Esok harinya."Permisi, Pak" ucapku sambil mengetuk pintu ruangan kerja Pak Harjoko."Iya, silakan masuk""Oh kamu Rinjani, ada apa?" Pak Bos mengalihkan pandangannya sebentar ke arah ku lalu berkutat lagi di depan layar komputer, terlihat sibuk."Hmm, saya izin telat balik ke kantor abis istirahat boleh yah Pak, soalnya ada urusan penting ke luar sebentar." jelasku tanpa basa basi. Dahinya tampak mengernyit menatap ku pun penuh dengan ketajaman, layaknya pisau yang baru selesai diasah, gelagat tak memberi izin pun agak tercium, tapi aku berharap kali ini Pak Harjoko bisa mengerti dengan kondisiku."Izin terus Rin, kapan kamu fokus kerjanya. Saya nggak mau karena gara-gara masalah pribadi, reputasi perusahaan jadi taruhannya. Lagian baru beberapa hari cuti, sekarang udah izin aja." nah lho kan bener feeling ku, Pak Bos mulai protes."Iya, Pak maaf banget. Tapi ini penting, sangat penting malahan demi kelangsungan hidupku." jawabku dengan muka memelas penuh harap. "Sekali ini aja, Pak.
Baca selengkapnya