"Masuk dulu," ujar Barra seraya membuka pintu lebih lebar.Vina dan Rangga mau tak mau jadi bertamu karena merasa tak enak hati menolak. Mereka bertiga duduk di ruang tamu hanya saling bertatap canggung.Nana datang membawa nampan berisi empat cangkir teh hangat di atas meja dengan tangan bergetar karena terlalu berat. Vina tak menyangka, Nana yang biasanya dilayani orang, mau melakukan tugas rumahan seperti itu."Kak Vina sengaja datang ke sini untuk mengunjungi kami?" tanya Nana dengan nada ceria.Vina merasakan perbedaan dari cara Nana menatap dirinya. Lebih tulus dan tanpa beban.Tak seperti sebelumnya, biarpun Vina selalu mencoba berpikir positif tentang Nana, hatinya terus merasa resah. Tetapi, tidak untuk sekarang.'Apa yang terjadi dengan mereka? Apa mereka bangkrut? Lalu di mana Bu Ira?' Vina penasaran ingin bertanya, tetapi tak sanggup mengatakan."Aku baru saja menghubungi pemilik rumah untuk membeli rumah ini," jawab Rangga."Oh, kamu pasti telepon ke nomor Bu Siti, pemilik
Last Updated : 2023-07-19 Read more