Home / CEO / Presdir Tampan Itu Ayah Anakku / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Presdir Tampan Itu Ayah Anakku: Chapter 131 - Chapter 140

298 Chapters

Kegoyahan Hati

"Pesanan Anda sudah datang, Pak," ujar Dion.Rangga beranjak dari kursi kerjanya, diikuti Rachel dan Vina. Beberapa orang sibuk mengangkat perabotan kebutuhan kamar tidur ke dalam salah satu ruangan yang berada di samping ruang kerja Rangga."Untuk apa itu, Mas?" tanya Vina."Istirahat. Kamu dan Rachel akan menemaniku selama satu minggu di sini. Aku tidak mau ke atas."Hanya butuh waktu kurang dari dua jam, ruangan kosong itu telah terisi lengkap dan layak disebut kamar tidur. Rangga juga meminta tukang untuk memasang pintu lain yang terhubung dengan ruangan kerjanya."Kak Nevan kenapa tidak datang, Om?" tanya Rachel kepada Dion."Kak Nevan sedang tidak enak badan.""Yaah ... kenapa cemua olang jadi cakit? Apa gala-gala ketulalan Tante itu? Aku ingin menjenguk Kak Nevan.""Kak Nevan hanya kelelahan. Besok pasti datang ke sini untuk menemani Rachel kalau sudah baikan," ujar Dion menenangkan.Rangga meninggalkan Rachel dan Vina dan melanjutkan pekerjaan. Sesekali mengawasi pintu samping
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Telepon Misterius

Nana telah membulatkan tekad sebelum mendatangi Rangga. Namun, ketika Nana menyelinap di kamar itu, rasa ragu memberontak dalam kepala.Belum pernah Nana melakukan hal seperti itu dengan pria mana pun. Nana sebenarnya juga tak ingin menyerahkan kesuciannya untuk orang yang tidak memiliki perasaan padanya, apalagi pria itu bukan suaminya dan telah memiliki istri.'Bagaimana kalau aku hamil? Bagaimana kalau Kak Rangga tidak mau bertanggung jawab? Apa yang terjadi kalau aku sampai melahirkan sendirian seperti Vina? Tidak, aku tidak mau!' pikir Nana saat menunggu kedatangan Rangga.Nana hendak mengurungkan niatnya, tetapi Rangga lebih dulu melihat keberadaan dirinya. Sudah telanjur basah dan juga takut akan dibenci maminya, Nana pun mendekati Rangga."Apa yang kamu lakukan di sini?!" bentak Rangga. Air muka datar Rangga berubah mengeras seketika.Nana melepaskan mantel tebal. Di dalam mantel itu, Nana hanya mengenakan gaun mini yang menunjukkan sebagian belahan dada dan paha.Rangga langsu
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Dipecat

"Aku akan memberi informasi penting tentang tiga-"Sambungan telepon terputus sebelum wanita itu menyelesaikan ucapannya. Rangga dan Vina saling berpandangan untuk sesaat.Rangga menonaktifkan ponsel, lalu meletakkan di nakas. "Orang iseng. Tidur saja ....""Kenapa dimatikan? Siapa tahu, nanti telepon lagi ... dia bilang kata 'tiga,' bisa jadi mau memberi informasi tiga tahun lalu, Mas!"Vina mencoba mengingat suara wanita yang menjebak Rangga tiga tahun lalu, tapi tak berhasil. Vina hanya ingat postur tubuh wanita itu dan lupa bentuk wajahnya."Kalaupun benar, aku tidak akan memberinya lima ratus juta. Biarkan saja ... sekarang sudah tidak penting lagi." Rangga mendekap erat Vina dan memejamkan mata. "Tidurlah ... atau ... mau lanjut ronde ketiga?"Vina yang tadinya masih berpikir keras, buru-buru menutup mata dan membalas pelukan Rangga. "Sudah malam. Besok pagi-pagi kita harus menjemput Rachel."Keesokan harinya, Vina merasakan tubuhnya sangat kelelahan biarpun hanya melayani Rangg
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Rewel dan Manja

"Kenapa?" Perasaan Rangga mulai tak enak melihat raut muka bersalah istrinya. "Lagi libur?"Vina menggeleng. Rangga pun kembali melanjutkan aksinya."Sebentar, Mas ... aku lapar ... badanku lemas," rengek Vina sambil mendorong badan Rangga.Nada manja Vina justru menaikkan gairah Rangga. Akan tetapi, melihat wajah memelas Vina, Rangga menjadi tak tega.Rangga duduk sambil mengacak-acak rambut dengan kesal. "Kita barusan makan. Lapar lagi?"Vina mengangguk. "Aku mau makan roti bakar keju, Mas. Yang masih panas, tapi tidak terlalu coklat warna rotinya.""Banyak maunya." Rangga mencubit hidung mancung Vina, lalu mengotak-atik ponsel untuk memesan roti bakar."Mas sedang apa? Aku mau dibelikan Mas Rangga," pinta Vina."Pesan online. Sambil menunggu, kita ...." Rangga menyergap Vina sebagai lanjutan kata-katanya."Mas!" Vina mencubit lengan Rangga. "Aku lapar ....""Makananmu sedang dibuatkan. Aku juga sedang kelaparan, Sayang."Vina pun terhanyut oleh sentuhan-sentuhan lembut Rangga. Menem
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Pesta Konglomerat

"Kenapa tidak diangkat-angkat?" gerutu Vina.Sudah puluhan kali menelepon Rangga, akhirnya Vina menyerah dan memilih pergi keluar bersama Rachel. Menghamburkan sedikit tabungan untuk menyenangkan diri dan putri kecilnya."Pulang, yuk, Bunda. Belanjaannya banyak cekali. Nanti Bunda lelah." Rachel pun tampak kelelahan setelah tiga jam mereka jalan-jalan di mal."Bunda ingin membeli baju satu lagi.""Tapi, aku cudah capek, Bunda," rengek Rachel."Baiklah. Ayo, pulang ...."Mereka pun pulang ke rumah dengan membawa lusinan kantong belanjaan. Rupanya, Rangga benar-benar sudah sampai saat jam makan siang, menanti anak dan istrinya dengan gelisah karena Vina sengaja tak mengangkat telepon."Dari mana? Apa-apaan itu? Kamu belanja untuk orang sekampung?" Rangga mengangkat alis keheranan melihat Vina menenteng banyak tas belanjaan di kanan dan kiri tangan.Rachel yang kelelahan langsung ambruk di ranjang dan tertidur pulas. Sedangkan Vina kembali ke parkiran untuk mengambil barang-barang lain ya
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Kejutan di Pesta

"Mami," bisik Nana, "jangan bikin malu ....""Diam kamu," hardik Ira.Melihat interaksi Ira dan Nana, Vina mulai tersadar jika hubungan mereka tidak terlalu baik. Vina mengira-ngira, apakah Nana hanya disuruh Ira untuk menghancurkan hubungannya dengan Rangga?Rasa sedih di hati Vina membuatnya tak berselera makan. Vina meletakkan piring berisi kue di meja sebelahnya.Vina juga kembali teringat oleh pertemuan Rangga dan Nana kemarin. Tiba-tiba saja, suasana hati Vina kembali buruk dan diselimuti oleh rasa cemburu."Di mana anak harammu? Aku tidak melihatnya. Lucu sekali ... Anak haram melahirkan anak haram." Ira tertawa sambil menutup sebagian wajah dengan kipas berbulu merah, senada warna dengan gaun mewahnya.Semua orang pun mulai menggunjingkan Vina. Perasaan Vina semakin kacau oleh caci maki orang-orang yang menghina dirinya dan Rangga."Jangan suka membuat gosip murahan!" bentak Rangga.Hening ... semua orang terdiam. Tak ada yang tidak tahu perangai seorang Cakrawala."Gosip? Aku
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Luka Lama Terbuka Lagi

"Vina!" Julian dan Dion memanggil-manggil Vina.Vina tergesa-gesa meninggalkan ruangan itu sebelum lampu kembali menyala. Berlari tanpa arah hingga Julian dan Dion kehilangan jejaknya.Ketika Vina telah menghilang, suara gaduh dari ruangan pesta terdengar. Semua orang tersadar dari keterkejutan.Lampu juga sudah dihidupkan. Siska dengan cepat mematikan siaran tak senonoh itu dan meminta maaf karena pesta terpaksa harus dihentikan."Bu Ira, Pak Barra, Anda sudah merusak acara saya. Saya tidak peduli dengan masalah pribadi Anda dan Pak Rangga, tapi tidak seharusnya Anda merusak pesta orang lain! Anda perlu ingat, saya bisa meminta para investor besar untuk memutus kerja sama dengan perusahaan Anda!" tegas Siska."Maafkan saya, Bu. Saya sungguh tidak tahu," kata Barra.Siska berlalu pergi mengurus sisa orang yang masih tinggal. Mahendra Cakrawala masih terlihat begitu terkejut. Siska tak berani untuk mendekat.Setelah melihat video itu, Mahendra hampir ambruk. Untungnya, Doni sigap memapa
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Kabar Bahagia di tengah Masalah

'Jangan dibuka, Mas!" seru Vina dari tempat tidur.Rangga menutup lagi tirai jendela di kamar. Vina kembali menaikkan selimut sampai kepala. Menutupi diri agar tak mendengar orang-orang mencemoohnya.Masih teringat jelas kejadian semalam. Saat pemutaran video berlangsung, orang-orang yang tahu posisi Vina, sibuk menggunjingkan dirinya.'Jadi, dia korban pemerkosaan. Kasihan sekali, padahal cantik begitu.''Pantas saja Rangga bersama wanita itu. Ternyata, hanya sekedar tanggung jawab.''Mungkin dia menjebak dirinya sendiri agar mendapat perhatian Rangga.''Dari rekaman video juga sudah kelihatan, Rangga Cakrawala tidak dalam keadaan sadar saat melakukannya. Berani taruhan, wanita itu pasti yang menjebak Rangga.''Dia bukan berasal dari kalangan kita. Sudah jelas apa yang diincarnya.''Kasihan Pak Rangga. Gara-gara perempuan itu, Pak Rangga kehilangan posisinya sebagai presiden direktur.'Tak banyak orang yang berempati atas apa yang Vina lalui. Orang-orang justru semakin meremehkan diri
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Pusat Perhatian

"Geli, Mas! Sudah ...." Vina mengikik sambil menggeliat-geliat saat perutnya yang masih tertutup baju dicium Rangga bertubi-tubi. Rangga juga tak berhenti mengusap-usap wajah ke perut Vina."Terima kasih, Sayang." Rangga mendaratkan kecupan singkat di bibir Vina sebagai penutup."Ehem! Maaf, Tuan ... saya masih di sini," sindir Teddy.Rangga menoleh pada Teddy dengan kening berkerut-kerut jengkel. "Kenapa masih di sini? Kamu mau mengintip kami?""Maaf Pak Presiden Direktur RnR, saya belum dibayar. Saya teman Anda, tapi saya juga mencari nafkah." Teddy tersenyum lebar.Rangga beranjak dari ranjang dan mengambil dompet dari laci. Namun, Teddy gegas mencegah."Aku cuma bercanda. Kali ini gratis sebagai ucapan selamat. Ada yang ingin aku bicarakan sebentar di luar." Teddy menatap Rangga sarat makna. "Pinjam suamimu sebentar, Nyonya."Vina mengangguk. "Jangan lama-lama, Mas."Ketika Rangga dan Teddy keluar, Vina berguling-guling dengan senyum mengembang. Dadanya berdebar-debar tak karuan. B
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

Rumor

"Video viral?" Vina langsung teringat rekaman yang disebarkan Ira di pesta kemarin."Iya, Mbak, dari kemarin, banyak muncul di media sosial, tapi tahu-tahu menghilang beritanya. Masnya juga mirip sama konglomerat tampan yang sering muncul di koran. Beruntung sekali punya suami tampan begitu," puji si Penjual sambil tersenyum-senyum.Tangan Vina yang mendadak gemetaran segera digenggam erat oleh Rangga. "Mau beli apa, Sayang?"Vina pun asal menunjuk beberapa camilan, lalu mengajak Rangga buru-buru pulang. Wajahnya terus menunduk, mengamati langkah kakinya yang begitu lebar dan cepat."Pelan-pelan, Sayang. Kamu sedang hamil, nanti bayi kira kenapa-napa." Rangga begitu mengkhawatirkan kondisi Vina.'Kenapa semua orang jahat padaku? Apa Bu Ira yang menyebarkan video itu?' batin Vina tak tenang sehingga tak mendengar ucapan Rangga.Sampai di rumah, Vina langsung mengambil ponsel untuk mencari berita tentang dirinya dan Rangga Cakrawala. Jemarinya bergulir cepat membuka setiap media sosial s
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
30
DMCA.com Protection Status