All Chapters of Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya: Chapter 81 - Chapter 90

115 Chapters

81. Mencoba

“Selain merayu, Bapak juga lihai dalam berbohong,” ucap Riana masih berusaha menyangkal perkataan Wira. “Berapa kali aku katakan, kalau aku bukanlah seperti yang kamu pikirkan. Apa aku harus bersujud di kakimu di depan banyak orang? Supaya kamu percaya dengan perkataanku, karena hanya kamu wanita yang mampu mengambil hatiku ini,” ucap Wira bersungguh-sungguh. Dia ingin memberikan bukti supaya Riana percaya kepadanya. “Tidak usah! Jangan seperti itu!” Riana tidak mau Wira melakukan itu di depan umum, bisa-bisa dialah yang dituduh mengguna-gunai CEO perusahaan besar, sehingga lelaki itu mau bersujud di depan orang banyak. “Soalnya kamu tidak mempercayai perkatanku, padahal aku berkata jujur dari hatiku yang terdalam,” ucap Wira dengan perasaan kecewa. “Aku masih berat percaya dengan perkataan lelaki. Anda tahu luka saya masih basahkan?” Riana memalingkan wajahnya, dia enggan untuk percaya perkataan lelaki untuk saat ini. “Kalau kamu sendiri tidak ingin mengobati luka itu, bagaimana
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

82. Bisa Memasak?

“Aku sangat curiga karena sering melihatmu mondar-mandir di sekitar ruangan ini dan sekarang aku malah melihatmu sedang mengintip di ruangan Pak Wira!” ucap Kiki merasa marah dengan tingkah Lia. “Stt, sini.” Lia menarik tangan Kiki untuk menjauh, dia membawanya ke ruangan sepi di mana tidak ada satu pun orang di sana. “Kamu tidak menjawabku, malah mengajakku kemari. Terlihat semakin mencurigakan.” Kiki bersedekap dada, dia menatap Lia dengan sorot mata tajam. Lia menyiapkan jawaban yang pas supaya Kiki tidak semakin mencurigainya, memang seharusnya dia menuruti saran dari Wulan saja supaya menunggu setengah bulan lagi, tetapi memang dasarnya dia bukan orang yang sabaran untuk menunggu dan juga Lia sangat penasaran sekali untuk apa Wulan menginginkan berkas milik Wira. Berkas berwarna map merah, bahkan Riana saja tidak tahu isi berkas tersebut jadi mustahil kalau Wulan pun tahu isinya, mantan sekertaris tersebut hanya melihat sekilas saja bahwa itu adalah berkas yang diinginkan saing
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

83. Kuda-kudaan?

Wira yang melihat jari Riana berdarah, segera mengambil dan memasukan jari yang berdarah itu ke dalam mulutnya untuk membersihkan darah yang keluar dari jari telunjuk wanita itu. “Itu kotor, Wira, sebaiknya dibersihkan dengan air saja.” Riana memalingkan wajahnya yang bersemu merah seperti kepiting rebus, dia tidak akan menyangka lelaki yang ada di depannya memberikan respon yang tidak terduga saat dia terluka. “Ah, maaf! Aku refleks melakukannya.” Wira membasuh jari telunjuk Riana yang terluka di bawah guyuran air. Lelaki itu dengan sigap mendudukan Riana di kursi, lalu dia mengambil kotak obat yang selalu tersedia di ruang tengah untuk mengobat Riana, dia sangat bersyukur karena lukanya tidak dalam. Jadi bisa mengobatinya di rumah saja, tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk mengobati luka Riana. “Terima kasih.” Riana menatap lukanya yang sudah selesai diobati dan dibungkus. “Tidak perlu berterima kasih, aku hanya sedikit membantu saja,” ucap Wira. “Aku akan kembali memasak, ka
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

84. Dikira Suami Istri

"Bu, kami bukan seperti yang Ibu pikirkan. Kami bukan—" perkataan Riana terpotong oleh Ibu Iyem, tukang urut."Tidak usah malu, Neng. Ibu tahu kok, masa muda memang membara, jadi tidak usah memerah seperti itu wajahnya," Ibu Iyem tertawa keras melihat wajah Riana sekarang."Tapi, Bu!""Yasudah, kalau kamu malu tidak usah kita bahas lagi. Ini sudah selesai Ibu urutkan, jadi sekarang Ibu mau pamit pulang dulu, ya, minta antar suami kamu, takut ada yang nyariin di rumah." Ibu Iyem beranjak dari duduknya, dia berjalan ke arah pintu."Uangnya, Bu." Riana berlari mengejar Ibu Iyem yang hampir keluar dari kamar untuk nenyerahkan uang upah urut. "Terima kasih, ya, Neng." Ibu Iyem menerima uang yang Riana berikan."Aku juga terima kasih, ya, Bu," ucap Riana yang dibalas anggukan oleh Ibu Iyem.Riana tidak bisa keluar sekarang, karena dia hanya menggunakan sarung saja di dalam kamar ini. Jadi tidak mungkin mengantar Ibu Iyem ke depan, lantaran tubuhnya akan terlihat oleh Wira nantinya, dilihat
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

85. Wanita lain

“Mungkin. Karena kamu pasti akan bahagia dengan wanita yang lain, tidak denganku. Apa lagi statusku yang adalah seorang janda, kita tidak bisa bersama,” Riana berkata dengan nada lirih. “Apa kamu yakin kalau aku akan bahagia dengan wanita lain? Dan akukan sudah bilang aku tidak pernah mempermasalahkan statusmu itu, walau pun kamu janda punya anak, aku tidak akan pernah mempermasalahkannya,” ucap Wira sedih. Dia merasa sedih ketulusan dirinya selalu diragukan oleh Riana, padahal perasaannya sangat tulus kepada wanita itu. “Em,” Riana hanya bergumam, dia tidak tahu harus menjawab apa. “Aku hanya bisa bahagia denganmu, Riana. Selama kamu menikah dengannya, beberapa wanita mencoba mendekatiku, tapi aku tidak bisa memiliki perasaan ke salah satu dari mereka, karena apa? Karena perasaanku sudah habis hanya untukmu, tidak bisa lagi aku serahkan kepada wanita lain!” “Kamu hanya tidak mencoba, jadi mana bisa memiliki perasaan kepada salah satu dari mereka?” ucap Riana mengembalikan perkataa
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

86. Tidak Peduli

“Kamu dan dia ....” Desi menunjuk wanita yang berada di sebelah Wira itu. “Namanya Tiara, Ma,” ucap Wira tidak terima sang Mama menyebut dia. “Kamu dan Tiara ingin ke jenjang lebih serius? Bukankah selama ini Mama sudah berusaha menjodohkanmu dengan beberapa kenalan Mama, tapi kamu tidak mau dan sekarang malah tiba-tiba membawa wanita lain kemari,” ucap Desi tidak percaya dengan perkataan sang anak. Bukankah ini terlalu mendadak sekali? “Bukankah Mama selalu memintaku untuk cepat menikah? Jadi sekarang aku tengah berusaha untuk mencari wanita yang mau aku jadikan istri!” Wira menekan kalimat istri di depan Desi dan Riana, Riana hanya menunduk pasrah saja. “Riana, kamu temani dulu temannya Wira, ya? Tante mau bicara sama Wira sebentar.” Desi menarik lengan anaknya untuk masuk ke dalam kamar, dia ingin mengintrogasi anak semata wayangnya tersebut. Riana mendekati wanita yang sedang tersenyum tulus kepadanya, wanita yang terlihat dari wajahnya adalah orang yang baik, pantas saja Wira
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

87. Kiki syok

“Dek Riana bilang tidak enak kalau harus selalu bersama dengan Den Wira, karena Den Wira kan sudah punya wanita lain yaitu Tiara,” sahut Mbok. Desi yang mendengar hal tersebut langsung menghela napas berat, dia tidak menyangka akan menjadi begini setelah pulang dari menjenguk sang suami di luar negeri, tetapi mau bagaimana lagi, semuanya sudah terjadi seperti ini tinggal menyerahkan kepada takdir, berjodoh atau tidak. “Sebenarnya ....” Desi memilih bercerita kepada Mbok untuk menghilangkan perasaan yang mengganjal pada hatinya. Di tempat lain, Riana sudah setengah jam berada di makam kedua orang tuannya, tetapi dia enggan untuk pergi bekerja jadi terus diam di sana tanpa ada berniat untuk beranjak sedikit pun. Teringat perkataan sang paman yang tadi datang kemari, mereka tidak sengaja bertemu saat berziarah ke makam kedua orang tua Riana dan pamannya itu menawarkan sesuatu kepada dirinya. Namun, dia mengatakan akan memikirkannya terlebih dahulu sementara waktu, lalu kalau sudah sele
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

88. Motor Riana

“Maaf, Riana, bukan maksudku untuk menekanmu. Hanya saja aku sangat menyayangkan sikapmu itu, padahal aku berharap kali ini kamu akan menikah dengan seseorang sebaik Pak Wira, kapan lagi kamu mendapatkan lelaki sebaik dia dan juga, aku sangat tahu kamu pun menyukainya.” Kiki menggenggam tangan Riana lembut, dia berharap temannya akan mengerti maksud dari dirinya.“Aku merasa tidak pantas,” Riana hanya bisa memberikan satu alasan kepada Kiki, karena hanya itu yang dia bisa.“Dia menyukaimu, kamu menyukainya dan mamanya menyukaimu. Jadi apa salahnya? Aku sangat tidak mengerti dengan dirimu, Riana, lelaki baik berada di depan mata kamu malah ....” Kiki tidak meneruskan ucapannya, dia sadar kalau terlalu menekan Riana sekarang, “maafkan aku,”“Tidak papa, Kiki,” ucap Riana tidak mempermasalahkan ucapan temannya. Karena dia merasa kalau perkataan Kiki memang benar, hanya saja dia terlambat untuk mengakuinya.Wira dan Tiara terlihat sangat mesra sekali, mereka memang sangat cocok karena dar
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

89. Tidak Mau Melihat Dia!

“Ke rumah sakit mana korbannya di bawa?” Wira bertanya kepada salah satu orang yang masih berada di sana, belum lagi dijawab oleh orang itu teleponnya sudah berdering pertanda ada yang menelpon.“Iya, Ma, aku akan ke sana!” Wira bergegas lari kembali ke mobilnya, dia melaju terus dengan kecepatan penuh berharap segera sampai ke rumah sakit di mana Riana di rawat. “semoga kamu tidak papa, Riana.” Wira memukul setir mobilnya sambil merutuki kesalahan yang telah dia lakukan.Kalau misalkan Riana kenapa-napa, dia akan menyalahkan dirinya sendiri karena dia ‘lah yang membuat wanita itu pergi dalam keadaan bersedih, bahkan sampai mengalami kecelakaan. Entah bagaimana dengan kondisinya sekarang, Wira sangat ingin cepat-cepat sampai dan memastikan kalau Riana baik-baik saja dan dia juga akan meminta maaf kepada wanita tersebut untuk semua kesalahan yang telah dia lakukan.Ckit!Pedal rem diinjak sampai membuat suara yang nyaring, Wira bergegas masuk ke dalam setelah memastikan mobilnya terpar
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

90. Dari Mana Tahu?

“Wira suruh keluar?” Desi bertanya untuk memastikan, apakah benar kalau sang anak lah yang disuruh Riana untuk keluar. “Iya, Tante.” Riana menganggukan kepala pelan. “Kamu dengar sendirikan, Wira?!” Desi menatap tajam ke arah Wira, lelaki itu tidak terkejut sama sekali mendengar pengusiran dari Riana. “Baik. Aku akan keluar.” Wira berjalan gontai untuk keluar dari ruangan Riana, lelaki itu tidak pergi melainkan duduk di kursi tunggu yang berada di luar. Desi dan Mbok hanya menatap Wira dengan tatapan kasihan, mereka tidak bisa berbuat banyak karena tahu di sini yang salah adalah lelaki itu, jadi wajar kalau Riana erasa sangat marah kepada Wira. “Tante, tidak marahkan kalau aku mengusirnya?” Riana menatap Desi dengan tatapan sendu, dia takut kalau sang Tante akan marah kepadanya karena mengusir sang anak. Bukankah Mayang dulu selalu membela Reynald walau pun lelaki itu salah, karena Reynald adalah anaknya jadi dia sebagai ibu membela sang anak walau pun Reynald lah yang salah. Jad
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status