Share

Part 54. Haa? Apa?

Aku yang sempat berjalan mundur tak mampu melarikan diri lebih cepat, akhirnya terjongkok dengan kepala menunduk serta melindungi kepala dengan tangan kedua tanganku. Tapi herannya aku tidak merasakan sakit sama sekali ketika mendengar bunyi pukulan tersebut. Apakah ini hanya mimpi, seperti waktu itu.

"Aaaaaaauuuuuuuuuuuuuuuu...." suara pekik perempuan menjulang mengudara. Lalu "Baaaaaaaammmmm." bunyi sesuatu yang jatuh.

Sontak ku angkat kepala ke arah sumber suara, "Astagfirullah, Rinata." aku melihatnya sudah tertelungkup.

Kulihat sekitar tidak ada satupun selain aku dan Rinata. Lantas, siapa yang memukul gundik mantan suamiku ini.

"Toloooooong..... Tolooooong...." aku berteriak minta tolong, tetapi tidak ada satupun yang datang.

Rintik hujan gerimis mulai membasahi bumi, sedangkan Rinata masih tertelungkup, "Rinata, Ta bangun. Rinata bangun." aku mengguncang tubuhnya, tapi tidak ada reaksi apapun. Mana mampu aku mengangkat badannya.

Bukankah tadi Pak Wawan menelfon ku, tapi kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status