Home / CEO / Presdir Tampan Itu Ayah Anakku / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Presdir Tampan Itu Ayah Anakku: Chapter 151 - Chapter 160

298 Chapters

Tidak Punya Pacar, Mas

"Aku turun di sini saja, Dion."Kekesalan Rangga luruh begitu mendengar Vina mau berjalan dari tikungan jalan menuju gedung perusahaan. Menurut Rangga, jaraknya lumayan jauh jika ditempuh dengan jalan kaki. Vina sedang hamil dan Rangga tak ingin bayi dalam kandungan Vina ikut merasakan kelelahan. "Sampai di parkiran sekalian." Rangga mencegah Vina membuka pintu mobil."Mas, katanya kita harus profesional. Kalau sampai ada yang melihat aku naik mobilmu, nanti mereka menganggapku aji mumpung." Vina menjelaskan dengan lembut."Kamu tidak ingat dengan bayi di perutmu? Kamu tidak boleh kelelahan!" tegas Rangga."Aku ini hamil, Mas! Bukan sakit-sakitan ... Lagi pula, jarak sampai gedung perusahaan cuma dua meteran begitu!" Ya, jarak yang dipikir Rangga terlalu jauh itu tak lebih dari dua meter! Begitu khawatirnya Rangga terhadap sang buah hati."Ini bagaimana jadinya?" tanya Dion kebingungan."Berhenti!""Jalan!"Vina dan Rangga menjawab bersamaan. Rangga membuang napas kasar. "Turun, Dion
last updateLast Updated : 2023-07-20
Read more

Profesional

'Profesional.'Satu kata itu terus Rangga sematkan dalam hati dan pikiran. Mata Rangga pun terbuka dengan keadaan di sekitar.Rangga mengurai kepalan tangannya. "Dion! Kenapa lama sekali mengambil makanan?!" bentak Rangga.Karena tak bisa memarahi Anggara maupun Rafael yang mendekati Vina, Rangga melampiaskan amarahnya kepada Dion.'Maaf, Pak. Antre ...." Dion meletakkan makanan untuk Rangga dengan sopan, lalu duduk di depan Rangga dan segera menikmati makanannya sendiri."Jangan membuang-buang waktu berhargaku, Dion!" sentak Rangga."Iya, Pak."'Apes sekali .... Cemburu sama siapa, yang dimarahi siapa?' keluh Dion dalam hati.Semua orang bertanya-tanya mengapa Rangga tiba-tiba menggebrak meja. Dan ketika mendengar Rangga minta makanan dengan cepat, mereka berpikir jika Rangga sedang sangat lapar."Pak Rangga mungkin belum sarapan," bisik salah satu karyawan."Kasihan Pak Rangga, besok aku mau membuatkan bekal makan siang untuk Pak Rangga," bisik karyawati."Pak Dion keterlaluan sekali
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

Tanda Kepemilikan Istimewa

"Pak," bisik Dion seraya menggeser Rangga ke samping agar tak mendekat pada Anggara.Rangga membuang napas kasar untuk melegakan hatinya. Akan tetapi, rasa marah itu masih menyesakkan dada.Ingin hati berteriak di depan wajah Anggara dan mengatakan bahwa Vina itu miliknya, istri sahnya. Namun, Rangga tak mau membuat Vina kecewa karena tak bisa bekerja dengan tenang. Yang akhirnya malah membuat Vina jadi stres dan membahayakan buah hati mereka."Maaf, Pak Anggara, saya sudah menikah." Vina memamerkan cincin di jari manis kanannya.Anggara tampak begitu terkejut karena cincin Vina tak pernah terlihat oleh pandangannya. "S-serius? Kapan? Sama siapa? Kenapa tidak ada yang tahu?""Iya, Pak, kami belum lama menikah ... dan dengan siapa, saya tidak bisa mengatakan sekarang," jawab Vina dengan mengubah cara bicara sopan dan seprofesional mungkin.Melihat wajah kecewa dan tercengang Anggara, Rangga menjadi berpuas hati. Jutaan kupu-kupu menggelitik perut Rangga hingga terasa hampir meledak oleh
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

Pasangan Baru

Orang yang tengah dicari Rangga, kini sedang berada di depan pintu kamar Nana. Dion sengaja menunggu di bangku luar kamar karena tak mau mengganggu kebersamaan Nana dan bosnya."Kalau mau sesuatu, bilang saya. Jangan sungkan," kata Andre menawari."Terima kasih, tetapi semua sudah ada di sini. Anda pulang saja, Pak. Anda sudah lama di sini, takutnya malah mengganggu kesibukan Anda," ucap Nana sungkan."Kamu tidak menggangguku. Saya justru senang bisa menemani kamu di sini."Mendadak Dion merasa mual mendengar suara lembut Andre yang terang-terangan merayu Nana. Sudah disuguhi pasangan suami istri yang sering bermesraan tak tahu tempat, sekarang Dion masih harus mendengar orang pacaran.Dion merogoh saku jas untuk mengambil ponsel. Dia terkejut karena ponselnya ternyata mati sejak tadi. Mau tak mau, Dion mengetuk pintu kamar perawatan Nana untuk mengisi daya ponselnya."Kak Dion!" sapa Nana dengan wajah berseri-seri.Dion lelah ditatap penuh permusuhan oleh Andre. Dia hanya mengangguk s
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

Hilang Ingatan

"Masuk ke dalam, telepon polisi, dan Pak Rangga," perintah Dion cepat sambil menghalangi orang yang hendak menuju pintu.Vina cepat-cepat masuk ke mobil. Dia menekan nomor Rangga, tapi urung melakukannya karena suaminya itu sedang rapat. Dia pun hanya mengirim pesan kepada Rangga.Ditekannya nomor kantor polisi terdekat untuk melaporkan mereka. Juga menghubungi layanan pelanggan mal, yang malah membuat Vina kesal karena tak mempercayai ucapannya.Kamera pengawas pun tak terlihat di tempat Dion sedang berkelahi karena tertutup truk besar yang sengaja diparkirkan anak buah Ira agar tak ada barang bukti. Setelah selesai menelepon, Vina mengintip ke luar dari kaca."Aaaahh!!" Vina menjerit ketika tubuh seseorang membentur pintu mobil tepat di mana dia sedang mengintip.Di luar sana, tiga orang jatuh tersungkur oleh amukan Dion. Vina tercengang melihat Dion yang biasanya polos dan suka bercanda itu menjadi seperti orang lain. Sorot mata Dion begitu tajam ketika menghajar orang-orang suruha
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

Piknik Karyawan

'Nana ... mencintaiku? Aku tidak salah dengar kan?' Dion tak bisa mengendalikan raut gelisah dan tak tenang. Wajah penuh harap Nana tunjukkan kepada Dion. Di saat itu pula, Dion yakin bahwa Nana bersungguh-sungguh.'Aku cuma bercanda ... jadi rumit begini! Ini semua gara-gara Pak Rangga!' maki Dion dalam hati.Dion menatap nanar Rangga yang begitu tenang dan hanya memperhatikan Vina. Lalu beralih menatap Vina yang sibuk menenangkan kebahagiaan Nana.Tatapan Dion berakhir kepada ... Nana ... yang masih melihat dirinya dengan mata berkaca-kaca penuh haru. Keringat dingin mulai bercucuran di dahi Dion. Sekarang, dia tak bisa membongkar kebohongannya.Untung saja, seorang polisi datang dan memecah keresahan yang tengah Dion rasakan. "Dengan saudara Dion, benar?""Y-ya, Pak.""Jangan takut, Kak." Nana menepuk-nepuk lengan Dion sehingga pria itu bergidik."Anda sudah bisa memberikan kesaksian?"Kedatangan polisi bukannya membuat suasana menjadi tenang, Dion semakin gundah. Tak mungkin dia
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

Wanita Populer

"Aku dengar dari karyawan yang ada di bus sebelah, Pak Rangga memanggil Rafael dengan sebutan sayang!" Para karyawan tengah sibuk mendirikan tenda sambil bergosip ria."Pantas saja ... Bu Vina ketiduran sampai nempel-nempel begitu, tapi Pak Rangga tetap biasa-biasa saja.""Apa kalian pernah lihat Pak Rangga jalan dengan wanita? Tidak 'kan?!""Belinda juga sampai selingkuh begitu. Walaupun menyebalkan dan ternyata jahat, Belinda itu sangat cantik dan seksi. Jangan-jangan, Belinda selingkuh karena tahu Pak Rangga memang tidak bernafsu dengan wanita!""Hus! Jangan sembarangan bicara! Kalau memang Pak Rangga begitu, aku tetap mau dengannya. Siapa tahu, dia bisa aku sembuhkan."Rumor baru pun bermunculan akibat kejadian di bus tadi. Ditambah lagi, Rafael terlihat rupawan yang terkesan cantik dengan kulit putih, mata sipit, dan wajah halus tanpa noda.Rafael sendiri juga tak tahu kenapa Rangga tiba-tiba memanggilnya sayang. Sepanjang waktu membangun tenda, Vina tak bisa berhenti tertawa keti
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

Letusan Balon

"Di mana? Siapa? Yang mana suamimu?" Orang-orang mulai bertanya-tanya sambil menoleh ke kanan kiri, menduga-duga siapa yang dimaksud Vina.Rangga membenarkan kerah kemeja, bersiap menyambut pengakuan Vina. Kedua tangan Rangga terlipat di depan dada tanpa menutupi cincin pernikahannya. Rangga justru lebih menonjolkan cincin itu agar semua orang dapat melihat. Sesekali menggoyangkan jari manisnya dengan sengaja.Vina menepuk pelan dada kirinya. "Di hatiku ...."Orang-orang berseru menanggapi. Wanita yang dulunya pendiam, kini bisa bicara manis seperti itu.Malam kian larut. Orang-orang telah kembali ke tenda masing-masing. Beberapa masih bercengkrama di dekat api unggun.Dion masuk ke tenda yang sudah disiapkan Rafael. "Pak Rangga tidak tidur di sini?" tanya Rafael.Dion merebahkan punggung yang lelah seharian karena mengurus dua anak kecil. Matanya fokus menatap pesan singkat untuk Nana yang tak kunjung mendapat balasan."Sama Vina lah ... masa tidur sama kita," ujar Dion tak sadar sam
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

Rencana Ayah dan Anak

Beberapa penggemar Rangga yang semalam saling berunding agar dapat mendekatinya, menangis tersedu. Ada pula yang marah dan memaki Vina. Mereka adalah para karyawan yang bergabung di perusahaan setelah Vina mengundurkan diri."Pak Rangga tidak mungkin sudah menikah," bisik salah satu wanita itu."Pak Rangga pasti dijebak! Masa mau sama wanita jelek itu," protes temannya.Anggara yang berada di sebelah mereka menjadi penasaran. Dia memecah barisan agar dapat melihat apa yang terjadi di depan.Anak yang ditemuinya tadi tengah mendorong-dorong Vina dalam gendongan Rangga. Kata ayah dan bunda selalu diucapkan Rachel kepada mereka berdua."Jadi ... selama ini, aku menyukai istri atasanku sendiri?" gumam Anggara tak percaya."Rachel, kenapa ada di sini?!" Vina sedikit meninggikan suara."Jangan bicara keras begitu sama Rachel," tegur Rangga dengan suara pelan.Rangga menangkup bibir Vina dengan jari-jarinya saat Vina hendak memprotes. Pemandangan itu semakin membuat para karyawan ternganga.P
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

Tidak Bersalah

Awan hitam dan gerimis tipis menyapa pagi. Vina menggeliat merenggangkan otot-ototnya. Kedua mata Vina terbuka. Rangga melipat satu tangan untuk menyangga kepala dan terus menatap dirinya."Selamat pagi, Sayang," sapa Rangga dengan wajah berseri-seri.Vina mencebik kesal sambil memutar badan memunggungi Rangga. Lalu menarik selimut sampai kepala."Masih marah?" Rangga ikut masuk ke dalam selimut, mendekap Vina dari belakang untuk menyalurkan kehangatan di pagi yang dingin. "Rachel semakin pintar, Sayang. Susah menyembunyikan sesuatu darinya," ujar Rangga halus.Dalam hati, Rangga meminta maaf pada putri kecilnya. Anggap saja Rangga terpaksa memanfaatkan kepolosan Rachel demi keutuhan rumah tangganya. Lagi pula, Rachel pun senang melakukannya."Mas pasti yang menyuruh Rachel," gerutu Vina dengan suara parau.Rangga terkesiap. Vina sekarang jadi lebih sensitif dan suka curiga berlebihan. Meskipun kecurigaan Vina kali ini memang benar."Tidak, Sayang. Kamu tidak ingat waktu Rachel memin
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
30
DMCA.com Protection Status