Share

Part 41. Jangan Asal Nuduh

"Jangan asal nuduh kamu, Mas. Emang punya bukti?"tantangku.

"Nggak usah ngelak kamu, saya cemburu kan dengan Rinata sampai bikin berita samp*h seperti itu. Aku nggak mau tau, gimana caranya berita itu lenyap dari sosial media."

Kumatikan sambungan telepon sepihak, biar saja dia semakin emosi, paling juga gundiknya yang mengadu. Mana mungkin aku menyuruh Dinar untuk menarik kembali berita itu, malahan aku akan menyuruh Dinar membuat lebih banyak. dan memviralkan lagi dengan cepat.

***

Pagi ini Jakarta sedikit mendung, hujan menemani dari Subuh tadi, sampai mau berangkat kerja pun belum berhenti. Jantung ku sudah tidak karuan ketika memasuki kantor, otakku masih memikirkan alasan apalagi yang akan aku suguhkan pada Pak Harjoko.

Baru saja mehenyakkan pantat di kursi kerja ruangan ku, masih pagi handphone ku sudah berbunyi. Ku ambil dari dalam tas, ternyata panggilan masuk dari Pak Harjoko.

"Lebay banget, kenapa mesti pagi-pagi gini dia nelfon, apa dia sudah mencium aroma alasanku lagi."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status