Share

Part 35. Kok Dia yang Lebih Rapuh?

Dia melangkah tertatih, terjeda beberapa detik saat hendak membuka pintu. Rapuh? Sepertinya iya, tapi bukankah aku yang harusnya lebih rapuh dalam skenario busuknya. Saat dia membalik badan dan berjalan ke arah pintu, ku perhatikan dari ujung kaki sampai ujung kepala tidak ada tempelan perban, memar, atau semacam tanda lainnya yang menandakan dia abis kecelakaan.

Apa ada skenario lagi yang sedang dia jalankan? Dahiku mengernyit memikirkannya, tapi entahlah, yang jelas sekarang ada kelegaan yang dirasakan, berhasil menyingkirkan Rinata dari perusahaan ini, tapi menurut ku dipecat seperti ini belum sesakit yang dia goreskan kepadaku, terlebih dia berani menghina ibuku.

Mungkin kalau hanya sebatas menyakitiku saja, masih bisa aku tolerir, tetapi setelah mendengar apa yang dikatakannya sungguh membuat darahku naik pitam. Shinta dan Mas Reno akan dapat juga semburan permainan cantik dari ku. Kalian bersiap saja, semoga aku masih diberi kesempatan.

Selepas Rinata pergi, aku pun berpamitan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status