"Angkat nggak angkat nggak, Ya Allah." perasaan ku kacau seketika, berjalan ke arah pintu lalu balik lagi ke arah meja, udah kayak setrikaan yang mondar mandir.Tak lama kemudian panggilan tadi terputus."Hhuuuuffftttt, alhamdulillah panggilannya mati." gumamku. Semoga saja tidak di telfon lagi. Oh Tuhan, beri petunjuk.Baru mati beberapa detik, ponselku berbunyi lagi. Yaa Allah, ujian ujian. Ku tarik nafas dalam lalu menghembuskan dengan pelan."Bismillahirrahmanirrahim""Assalamu'alaikum. Ha-hallo, Bu." tergagap ketika mengangkat telfon dari wanita yang telah melahirkan ku. Wajar kan kalau aku seperti ini, rasanya belum siap memberikan kabar duka ada ibu."Waalaikumsalam. Hallo, Nak. Rinjani, Hallo Nak.""Eh iya, Bu. Ibu apa kabar?" "Alhamdulillah ibu sehat, kamu apa kabar juga?""Aku sehat Bu, kok tumben ibu telfon aku?""Iya, Nak. Ibu rindu sama kamu, apalagi kamu udah lama nggak pulang kampung." mataku mulai berair mendengarkan ucapan ibu. Memang aku sudah hampir setahun tidak
Read more