. Sebab, dia telah membuktikan bahwa Zhu Lian berlawanan dengan makhluk-makhluk aneh tersebut.“Satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah, tetap akrab dengan lelaki ini hingga aku dapat mengetahui. Mengapa bisa dia sekonyong-konyong muncul dengan kekuatannya yang membuat banyak orang terkagum-kagum,” tandas Jingyi dalam pikirannya.Hari berganti. Museum Sejarah Kota Great North dahulunya merupakan salah satu gedung pemerintahan pada zaman kekaisaran kuno Negeri Utama.Terlupakan selama sekian lama, tidak ada lagi orang yang mengingat. Atau lebih tepatnya, dianggap sebagai mitos. Bahwa, museum tersebut memiliki lorong-lorong rahasia di bawah tanah yang terkoneksi ke beberapa tempat.Sayangnya, kelompok Persekutuan Bayangan Kelamlah yang membuktikan bahwa mitos tersebut benar adanya. Sehingga, mereka memanfaatkan relung-relung di dalam tanah tersebut sebagai tempat mereka menyusun ber
Pada saat pendekar berjuluk The Iron Master Yu tersebut berkata demikian, Zhu Lian kikuk sesaat. Walau demikian ia tercengir malu-malu, kemudian berucap.“Ternyata, Paman masih menganali aku. Aku tidak berbohong. Hanya menahan diri untuk tidak mengungkapkannya pada orang-orang,” ucap Zhu Lian. Ia tersenyum polos.“Hmmm …,” Master Yu bergumam diiringi senyum tipis. “Duduklah bersamaku di sini, Zhu Lian. Sebuah kehormatan bagiku, ada seorang Penguasa Tujuh Langit berkunjung kemari,” katanya sembari menuangkan teh bagi Zhu Lian.“Terima kasih, Paman Yu,” balas Zhu Lian seraya duduk di depan sebuah meja kecil, berhadap-hadapan dengan sang pengrajin besi.“Ingatkah kau sewatku kamu datang pertama kali kemari, Zhu Lian? Berapa usiamu waktu itu, 7 tahun?” tanya Yu.“Ya, Paman. Mungkin sewaktu aku berusia 7 atau 8 tahun.”Untuk sejenak, terjadi obrolan antara Zhu Lian dengan The Iron Master Yu yang jika didengar orang lain terutama Hu Chen, mungkin bakal dibuat terkejut setengah mati.Akhirny
Itulah yang sebenarnya berada dalam hati Mei Li. Melihat betapa gagahnya Zhu Lian sebagai seorang pendekar Golden Lotus dan kesuksesan warung bakminya kini, ia merasa kagum.Mungkin Mei Li sudah tidak ada hati terhadap Zhu Lian. Akan tetapi, karisma Zhu Lian sekarang memang memukau siapapun.Xue Er memposting 3 foto Zhu Lian yang dipasarkan oleh sekte mereka di akun media sosialnya, beserta link untuk mendapatkan foto-foto tersebut.“Yang pakai baju pendekar ini edisi terbatas dan sisa 10 saja?!” kaget Mei Li pada saat ia masuk ke dalam situs cendera mata resmi Golden Lotus. “Aku harus memesannya sekarang!”Di Kuil Sayap Dewa yang merupakan markas dari sekte Angel Alliance. Sementara ayahnya sedang menggelar pertemuan dengan mahkamah sekte mereka, sembari menyimak apa yang tengah dipaparkan oleh Huang Zemin, Zexian asyik memperhatikan ponsel.“Jangan sampai ada orang yang tahu bahwa aku membeli foto-foto Kak Zhu Lian. Ini memang sedikit memalukan. Tapi, aku yakin banyak cewek-cewek ya
[Host mesti mencari daging Landak Laut Darat Terbang karena bisa dijadikan sebagai bahan makanan.]Begitu sistem Kesatria Langit mengirimkan notifikasi pada Zhu Lian, sang pedagang bakmi terkejut. Karena ternyata, masih ada bahan di Ether Realm yang dapat dijadikan bahan untuk bakminya.“Yang kali ini namanya aneh. Sudah Landak Laut, dia ada di darat dan terbang pula. Ya, namanya juga Ether Realm,” Zhu Lian berkata-kata sendiri.[Jalanlah terus ke arah timur. Kamu akan menemukannya di tepi Pantai Timur 5.]“Oh, dia ada di tepi Pantai. Wajar memang kalau disebut Landak Laut. Tetapi mungkin ia tidak bisa masuk ke dalam air dan lebih suka melayang-layang. Bukan begitu sistem?” Zhu Lian berbicara sendiri.Ia tidak mengetahui. Dari kejauhan, ada sekelompok orang yang memperhatikan dia. Membiarkan Zhu Lian lebih menjauh lagi dari mereka, barulah orang-orang tersebut pergi dari situ, ke arah yang sama dengan si pendekar Golden Lotus.Terus berjalan ke arah timur, Zhu Lian akhirnya tiba di te
Karena ada orang lain hadir di sana, Zhu Lian langsung membalikkan badan. Tidak jauh di belakangnya, ia melihat kehadiran para pendekar Angel Alliance. Mereka semua ada berenam dan dipimpin oleh Zexian.“Selamat siang, Zexian. Senang bisa bertemu lagi denganmu di sini,” ucap Zhu Lian menegakkan badan tanpa memberi hormat.Bukannya Zhu Lian sok. Akan tetapi, permasalahannya bukanlah karena ia berhadapan dengan seorang putri dari pemimpin sebuah sekte besar. Melainkan, Zexian sudah menginterupsi perburuannya.Dari aturan dunia persilatan, sudah jelas Zexian melakukan pelanggaran. Gadis itu menyerobot makhluk buruan Zhu Lian. Sehingga, si pedagang bakmi sudah tahu. Cepat atau lambat, akan terjadi pertarungan di antara mereka.“Mengapa Kakak berburu Landak-landak Laut itu? Sekedar berkultivasi, atau ada sesuatu yang membuat Kakak tertarik terhadap Bulu Babi aneh ini?” tanya Zexian.“Aku sedang berkultivasi dan mencium aroma dari mata Bulu Babi itu. Karena aku adalah seseorang yang bergera
Dari tempat ia berdiri, Zhu Lian telah melihat gelagat Zexian yang kemungkinan telah siap mengerahkan teknik serangan jarak jauh. Oleh karena itu dia juga bersiap-siap.“Zexian enggan bertarung jarak dekat denganku karena kami sudah berhadapan habis-habisan di turnamen lalu. Baiklah. Hitung-hitung berlatih tarung dengan lawan yang menarik. Siapa tahu aku dapat belajar sesuatu dari Zexian,” pikri Zhu Lian.Bagai sudah saling tahu, Zhu Lian dan Zexian sama-sama merapal kekautan mereka, lalu melepaskannya berbarengan.Pendekar-pendekar Angel Alliance yang ada di sana menjauh, kemudian menyaksikan dua pancaran kekuatan yang berbeda bertemu.Indah. Zhu Lian dengan bentuk Longma miliknya, sedangkan kekuatan Zexian berbentuk Pegasus yang mengepakkan sayap. Kilauan cahaya kekuatan spiritual mereka juga muncul dengan begitu jelas.Dua cahaya berbentuk hewan mitologi itu bagai silih menyerang, sedangkan pemiliknya merentangakan tangan ke depan.“Kuat juga Kak Zhu Lian ini. Apakah sejak terakhir
Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar
“Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau
“Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m
Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin
Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l
Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks