Share

Part 42. Hari yang Ditunggu

"Hallo Rin. Besok kita ketemunya langsung di lokasi aja ya." ajak Aldy dalam telepon.

"Iya, Al. Boleh, sekitar jam 09.00 udah sampai di sana ya."

"Oke Al." tutup ku sebelum mematikan sambungan telepon.

Besok hari yang paling ku tunggu-tunggu sebulan belakang. Lanjutan sidang cerai talak yang diajukan oleh mantan suamiku. Sidang besok akan menjawab semua tuduhan yang diperuntukkan untukku.

Perputaran waktu yang ku tunggu dari semalam hingga menjelang pagi terasa begitu lama. Bahkan terasa 2 x 24 jam belum lagi dengan mata ku yang susah untuk terpejam. Bayangan situasi sidang melayang di benakku.

Kulihat jam di layar ponselku sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari tetapi tanganku masih mengotak-ngatik gawai pipih. Ku buka galeri, lalu menscroll ke bawah sangat banyak bukti visual bersama lelaki yang pernah ku pilih menjadi imam dalam mengarungi bahtera suci masih ada, belum ada satupun foto itu yang kuhapus. Aku memang membencinya, tetapi entah kenapa masih ada rasa berdebar ketika mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status