"Dua-duanya ... kami menikah karena dua alasan itu," jawab Vina tanpa ragu.Dewa menghela napas lega. "Syukurlah. Sebenarnya, gadis yang bersama saya tadi adalah putri sahabat saya. Saya berencana menjodohkan Rangga dan Nana, sebelum tahu jika Rangga sudah menikah denganmu."Vina sontak menoleh pada Dewa. Dadanya bergemuruh ketika mendengar Rangga mau dijodohkan."Tidak perlu khawatir, Vina. Kalau kamu dan Rangga menikah karena terpaksa, mungkin saya akan tetap menjodohkan mereka. Tapi, melihat reaksimu, saya yakin kalau kamu tidak membohongi saya."Melihat senyum hangat Dewa, hati Vina menjadi tenang. Agaknya, Dewa memang tak seperti Mahendra."Anda tadi ingin minta tolong apa, Pak?""Panggil saya Papa, Vina.""B-baik ... Papa ...." Baru kali ini, Vina memanggil seseorang dengan sebutan 'Papa.' Hatinya menghangat oleh aliran kebahagiaan."Anda juga ... bicara yang nyaman sama saya," lanjutnya."Baik. Aku senang punya menantu sepertimu. Bolehkah aku bercerita sedikit tentang hubunganku
Terakhir Diperbarui : 2023-07-04 Baca selengkapnya