Share

Part 48. Muka Badak

Wah, muka badaknya muncul sehingga tak mempedulikan gundiknya yang masih duduk tertunduk di belakangnya, ditambah isak tangis yang masih tersisa.

"Lepaskan tangan kotor mu itu dari kaki ku, aku tak sudi di sentuh sama lelaki macam kau." hardikku.

Reno menarik tangannya yang tadi sempat memegang kaki ku. Aku mundur satu langkah, jijik? Iya, sangat jijik malahan. Selain itu, aku takut tertular penyakit tak bermoral yang ada pada lelaki pengkhianat itu.

"Oh iya, kamu bilang apa tadi, Mas? Coba ulangi lagi." ejek ku, wajahnya tertunduk bagai pelayan sedang meminta maaf pada majikan. Memalukan.

"Mas, minta maaf sayang. Mas khilaf telah mengkhianati kamu." suaranya rintih terdengar, aku yakin itu hanya akting saja.

"Brrraaaaakkk." sebuah tendangan mendarat mengenai tubuhnya, dia terpental ke belakang beberapa langkah dari tempat sujud semula, "Baaammm" mungkin hilang kendali hingga kepalanya mengenai batu sebesar kepala anak usia lima tahun.

"Aauuuuuu" terdengar pekikannya.

Sakit? Ku rasa t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status