Semua Bab Presdir Tampan Itu Ayah Anakku: Bab 101 - Bab 110

298 Bab

Tempat Tinggal Baru

"Kami akan pergi. Tidak perlu berbuat kekerasan. Keluar." Meskipun mereka tahu jika Rangga tak memiliki apa-apa lagi, sikap berkuasa Rangga masih begitu menonjol.Para tamu tak diundang yang mirip preman itu sampai dibuat ketar-ketir hanya dengan tatapan tajam dan aura Rangga yang mengintimidasi. Mereka seolah-olah berhadapan dengan harimau buas yang sebenarnya hanya duduk manis, tetapi tetap menakutkan untuk di dekati."Kami akan menunggu satu jam," kata pria itu sambil berbalik keluar."Kami akan keluar jika sudah selesai berkemas. Tunggu saja semau kalian." Rangga memutuskan.Dion yang tercengang masih terduduk di lantai setelah didorong jatuh tadi. Vina berniat membantu Dion. Tetapi, Rangga lebih dulu mengulurkan tangan pada Dion seraya memberikan tatapan peringatan."Bagaimana ini, Pak?" tanya Dion kebingungan."Siapkan mobil pengangkut. Kita pergi ke gedung itu."Wajah Dion mendadak sumringah. "Ah! Kenapa saya tidak kepikiran?! Pak Mahendra tidak mungkin menyita properti atas nam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-30
Baca selengkapnya

Kado dari Ibu

"Uwaaahh ... Bunda! Ayah! Aku kaya!" teriak Rachel kegirangan.Rachel baru saja membuka tas pemberian dari Doni yang katanya hadiah untuk Rachel. Karenanya, Rangga pun memberikan padanya.Vina yang mendengar teriakan Rachel gegas masuk ke dalam kamar. Bersamaan dengan Rangga yang baru keluar dari kamar mandi yang ada di kamar mereka."Uang dari mana ...." Vina menggantung ucapannya tatkala mengingat tas yang Rachel pegang."Itu dari Pak Doni ...." Rangga menghela napas berat seraya duduk di sebelah Rachel. "Itu bukan uang Rachel, Sayang. Ayah akan mengembalikan pada pemiliknya.""Tidak mau!" Rachel gegas memeluk tas itu. "Ini punya aku! Ayah yang kacih aku tadi!""Rachel, tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan milik kita," tegur Vina halus. Vina pun merasa tak nyaman menerima uang sebanyak itu dari asisten pribadi Mahendra. Bisa saja, Mahendra merencanakan sesuatu dengan uang itu."Tidak! Ini milik aku!" Alis Rachel bertaut menandakan dirinya sedang marah."Ayah akan menyimpan uang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-01
Baca selengkapnya

Ucapan Selamat

Martha mencari-cari kartu nama lusuh yang sudah lama bersarang di dalam dompetnya. Dia cukup lama mengamati barisan angka yang membentuk sebuah nomor telepon seseorang.Dia sejenak ragu tatkala jemarinya mulai mengetikan nomor ponsel mantan suaminya itu. Lebih tepatnya, pria yang masih menjadi suami dan mengusir dirinya ketika mengandung Vina.'Haruskah aku meneleponnya?' Martha kembali ragu. Ibu jarinya mengambang di atas tombol 'panggil.'Setelah menghela napas berulang-ulang, merebahkan diri di atas ranjang, lalu terbangun lagi, Martha akhirnya memutuskan untuk menghubungi pria itu.'Halo?' terdengar suara berat seorang pria dari seberang telepon.Tangan Martha bergetar ketika mendengar suara yang teramat dibencinya. Agaknya, Martha belum siap berbicara dengan pria yang pernah menyakiti hatinya itu.'Halo? Jangan iseng!' bentak pria itu.Ah, pria itu masih sama seperti dulu. Nada suaranya tak berubah, bahkan setelah puluhan lebih berlalu. Arogan dan kasar."Ha ... halo ..." Martha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-01
Baca selengkapnya

Malam Mencekam

"Gawat, Vin!" Dion mengatur napas sampai kembali normal.Wajah-wajah para wanita khawatir melihat tingkah Dion, apalagi Vina. Jantung Vina seakan-akan jatuh ke dasar bumi. Takut jika terjadi sesuatu pada Rachel atau calon suami.'Apa Pak Mahendra datang ke sini? Apa Rachel dibawa pergi? Apa Belinda berulah lagi?' Semua kekhawatiran tumpah ruah dalam hati."Ada apa, Dion? Gawat apanya?!" Martha juga tak kalah gelisah."Itu ... elevatornya mati. Saya lelah lari-larian dari atas, Bu! Bagaimana ini ... Vina juga bakal kesusahan naik ke atas lewat tangga dengan gaun seperti itu ....""Ya ampun, Kak Dion bikin khawatir saja!" Reni mencubit keras pipi Dion sampai memerah. Pipi Dion satunya ikut memerah karena terpesona oleh cubitan mesra perempuan di depannya. Padahal, yang mencubit tak berniat mesra sama sekali."He he he .... Ayo, naik! Mau aku gendong, Vin? Ah ... tidak ... tidak ... gigiku bisa dirontokkan Pak Rangga." Dion meringis geli."Ya sudah, naik tangga saja tidak apa-apa daripad
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-01
Baca selengkapnya

Menghancurkan Bunga Hati

"Mas," lirih Vina.Rangga mulai menurunkan gaun pengantin yang dikenakan Vina. Kedua tangan Vina sontak menutupi badan, yang sebenarnya tak ada gunanya karena masih terlihat jelas.Mata Rangga menangkap sesuatu yang membuat dahinya berkerut. Dalam sekejap, Rangga membopong Vina masuk ke dalam kamar mandi, kemudian menurunkan Vina di depan bathtub."Isi dengan air hangat," perintah Rangga halus.Vina berjongkok sambil menunggu bathtub terisi air hangat. Sementara iris matanya melirik-lirik Rangga yang sedang membuka satu persatu kancing kemeja.Vina segera memejamkan mata tatkala Rangga melepaskan celana. Debaran dalam dada kian berpacu cepat saat kaki Rangga bergerak mendekat."Aaah!" pekik Vina kala Rangga membopong tubuhnya sampai menyentuh air hangat yang masih terisi sebagian di bathtub.Vina duduk meringkuk, memeluk kedua kakinya. Wajahnya menunduk, tak berani membuka mata.Bunyi kecipak air dalam bathtub, diikuti dengan gelombang air yang bergerak tak beraturan, menandakan Rangga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-02
Baca selengkapnya

Panas Menggelora

Di tempat lain, ada seseorang yang sedang kepanasan. Bukan panas akan cinta yang menggelora. Namun, panas hati karena gagal melancarkan usaha memisahkan Rangga dan Vina.Belinda berdiri di depan pintu ballroom sambil mengepalkan tangan sampai buku-buku jarinya memutih. Sepasang pengantin yang ada di dalam ballroom hotel yang disebutkan Rico bukanlah Rangga dan Vina."Rico! Kamu membohongi aku lagi!" geram Belinda.Tempat itu memang disewa Rangga sebelumnya. Tetapi, Rico pun tak tahu jika Mahendra yang meminta pihak hotel untuk membatalkan sewa pada Rangga. Sebagai gantinya, Mahendra mengalihkan untuk anak rekan bisnisnya yang mau menikah. Sepasang pengantin berbahagia yang tengah dimaki-maki Belinda dalam hati."Semoga kalian cepat bercerai!" Belinda jadi membenci orang-orang yang menikah karena dirinya tak jadi menikah."Belinda? Kenapa kamu ada di sini?" Julian tak sengaja melewati Belinda ketika hendak naik ke kamarnya di hotel itu."Bukan urusanmu!" Belinda berlalu melewati Julian
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-02
Baca selengkapnya

Sarapan Spesial

"Enak?" Rangga menyeka cairan kental di bibir Vina.Vina mengangguk sebagai respon karena mulutnya terlalu penuh dan tak bisa menjawab. Wanita yang belum ada satu hari menyandang status sebagai istri Rangga Cakrawala itu terus menundukkan kepala karena malu."Mau lagi?" tawar Rangga.Vina dengan cepat menggeleng-gelengkan kepala. Lalu menelan semua yang ada di mulutnya tanpa sisa."Besok lagi tidak usah bikin sarapan, Mas. Nanti kamu lelah.""Tidak enak, ya?""Rasanya lumayan enak, tapi kuning telurnya masih agak mentah," kata Vina jujur dan halus supaya tak menyinggung perasaan Rangga.Vina masih dapat merasakan gelenyar aneh di kerongkongan ketika menelan kuning telur krispi di luar dan lumer di dalam, yang bercampur nasi goreng buatan Rangga. Rasa itu masih ada biarpun Vina sudah menenggak segelas air sampai tak bersisa.Rangga memasukkan sisa sesuap nasi goreng ke mulutnya sendiri. Kepalanya miring ke samping, seakan-akan menghayati setiap bumbu yang masuk ke rongga mulutnya."Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-03
Baca selengkapnya

Bayangan Masa Lalu

"Sudah lama tidak bertemu, Rangga. Bagaimana kabarmu?" tanya Dewa Cakrawala dengan senyum mengembang di wajahnya.Rangga menggertakkan gigi tatkala Dewa mendekat sambil merentangkan tangan hendak memeluk dirinya. Rangga mundur setelah menepis tangan Dewa dengan kasar.Tak pernah Rangga bayangkan sebelumnya, Dewa tiba-tiba muncul di hadapannya. Setelah dua puluh tiga tahun, tak pernah sekali pun Dewa menemui Rangga.Dan sekarang, apa yang Dewa tanyakan?Rangga tertawa miris dalam hati. Apa pria itu sungguh-sungguh bertanya kabar, setelah membuang Rangga dan membunuh Anita, ibu Rangga?Rangga bahkan telah menghapus nama Dewa dari hidupnya. Pria yang dipikir Rangga sangat egois dan tak bertanggung jawab.Dewa keluar dari kediaman Cakrawala hanya karena tak mau mengalah kepada Mahendra. Sehingga Anita yang jadi korban.Meskipun Rangga tahu jika bukan Dewa sendiri yang membunuh Anita, tetap saja, semua terjadi karena Dewa. Keangkuhan Dewa membuat Anita tiada karena tak bisa mendapat pengoba
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-03
Baca selengkapnya

Papa Mertua

"Rachel tidak mau tidur bersama kita?" Pertanyaan Rangga itu sudah satu menit berlalu.Vina masih terpesona melihat Rangga dengan kacamata yang sibuk mengetikkan sesuatu di laptop. Apalagi, Rangga hanya mengenakan kaos tipis yang memperlihatkan badan atletisnya.Pria tampan yang masih berkonsentrasi itu tak menyadari jika Vina tak berkedip memandangi dirinya.Rangga memperhatikan Vina sekilas karena pertanyaannya tak dijawab. Lalu kembali fokus pada pekerjaannya. "Kenapa diam saja?" Rangga meninggikan suara agar Vina dapat mendengar.Akan tetapi, Vina justru semakin dalam melamun. Ingatannya menerawang sampai ke masa lalu ketika masih menjadi sekretaris Rangga.Siapa sangka, pria yang dikagumi dirinya dulu ada di hadapannya? Terkadang, Vina masih tak percaya dengan kenyataan itu."... sebentar lagi selesai." Ucapan Rangga seperti mendengung dan hanya terdengar di bagian akhir."Ah, iya. Aku tidur dulu." Vina asal-asalan menjawab.Vina merebahkan diri miring ke samping. Masih betah men
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-03
Baca selengkapnya

Istri Penggoda

"Dua-duanya ... kami menikah karena dua alasan itu," jawab Vina tanpa ragu.Dewa menghela napas lega. "Syukurlah. Sebenarnya, gadis yang bersama saya tadi adalah putri sahabat saya. Saya berencana menjodohkan Rangga dan Nana, sebelum tahu jika Rangga sudah menikah denganmu."Vina sontak menoleh pada Dewa. Dadanya bergemuruh ketika mendengar Rangga mau dijodohkan."Tidak perlu khawatir, Vina. Kalau kamu dan Rangga menikah karena terpaksa, mungkin saya akan tetap menjodohkan mereka. Tapi, melihat reaksimu, saya yakin kalau kamu tidak membohongi saya."Melihat senyum hangat Dewa, hati Vina menjadi tenang. Agaknya, Dewa memang tak seperti Mahendra."Anda tadi ingin minta tolong apa, Pak?""Panggil saya Papa, Vina.""B-baik ... Papa ...." Baru kali ini, Vina memanggil seseorang dengan sebutan 'Papa.' Hatinya menghangat oleh aliran kebahagiaan."Anda juga ... bicara yang nyaman sama saya," lanjutnya."Baik. Aku senang punya menantu sepertimu. Bolehkah aku bercerita sedikit tentang hubunganku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
30
DMCA.com Protection Status