Semua Bab Presdir Tampan Itu Ayah Anakku: Bab 121 - Bab 130

298 Bab

Tampan tapi Miskin

"Mas ...."Vina meraba-raba kasur di sebelahnya, namun tak ada apa-apa di sisinya. Barulah mata Vina terbuka lebar dan menemukan tempat kosong yang seharusnya diisi Rangga."Mas?" panggil Vina.Vina membuka kamar mandi, Rangga juga tak ada di dalam. Di kamar Rachel pun tak ada.Waktu masih menunjukkan jam enam pagi, ke mana Rangga pergi?Vina menghela napas panjang. Masih pagi, suasana hati Vina sudah memburuk saja. Sudah dua hari Rangga sibuk dengan pekerjaan hingga jarang berkomunikasi dengannya. Semalam pun, Vina tak tahu kapan Rangga selesai bekerja. Tak tahu pula apa yang dibicarakan Rangga dan Nana di telepon.Vina memeriksa ponsel dan melihat daftar riwayat panggilan. Nomor Nana sudah tak ada di sana."Kenapa Mas Rangga menghapus nomor Nana? Sampai berapa jam mereka teleponan sampai aku tidak boleh tahu?"Daripada terus memikirkan perubahan Rangga, Vina lantas membangunkan Rachel dan beraktivitas seperti biasa. Memandikan Rachel dan memasak sarapan untuknya."Bunda mau ke toko.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-07
Baca selengkapnya

Para Pengganggu

"Kamu dan ibumu harus datang ke sana. Ada yang perlu aku bicarakan kepada kalian." Barra membuang muka ke arah luar."Kami tidak punya waktu untuk bicara dengan Anda," tolak Vina tanpa pikir panjang."Aku akan menunggu." Barra pun pergi begitu saja.Vina menggeleng pelan, tak mau lagi memikirkan tentang Barra. Diremasnya kertas itu. Sebelum Vina membuang ke tempat sampah, tangannya memasukkan kertas itu ke saku celana.Tatapan Vina kosong untuk sesaat. Membayangkan sesuatu yang seharusnya tak boleh Vina bayangkan. Entah mengapa, sekelebat gambaran orang tuanya dapat hidup bersama, tiba-tiba muncul dalam benak Vina.'Lebih baik Ibu tidak tahu kalau Pak Barra ke sini.'"Bapak-bapak itu siapa, Vin?" tanya Ida yang sedari tadi ada di sana, tapi merasa tak dianggap."Kenalan. Aku belanja untuk pesanan besok dulu, ya," pamit Vina."Pesanan yang buat nanti sore diambil ke sini. Pakai saja mobilnya."Vina mengangguk, lalu menyambar kunci mobil. Dia mampir ke rumah lebih dulu untuk mengajak Ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-08
Baca selengkapnya

Pengakuan

"Nona Belinda mempermalukan istri Pak Rangga di depan umum, Pak." Doni menyerahkan rekaman video yang diunggah salah satu pengunjung ke media sosial."Hapus semua rekaman itu. Cari tahu di mana mereka sekarang," titah Mahendra.Setelah tahu lokasi cicitnya, Mahendra gegas meluncur ke sana. Namun, yang Mahendra lihat bukan Belinda, melainkan rombongan orang yang sedang mencegat Rachel."Ira?" Tak perlu diberi tahu pun, Mahendra paham dengan tujuan Ira menemui Vina.Mahendra tak peduli jika Ira melukai Vina. Akan tetapi, pemikiran Mahendra segera berubah ketika Rachel menangis sampai menyayat hati di saat melihat Vina ditampar Ira."Kurang ajar!" Dengan langkah lebar, Mahendra berjalan ke tempat mereka.Awalnya, Mahendra hanya ingin memperingatkan Ira. Melihat Rachel menangis tersedu-sedu dan ketakutan, tangan Mahendra bergerak dengan sendirinya menampar Ira."P-Pak Mahendra." Vina sangat terkejut melihat Mahendra tiba-tiba muncul di depannya.Ira yang baru saja kena tamparan Mahendra sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-08
Baca selengkapnya

Kencan Dadakan

"Aku tertarik bukan karena memiliki perasaan padanya," lanjut Rangga setelah melihat mata bening istrinya mulai berkaca-kaca.Menggoda Vina begitu menyenangkan bagi Rangga. Wajah cemburu Vina membuat Rangga semakin tergila-gila. Tetapi, Rangga tak mau kalau keisengannya justru membuat Vina sampai menangis.Rangga mengecup kelopak mata Vina kanan dan kiri bergantian. "Mau tanya apa lagi?" tanyanya halus."Lalu ... kenapa Mas menelepon Nana malam itu?""Papa bilang kalau perempuan itu menyukaiku. Aku sudah curiga sejak awal bertemu dengannya. Kamu tanggung jawabku, Vina. Semua orang yang ingin dekat denganmu harus aku selidiki.""Tapi ... kenapa mesti keluar saat bicara dengannya waktu pakai ponselku?"Rangga menghela napas, lalu membenamkan wajah di tengah dada istrinya. "Aku memblokir nomornya, istriku ... kenapa tidak tanya saat itu juga? Aku keluar tidak membawa ponselmu. Bahkan, sebelum dia bicara, aku memutuskan sambungan telepon.""Tapi, kenap- umph ...."Rangga kembali membekap m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-09
Baca selengkapnya

Adik yang Lemah

"Masih takut?" bisik Rangga seraya mendekap tubuh Vina yang memunggungi dirinya.Vina tak segera menjawab. Kenangan malam itu masih jelas dalam ingatan. Namun, apa yang baru saja Rangga lakukan padanya juga memenuhi kepala dan hati Vina."Mas ....""Hem?""Malam itu ... sebenarnya ... siapa yang sudah menjebakmu? Apa kamu sudah mencari tahu?" Vina memutar badan untuk memandangi suaminya."Aku sudah mencari tahu. Wanita yang datang sebelum kamu, dia menghilang bagai ditelan bumi. Begitu juga dengan bartender yang memberikan minuman itu," terang Rangga.Rangga sudah hampir melupakan masalah itu. Sudah tiga tahun lebih berlalu, orang yang menjebak Rangga tak menunjukkan diri.Jika orang itu ingin menghancurkan hidup atau karir Rangga, tentunya dia akan segera mengungkap kepada dunia atas apa yang telah Rangga perbuat."Mas tidak mencurigai siapa pun?""Yang pasti, orang itu pernah jadi lawan bisnisku dulu, sebelum aku bergabung di perusahaan pusat. Waktu itu, semua orang mengatakan jika a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-09
Baca selengkapnya

Keputusan Vina

"Vina," geram Rangga, "aku tidak setuju!"Vina mengangguk pada Rangga. Seolah-olah mengatakan jika semua akan baik-baik saja."Sungguh?" seru Nana senang."Iya. Cepatlah sembuh .... Aku akan menunggumu di rumah," kata Vina sambil menatap Nana dan Barra bergantian.Entah apa yang sedang Barra pikiran sampai matanya memerah menahan air mata agar tak keluar. Vina tak mau repot-repot mencari tahu."Kita perlu bicara, Vina." Rangga menarik Vina menjauh."Sabar, Mas." Vina menepuk-nepuk lengan Rangga. "Kami pulang dulu, ya."Vina, Rangga, dan Dewa diantar Barra sampai depan rumah sakit. "Terima kasih banyak ... Vina," ucap Barra sebelum mereka pulang.Tak bisa dipungkiri, Barra teramat bahagia ketika Vina masih menerima dirinya walaupun dia sempat berbuat kasar. Barra terpaksa melakukan itu karena Ira selalu memantau gerak-geriknya berpuluh-puluh tahun."Untungnya, Nana tak menuruni sifat licik ibunya," gumam Barra.Dengan permintaan Nana, Barra bisa sekaligus mendekati Martha dan Vina tanpa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-10
Baca selengkapnya

Tipu Muslihat

"Pi ... sebaiknya kita pulang saja. Gara-gara kita, Kak Vina jadi berpisah dengan suami dan ibunya," ujar Nana sedih.Nana tak bisa menyembunyikan raut wajah kecewa ketika mengetahui Rangga tak ada di sana. 'Buat apa aku tinggal di rumah kumuh ini tanpa Rangga Cakrawala! Sialan! Licik sekali kamu, Vina!'"Tenang saja, Nana. Tidak perlu mengkhawatirkan hubunganku dan Mas Rangga. Kami baik-baik saja. Lagi pula, Mas Rangga sedang disibukkan dengan proyeknya, juga ingin menghabiskan waktu bersama Papa Dewa.""Tapi-""Benar, Nana. Papi tidak mau kalau kamu sampai sakit lagi," sela Barra.Nana melihat reaksi Vina yang terlihat tak senang oleh kedekatan dirinya dengan ayah mereka. Dalam hati, Nana tersenyum senang. Bukan hanya Rangga yang dapat digunakan Nana untuk membuat Vina sakit hati. Untuk saat ini, Nana masih bisa menggunakan Barra.Padahal, Vina sama sekali tak mengacuhkan interaksi antara Barra dan Nana. Vina sibuk meresahkan janjinya pada Rangga untuk melunasi hutang semalam."Baik
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-10
Baca selengkapnya

Hadiah Para Ayah

"Aku tidak tahu harus bagaimana, Kakek ... Kak Rangga pasti sangat membenciku karena kesalahpahaman ini." Nana tahu jika Mahendra tak suka melihat wanita lemah yang kerap menangis. Karena itu, Nana hanya menunduk, seolah-olah menguatkan diri agar tak mengeluarkan air mata."Di mana mereka sekarang?" tanya Mahendra tanpa ekspresi.Nana meraba-raba apa yang tengah Mahendra pikirkan, tetapi tak berhasil. Mahendra tak menunjukkan tanda-tanda setuju atau menolak ucapan Nana.Nana menjadi salah tingkah karena Mahendra hanya menatapnya. 'Aku harus lebih meyakinkan lagi!'"Kak Vina tadi berpamitan akan mengantarkan katering. Kelihatannya, Kak Vina bahagia sekali saat memanggil namanya pelanggannya tadi ..." Vina memijat lembut pelipis menggunakan satu jari sambil memejamkan mata. "Julian! Benar ... namanya Julian, Kakek."Nana sudah menyelidiki semua orang yang pernah dekat dengan Vina. Siapa yang harus dia waspadai dan dekati. Andaikan Belinda tak menyebalkan, Nana pasti menghubungi Belinda
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-11
Baca selengkapnya

Dipendam dalam Hati

"Baik, Pak. Saya akan membuat Pak Rangga bangkrut supaya Rachel bisa membenci Anda," sarkas Doni.Mahendra langsung melotot pada Doni. Namun, Mahendra segera menyadari bahwa ucapan Doni ada benarnya.Mata Mahendra melirik-lirik pada tempat Martha duduk. Martha tampak tak tertarik oleh kemewahan yang ada di sekelilingnya. Neneknya Rachel itu justru terlihat bosan dan sesekali menguap.Ucapan Nana yang terlupakan tadi, terlintas dalam benak Mahendra. Dulu, Ira juga mengatakan hal yang serupa agar Mahendra dan ayah Ira membenci Martha.Di saat Mahendra merasa dirinya semakin menua, pengalaman juga kian bertambah, cara pandangnya pun sedikit berubah. Apa yang Mahendra pikirkan tentang Martha dulu, mungkin tak sepenuhnya benar.Mahendra pun merasa, mungkin dirinya telah keliru dan menyalahartikan ketulusan Vina. Saat Rangga tak memiliki apa-apa, Vina masih mau menikah dengannya.Tetapi, bukan Mahendra namanya jika dia mau mengakui kesalahannya. Mahendra lebih memilih cara lain supaya mereka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-11
Baca selengkapnya

Kakak-Adik

'Apa Pak Mahendra benar-benar mengatakan itu kepada Nana?' Vina juga mendengar sendiri Mahendra mengatakan, dia datang ke rumah itu dan bertemu dengan Nana. Tapi, Vina tak yakin dengan ucapan Nana karena Mahendra tak membuat kehebohan apa pun.Selama berada di kediaman Cakrawala tadi, Vina tak berinteraksi dengan Mahendra. Vina pikir, Mahendra tak begitu membenci dirinya lagi karena tak melontarkan kalimat-kalimat yang menyakitkan hati. Tapi, bukan berarti Mahendra telah menerima Vina. Bukan berarti pula Mahendra menginginkan cucu menantu lain.Mahendra dan Rangga bukan tipe orang yang akan meminta. Kalau mereka memutuskan sesuatu, orang itu harus melakukannya. Nana seharusnya sudah ada di sana sekarang jika kata-katanya benar. Karena itu, Vina meragukan ucapan Nana. Atau hati kecilnya yang menolak untuk percaya."Kak? Apa Kakak mendengarku? Kakak tidak tahu siapa Belinda? Aku sangat penasaran, Kak," desak Nana."Oh, Belinda itu mantan tunangan Mas Rangga," jawab Vina lugas. Tak per
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
30
DMCA.com Protection Status