Hu Chen berkata pada para pendekar yang duduk menghampar bersama dengan dia di lantai dungeon tersebut. Pendekar yang berambut panjang terikat berkata.“Aku mengetahuimu, Buaya Penjelajah. Kamu dan pedagang bakmi itu berhadapan di Turnamen Jawara Anyar, bukan?”“Ya, benar. Dia … kami telah berhadapan beberapa kali dan dia selalu saja mengalahkanku,” ucap Hu Chen dengan mimik dongkol.Anggota-anggota Persekutuan Bayangan Kelam tersebut silih bertatapan satu dengan yang lain. Bukan hanya Hu Chen yang merasa dongkol karena dirinya telah dikalahkan oleh Zhu Lian. Diam-diam, mereka juga keki terhadap si pedagang bakmi.Pangkalnya, mereka sudah merasa berada di atas angin dengan kekuatan Soaring yang mereka semua miliki. Namun, ketiganya takluk begitu saja oleh seorang pendekar yang kemungkinan baru saja menapaki Soaring.Mereka tidak mengetahui. Bahkan bisa dikatakan, Zhu Lian menaklukkan mereka dengan kekuatan Elevate. Sebab, level kultivasi dia baru saja meningkat setelah dirinya mengala
Kata-kata yang keluar dari mulut Xue Er itu membuat Bai Lu ternganga. Xian Hua yang sedang menyeruput tehnya pun tersedak gara-gara perkataan Xu Er.“Uhuk …, uhuk, uhuk …!”“Zhu Lian tidur satu kamar denganmu, Xu Er?” tanya Bai Lu memastikan.“Ayo jawab, Kak Zhu Lian,” tuding Xue Er dengan gaya kalemnya.Akhir-akhir ini, Zhu Lian sudah bisa menahan perasaannya terhadap Bai Lu. Malahan, ia lebih perhatian pada Xue Er. Tetapi apa yang diungkapkan Xue Er barusan membuat dia merasa canggung.Bukannya ia tidak mau mengakui. Akan tetapi, dia tidak sesiap itu untuk mengungkapkan semuanya di hadapan Bai Lu dan Xian Hua.Takut ditegur Xue Er karena ia tidak menjawab, terpaksa Zhu Lian mengakui. “Ya, aku tidur di kamar Xue Er sekarang.”Tanpa bebarn, Xue Er menambahkan. “Dia tidur satu ranjang denganku, kakak-kakak.”“Uhuk-uhuk …! Uhuk, uhuk,uhuk …!”Kasihan Xian Hua. Xue Er kembali berkata persis di saat dia berniat untuk kembali menyeruput tehnya. Sehingga, untuk yang kedua kali dia tersedak.
Makhluk-makhluk yang datang dari belakang Zhu Lian itu mendesis. Bentuk tubuh mereka bagai seekor reptil. Kepalanya besar sementara badannya tampak kurus.Calon korbannya belum menyadari kehadiran mereka. Hingga akhrinya, dua monster itu pun telah siap menerkam Zhu Lian.Set!Dhuast!Dhuast!Bahkan tanpa mampu mengerahkan qi maupun kekuatan spiritual, insting bertarung Zhu Lian berada di atas rata-rata seorang ahli ilmu bela diri.Sekarang, ia menunjukkan kelihainnya. Begitu 2 monster dengan lidah terjulur, gigi-gigi taring dan cakarnya telah berada dekat dengan dia, tahu-tahu saja Zhu Lian membalikkan tubuh.Sembari memutar badan, Zhu Lian melakukan lompatan. Kedua kakinya terangkat lalu mengerahkan tendangan dengan gaya -nyaris- split.“Gruakhhh …!”“Hruaaakhhh …!”Sepakan Zhu Lian mendarat tepat di kepala dua makhluk tersebut hingga mereka terpental kembali ke arah mereka datang dan terpelanting di tanah.“Makhluk-makhluk ilmu hitam berengsek. Berani-beraninya kalian mengintaiku ya
Para pendekar Persekutuan Bayangan Kelam itu hengkang dari tempat mereka berada. Sementara saat itu, Zhu Lian dan Jinyi berhasil mengalahkan musuh dan keduanya tengah berbincang-bincang. “Aku sempat memperhatikanmu tadi. Aku pikir kau pasti bisa mengatasinya. Akan tetapi, aku tidak suka pertarungan yang tidak berjalan dengan adil. Jadi aku memutuskan untuk turun tangan,” ucap Jingyi pada Zhu Lian. “Dan aku dapat melihat teknik rahasia kelaurga Fan, Tembakan Racun Perenggut Sukma. Sungguh luar biasa!” puji Zhu Lian. Tembakan Racun Perenggut Sukma merupakan teknik khas yang dimiliki oleh Fan Si Tian dan putrinya, yang merupakan seni melempar senjata rahasia khas klan Fan. Seperti yang dipraktikkan Fan Jingyi tadi, teknik tersebut merupakan jurus melempar senjata jarak jauh khas keluarga Fan. Teknik tersebut adalah di mana mereka akan melempar senjata apa saja. Baik itu shuriken, kunai atau pisau. Pada saat menancap pada target, sesuatu akan terjadi terhadap korban. Entah itu tak mam
Itulah yang terlintas dalam pikiran Jingyi. Namun, ia sendiri juga tidak dapat melanjutkan kecurigaannya. Sebab, dia telah membuktikan bahwa Zhu Lian berlawanan dengan makhluk-makhluk aneh tersebut.“Satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah, tetap akrab dengan lelaki ini hingga aku dapat mengetahui. Mengapa bisa dia sekonyong-konyong muncul dengan kekuatannya yang membuat banyak orang terkagum-kagum,” tandas Jingyi dalam pikirannya.Hari berganti. Museum Sejarah Kota Great North dahulunya merupakan salah satu gedung pemerintahan pada zaman kekaisaran kuno Negeri Utama.Terlupakan selama sekian lama, tidak ada lagi orang yang mengingat. Atau lebih tepatnya, dianggap sebagai mitos. Bahwa, museum tersebut memiliki lorong-lorong rahasia di bawah tanah yang terkoneksi ke beberapa tempat.Sayangnya, kelompok Persekutuan Bayangan Kelamlah yang membuktikan bahwa mitos tersebut benar adanya. Sehingga, mereka memanfaatkan relung-relung di dalam tanah tersebut sebagai tempat mereka menyusun ber
Pada saat pendekar berjuluk The Iron Master Yu tersebut berkata demikian, Zhu Lian kikuk sesaat. Walau demikian ia tercengir malu-malu, kemudian berucap.“Ternyata, Paman masih menganali aku. Aku tidak berbohong. Hanya menahan diri untuk tidak mengungkapkannya pada orang-orang,” ucap Zhu Lian. Ia tersenyum polos.“Hmmm …,” Master Yu bergumam diiringi senyum tipis. “Duduklah bersamaku di sini, Zhu Lian. Sebuah kehormatan bagiku, ada seorang Penguasa Tujuh Langit berkunjung kemari,” katanya sembari menuangkan teh bagi Zhu Lian.“Terima kasih, Paman Yu,” balas Zhu Lian seraya duduk di depan sebuah meja kecil, berhadap-hadapan dengan sang pengrajin besi.“Ingatkah kau sewatku kamu datang pertama kali kemari, Zhu Lian? Berapa usiamu waktu itu, 7 tahun?” tanya Yu.“Ya, Paman. Mungkin sewaktu aku berusia 7 atau 8 tahun.”Untuk sejenak, terjadi obrolan antara Zhu Lian dengan The Iron Master Yu yang jika didengar orang lain terutama Hu Chen, mungkin bakal dibuat terkejut setengah mati.Akhirny
Itulah yang sebenarnya berada dalam hati Mei Li. Melihat betapa gagahnya Zhu Lian sebagai seorang pendekar Golden Lotus dan kesuksesan warung bakminya kini, ia merasa kagum.Mungkin Mei Li sudah tidak ada hati terhadap Zhu Lian. Akan tetapi, karisma Zhu Lian sekarang memang memukau siapapun.Xue Er memposting 3 foto Zhu Lian yang dipasarkan oleh sekte mereka di akun media sosialnya, beserta link untuk mendapatkan foto-foto tersebut.“Yang pakai baju pendekar ini edisi terbatas dan sisa 10 saja?!” kaget Mei Li pada saat ia masuk ke dalam situs cendera mata resmi Golden Lotus. “Aku harus memesannya sekarang!”Di Kuil Sayap Dewa yang merupakan markas dari sekte Angel Alliance. Sementara ayahnya sedang menggelar pertemuan dengan mahkamah sekte mereka, sembari menyimak apa yang tengah dipaparkan oleh Huang Zemin, Zexian asyik memperhatikan ponsel.“Jangan sampai ada orang yang tahu bahwa aku membeli foto-foto Kak Zhu Lian. Ini memang sedikit memalukan. Tapi, aku yakin banyak cewek-cewek ya
[Host mesti mencari daging Landak Laut Darat Terbang karena bisa dijadikan sebagai bahan makanan.]Begitu sistem Kesatria Langit mengirimkan notifikasi pada Zhu Lian, sang pedagang bakmi terkejut. Karena ternyata, masih ada bahan di Ether Realm yang dapat dijadikan bahan untuk bakminya.“Yang kali ini namanya aneh. Sudah Landak Laut, dia ada di darat dan terbang pula. Ya, namanya juga Ether Realm,” Zhu Lian berkata-kata sendiri.[Jalanlah terus ke arah timur. Kamu akan menemukannya di tepi Pantai Timur 5.]“Oh, dia ada di tepi Pantai. Wajar memang kalau disebut Landak Laut. Tetapi mungkin ia tidak bisa masuk ke dalam air dan lebih suka melayang-layang. Bukan begitu sistem?” Zhu Lian berbicara sendiri.Ia tidak mengetahui. Dari kejauhan, ada sekelompok orang yang memperhatikan dia. Membiarkan Zhu Lian lebih menjauh lagi dari mereka, barulah orang-orang tersebut pergi dari situ, ke arah yang sama dengan si pendekar Golden Lotus.Terus berjalan ke arah timur, Zhu Lian akhirnya tiba di te