Share

84. Dikira Suami Istri

"Bu, kami bukan seperti yang Ibu pikirkan. Kami bukan—" perkataan Riana terpotong oleh Ibu Iyem, tukang urut.

"Tidak usah malu, Neng. Ibu tahu kok, masa muda memang membara, jadi tidak usah memerah seperti itu wajahnya," Ibu Iyem tertawa keras melihat wajah Riana sekarang.

"Tapi, Bu!"

"Yasudah, kalau kamu malu tidak usah kita bahas lagi. Ini sudah selesai Ibu urutkan, jadi sekarang Ibu mau pamit pulang dulu, ya, minta antar suami kamu, takut ada yang nyariin di rumah." Ibu Iyem beranjak dari duduknya, dia berjalan ke arah pintu.

"Uangnya, Bu." Riana berlari mengejar Ibu Iyem yang hampir keluar dari kamar untuk nenyerahkan uang upah urut.

"Terima kasih, ya, Neng." Ibu Iyem menerima uang yang Riana berikan.

"Aku juga terima kasih, ya, Bu," ucap Riana yang dibalas anggukan oleh Ibu Iyem.

Riana tidak bisa keluar sekarang, karena dia hanya menggunakan sarung saja di dalam kamar ini. Jadi tidak mungkin mengantar Ibu Iyem ke depan, lantaran tubuhnya akan terlihat oleh Wira nantinya, dilihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status