Dilihat dari tinggi badannya, bidang bodynya, dan gaya berpakaiannya, aku seperti mengenal sosok dia. Ini harus ku selidiki, beranjak dari persembunyian, lalu berjalan menuju teras lobi. Aku menoleh ke kanan ke kiri mencari taxi, biasanya ada beberapa taxi yang mangkal pelataran parkir tumben kali ini tidak ada satu pun.Oh Tuhan bantu aku.Selang beberapa menit, pucuk di cinta ulam pun tiba, ternyata aku tak perlu menunggu lama, ada taxi masuk ke pelataran parkir hotel dan lalu berhenti tepat di depan ku.Ketika mau membuka pintu taxi bagian belakang, aku dikejutkan dengan seseorang yang keluar dari taxi tersebut. Kupikir taxi tadi kosong ternyata berisi penumpang."Buru-buru banget, Mba. Sabar dikit, nanti malah nabrak lagi." ujar laki-laki bersuara oktaf.Betapa kaget dan netraku terbelalak di buatnya. Lelaki yang tak sengaja pernah ku tabrak waktu itu. Aduh, ngapain juga ketemu di sini dengan kondisi kayak gini pula. Ish, mengesalkan."Iya, Pak. Maaf, saya lagi buru-buru." memasuk
Baca selengkapnya