Share

Part 39. Terdengar Teriakan

"Harusnya saya yang nanya sama ibu, ibu kenapa teriak teriak." tanyanya heran.

"Kapan saya teriak Pak?" tanyaku balik, aku pun heran dengan pertanyaan Pak Wawan

"Saya sedang memeriksa seluruh kondisi ruangan, terus saya melihat ibu tertidur sambil teriak-teriak minta tolong. Ibu sedang bermimpi?"

"Mimpi, Pak. Astagfirullah saya ketiduran berarti tadi Pak, mungkin iya mimpi tapi saya merasa seperti nyata, ah sudahlah Pak, tak perlu di bahas, sudah pukul berapa sekarang?" tanyaku cepat.

"Pukul sepuluh malam, Bu."

"Ya Allah, saya pulang dulu Pak." aku pamit tak peduli apa yang dipikirkan oleh Pak Wawan.

Aku menelusuri parkiran dengan hati-hati jangan sampai Rinata dan Shinta muncul dengan tiba-tiba seperti di mimpi ku tadi. Apalagi Pak Wawan masih ada di dalam entah di lantai berapa aku pun tidak tahu. Suasana kantor sunyi sepi dan sepertinya tinggal aku saja karyawan yang belum pulang.

Setelah memasuki mobil, lalu mencap pedal gas dengan kecepatan tinggi. Hati ku masih gulana terbayang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
good rinjani jacpot buat reno ,di balas juga tabur tuai reno
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status