Share

84. Dikira Suami Istri

Penulis: Raisya_J
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-17 22:44:22
"Bu, kami bukan seperti yang Ibu pikirkan. Kami bukan—" perkataan Riana terpotong oleh Ibu Iyem, tukang urut.

"Tidak usah malu, Neng. Ibu tahu kok, masa muda memang membara, jadi tidak usah memerah seperti itu wajahnya," Ibu Iyem tertawa keras melihat wajah Riana sekarang.

"Tapi, Bu!"

"Yasudah, kalau kamu malu tidak usah kita bahas lagi. Ini sudah selesai Ibu urutkan, jadi sekarang Ibu mau pamit pulang dulu, ya, minta antar suami kamu, takut ada yang nyariin di rumah." Ibu Iyem beranjak dari duduknya, dia berjalan ke arah pintu.

"Uangnya, Bu." Riana berlari mengejar Ibu Iyem yang hampir keluar dari kamar untuk nenyerahkan uang upah urut.

"Terima kasih, ya, Neng." Ibu Iyem menerima uang yang Riana berikan.

"Aku juga terima kasih, ya, Bu," ucap Riana yang dibalas anggukan oleh Ibu Iyem.

Riana tidak bisa keluar sekarang, karena dia hanya menggunakan sarung saja di dalam kamar ini. Jadi tidak mungkin mengantar Ibu Iyem ke depan, lantaran tubuhnya akan terlihat oleh Wira nantinya, dilihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   85. Wanita lain

    “Mungkin. Karena kamu pasti akan bahagia dengan wanita yang lain, tidak denganku. Apa lagi statusku yang adalah seorang janda, kita tidak bisa bersama,” Riana berkata dengan nada lirih. “Apa kamu yakin kalau aku akan bahagia dengan wanita lain? Dan akukan sudah bilang aku tidak pernah mempermasalahkan statusmu itu, walau pun kamu janda punya anak, aku tidak akan pernah mempermasalahkannya,” ucap Wira sedih. Dia merasa sedih ketulusan dirinya selalu diragukan oleh Riana, padahal perasaannya sangat tulus kepada wanita itu. “Em,” Riana hanya bergumam, dia tidak tahu harus menjawab apa. “Aku hanya bisa bahagia denganmu, Riana. Selama kamu menikah dengannya, beberapa wanita mencoba mendekatiku, tapi aku tidak bisa memiliki perasaan ke salah satu dari mereka, karena apa? Karena perasaanku sudah habis hanya untukmu, tidak bisa lagi aku serahkan kepada wanita lain!” “Kamu hanya tidak mencoba, jadi mana bisa memiliki perasaan kepada salah satu dari mereka?” ucap Riana mengembalikan perkataa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   86. Tidak Peduli

    “Kamu dan dia ....” Desi menunjuk wanita yang berada di sebelah Wira itu. “Namanya Tiara, Ma,” ucap Wira tidak terima sang Mama menyebut dia. “Kamu dan Tiara ingin ke jenjang lebih serius? Bukankah selama ini Mama sudah berusaha menjodohkanmu dengan beberapa kenalan Mama, tapi kamu tidak mau dan sekarang malah tiba-tiba membawa wanita lain kemari,” ucap Desi tidak percaya dengan perkataan sang anak. Bukankah ini terlalu mendadak sekali? “Bukankah Mama selalu memintaku untuk cepat menikah? Jadi sekarang aku tengah berusaha untuk mencari wanita yang mau aku jadikan istri!” Wira menekan kalimat istri di depan Desi dan Riana, Riana hanya menunduk pasrah saja. “Riana, kamu temani dulu temannya Wira, ya? Tante mau bicara sama Wira sebentar.” Desi menarik lengan anaknya untuk masuk ke dalam kamar, dia ingin mengintrogasi anak semata wayangnya tersebut. Riana mendekati wanita yang sedang tersenyum tulus kepadanya, wanita yang terlihat dari wajahnya adalah orang yang baik, pantas saja Wira

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   87. Kiki syok

    “Dek Riana bilang tidak enak kalau harus selalu bersama dengan Den Wira, karena Den Wira kan sudah punya wanita lain yaitu Tiara,” sahut Mbok. Desi yang mendengar hal tersebut langsung menghela napas berat, dia tidak menyangka akan menjadi begini setelah pulang dari menjenguk sang suami di luar negeri, tetapi mau bagaimana lagi, semuanya sudah terjadi seperti ini tinggal menyerahkan kepada takdir, berjodoh atau tidak. “Sebenarnya ....” Desi memilih bercerita kepada Mbok untuk menghilangkan perasaan yang mengganjal pada hatinya. Di tempat lain, Riana sudah setengah jam berada di makam kedua orang tuannya, tetapi dia enggan untuk pergi bekerja jadi terus diam di sana tanpa ada berniat untuk beranjak sedikit pun. Teringat perkataan sang paman yang tadi datang kemari, mereka tidak sengaja bertemu saat berziarah ke makam kedua orang tua Riana dan pamannya itu menawarkan sesuatu kepada dirinya. Namun, dia mengatakan akan memikirkannya terlebih dahulu sementara waktu, lalu kalau sudah sele

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   88. Motor Riana

    “Maaf, Riana, bukan maksudku untuk menekanmu. Hanya saja aku sangat menyayangkan sikapmu itu, padahal aku berharap kali ini kamu akan menikah dengan seseorang sebaik Pak Wira, kapan lagi kamu mendapatkan lelaki sebaik dia dan juga, aku sangat tahu kamu pun menyukainya.” Kiki menggenggam tangan Riana lembut, dia berharap temannya akan mengerti maksud dari dirinya.“Aku merasa tidak pantas,” Riana hanya bisa memberikan satu alasan kepada Kiki, karena hanya itu yang dia bisa.“Dia menyukaimu, kamu menyukainya dan mamanya menyukaimu. Jadi apa salahnya? Aku sangat tidak mengerti dengan dirimu, Riana, lelaki baik berada di depan mata kamu malah ....” Kiki tidak meneruskan ucapannya, dia sadar kalau terlalu menekan Riana sekarang, “maafkan aku,”“Tidak papa, Kiki,” ucap Riana tidak mempermasalahkan ucapan temannya. Karena dia merasa kalau perkataan Kiki memang benar, hanya saja dia terlambat untuk mengakuinya.Wira dan Tiara terlihat sangat mesra sekali, mereka memang sangat cocok karena dar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   89. Tidak Mau Melihat Dia!

    “Ke rumah sakit mana korbannya di bawa?” Wira bertanya kepada salah satu orang yang masih berada di sana, belum lagi dijawab oleh orang itu teleponnya sudah berdering pertanda ada yang menelpon.“Iya, Ma, aku akan ke sana!” Wira bergegas lari kembali ke mobilnya, dia melaju terus dengan kecepatan penuh berharap segera sampai ke rumah sakit di mana Riana di rawat. “semoga kamu tidak papa, Riana.” Wira memukul setir mobilnya sambil merutuki kesalahan yang telah dia lakukan.Kalau misalkan Riana kenapa-napa, dia akan menyalahkan dirinya sendiri karena dia ‘lah yang membuat wanita itu pergi dalam keadaan bersedih, bahkan sampai mengalami kecelakaan. Entah bagaimana dengan kondisinya sekarang, Wira sangat ingin cepat-cepat sampai dan memastikan kalau Riana baik-baik saja dan dia juga akan meminta maaf kepada wanita tersebut untuk semua kesalahan yang telah dia lakukan.Ckit!Pedal rem diinjak sampai membuat suara yang nyaring, Wira bergegas masuk ke dalam setelah memastikan mobilnya terpar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   90. Dari Mana Tahu?

    “Wira suruh keluar?” Desi bertanya untuk memastikan, apakah benar kalau sang anak lah yang disuruh Riana untuk keluar. “Iya, Tante.” Riana menganggukan kepala pelan. “Kamu dengar sendirikan, Wira?!” Desi menatap tajam ke arah Wira, lelaki itu tidak terkejut sama sekali mendengar pengusiran dari Riana. “Baik. Aku akan keluar.” Wira berjalan gontai untuk keluar dari ruangan Riana, lelaki itu tidak pergi melainkan duduk di kursi tunggu yang berada di luar. Desi dan Mbok hanya menatap Wira dengan tatapan kasihan, mereka tidak bisa berbuat banyak karena tahu di sini yang salah adalah lelaki itu, jadi wajar kalau Riana erasa sangat marah kepada Wira. “Tante, tidak marahkan kalau aku mengusirnya?” Riana menatap Desi dengan tatapan sendu, dia takut kalau sang Tante akan marah kepadanya karena mengusir sang anak. Bukankah Mayang dulu selalu membela Reynald walau pun lelaki itu salah, karena Reynald adalah anaknya jadi dia sebagai ibu membela sang anak walau pun Reynald lah yang salah. Jad

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   91. Merasa Bingung

    Mbok gelagapan mendapatkan pertanyaan dari Riana, wanita paruh baya itu bingung mau menjawab apa karena Riana sendiri tidak pernah bercerita tentang makanan yang dia sukai. Desi yang melihat itu menghela napas, dia sangat tahu kalau Mbok tidak bisa berbohong, jadi terpaksa dia turun tangan. “Kan kamu yang menceritakan kepada Mbok, lupa, ya? Tapi tidak usah dipikirkan, makan saja yang banyak supaya cepat bisa segera makan obat.” Desi menyuapi wanita muda yang amat dia sayangi, dia memperlakukan Riana seperti putri kandungnya sendiri. “Aku bisa makan sendiri, Tante,” Riana menolak karena merasa tidak nyaman terlalu merepotkan Desi. “Memang kamu bisa makan dengan tangan yang seperti itu? Sudahlah, Tante saja yang menyuapi, aku tidak masalah kok.” Desi merasa kasihan dengan Riana yang seorang diri dalam keadaan seperti sekarang. “Terima kasih, Tante,” ucap Riana sambil mengunyah makanan yang disuapkan Desi kepadanya. “Tidak usah berterima kasih, seperti sama siapa saja kamu ini,” Desi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   92. Menjenguk atau ...

    Wira melemparkan perkerjaannya dan Riana kepada Reynald, lelaki yang paling dia benci karena melakukan Riana dengan tidak baik. “Tapi, ini bukan pekerjaan saya, Pak!” Reynald menolak karena merasa bukan pekerjaan dia dan juga Reynald tengah sibuk mengurus pernikahan dia dengan Diandra. Jadi dia ingin pulang cepat selama mengurus pernikahan ini. “Kau menolak perintah dariku yang adalah atasanmu ini?!” Wira membentak bawahnnya yang tidak menurut kepadanya. “Tt-tidak bukan begitu, hanya saja bukankah ini perkerjaan Sekertaris, Bapak?” Reynald gugup, dia baru kali ini melihat Wira sangat marah. “Lalu?” Wira bertanya sambil bersedekap dada. “Jadi ii-itu bukan pekerjaan yang bisa saya tangani,” sahut Reyland gugup. Dia sangat tertekan sekali dengan tatapan tajam yang Wira berikan kepadanya. “Kerjakan saja! Kalau kau tidak mau mengerjakannya, kau akan aku pecat!” Wira mengancanm sambil melemparkan dokumen ke wajah Reynald, l

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22

Bab terbaru

  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   115. Saling Berdamai-TAMAT

    Tidak terasa waktu sudah berlalu dengan begitu cepat, Mayang sekarang menjadi kesulitan bicara dan berjalan karena stroke yang dia derita melumpuhkan separuh tubuhnya sebelah kanan. Sehingga apa yang ingin dia lakukan menjadi kesulitan, jadi harus dibantu oleh orang lain, mulai dari makan bahkan sampai ke kamar mandi. “Ck, aku nikah buat hidup enak, bukan seperti ini!” gerutu Diandra. Diandra sepanjang jalan menggerutu sedari tadi, membuat Reynald menajdi muak, “Diam kamu! Ini juga karena aku menikah denganmu, hidupku menjadi sial!” Reynald menyalahkan Diandra atas kesalahnnya sendiri, begitulah dia selalu melempar kesalahannya kepada orang lain. “Idih! Kamu yang korupsi, kok aku yang disalahin?!” Diandra menatap bengis kepada suaminya yang baru dia nikahi beberapa bulan ini. “Iyalah, karena aku menikah denganmu semuanya jadi kacau! Beda saat bersama dengan Riana, apa lagi kamu tahu suamimu tidak bekerja malah tetap pergi shoping, sehingga semua harta yang terisa menjadi habis kare

  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   114. Dipecat

    “Wanita itu? Apa kamu mengingat sesuatu?” Riana menatap lekat kekasihnya, dia menunggu jawaban keluar dari mulut Wira dengan tidak sabaran.Wira masih mengingat-ingat apakah benar wanita itu, tetapi penampilan dan sifatnya jauh berbeda dengan wanita yang diingat tersebut, dulu setahu Wira hanya satu wanita yang menatap Riana dengan tatapan penuh iri dan kebencian. Wanita yang wajahnya penuh jerawat dan bahkan selalu mendelik setiap kali Riana melihatnya.“Aku tidak tahu namanya, tapi dia wanita yang selalu mendelik kepadamu setiap kali kamu melewatinya. Hanya saja penampilannya sangat jauh berbeda dengan dulu, bukan maksudku menghina, wajahnya penuh dengan jerawat bahkan selalu berjalan menunduk karena dia selalu dibully oleh senior!” ucap Wira dengan ragu, dia masih tidak yakin kalau wanita itu adalah Diandra.Hanya dia lah yang terlihat sangat membenci Riana, bahkan setiap kali ada kesempatan wanita itu akan mengerjai kekasihnya tersebut, tetapi Wira ‘lah yang selalu menggagalkan re

  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   113. Wanita Itu?!

    “Wira? Maaf aku sedang sibuk!” Riana menjauhi Wira dan melambaikan tangan kepada pelayan yang lain. “tolong layani dia, aku akan masuk ke ruanganku!”Sebenarnya dia ingin mengajak Wira berbicara, dirinya merindukan lelaki itu walau baru sebentar tidak bertemu dengan nya, hanya saja teringat akan Subroto yang tidak merestui ubungan dia dnegan lelaki itu mmebuat Riana menjadi urung untuk sekedar mengajak Wira berbicara.“Riana, tunggu!” Wira menahan tangan Riana, supaya wanita itu tidak pergi.“Maaf saya sedang sibuk sekarang, jadi saya harap Anda pergi saja!” Riana mengusir Wira sambil menepis tangan lelaki itu dari dirinya.“Riana, apa kamu marah kepadaku karena tidak membelamu? Maafkan aku untuk itu, aku akan mengumpulkan bukti untuk mengatakan kepada Papa sekaligus membersihkan namamu!” Wira mengatakan semuanya kepada Riana, tetapi dia ragu kalau wanita itu akan mempercayainya.Riana terdiam, hatinya terasa nyeri mendnegar perkataan Wira tersebut, yah dia memang merasa sakit hati la

  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   112. Membuat Kepikiran

    “Iya. Tante Desi memang wanita yang sangat baik, aku berdoa kalau dia ‘lah yang menjadi mertuaku nanti. Apakah aku terlalu berharap?” Riana bertanya dengan mata berbinar-binar, dia sangat berharap kalau dirinya berjodoh dnegan Wira. Kapan lagi dia mendapatkan mertua seperti Desi, yang selalu menyayanginya.“Tidak ada salahnya untuk berharap. Sekarang kamu istirahat saja, besok sudah mulai belajar mengelola restoran dengan Mutia. Jadi kamu harus menyiapkan diri untuk besok, aku pamit pulang dulu.” Edo mengusap rambut keponakannya sebelum pergi, Riana menjawab dengan anggukan kepala.*Di lain tempat Desi tengah bersedih, dia tidak menyangka kalau suaminya setega itu kepada seorang wanita muda malang itu, sungguh padahal tadi dia sangat bahagia sekali dengan kepulangan Riana dari rumah sakit dan sekaligus kedatangan suaminya yang tiba-tiba. Namun, ternyata malah berakhir dengan kesedihan, sekaang dia tidak bersemangat lagi menyambut kedatangan Subroto dengan penuh semangat seperti tadi,

  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   111. Membalas

    “Tidak perlu Paman melakukannya, biarkan saja!” Riana tidak mau sang paman membalas apa yang telah orang-orang itu lakukan kepadanya.“Kenapa? Mereka ‘kan sudah jahat kepadamu, jadi biarkan aku yang mengurusnya. Kamu hanya perlu melihat saja tanpa perlu mengotori tanganmu itu!” Edo geram dengan ke’empat orang itu, dia ingin memberikan pelajaran kepada mereka semua. Walau Subroto sedikit sulit karena dia seorang pemilik perusahaan besar dan terkenal, tetapi dia akan berusaha sekuat tenaga untuk membalas perbuatan mereka semua.“Tidak papa! Aku sudah ingin berusaha ikhlas saja dengan perbuatan mereka, apa lagi ayahnya Wira, aku tidak mau melakukan sesuatu yang buruk kepada dia. Karena Tante Desi, istrinya sangat baik kepadaku selama ini dan juga Wira ....” Riana tidak meneruskan kalimatnya.“Apa Ibu Riana menyukai Wira? Maaf kalau saya ikut campur pembicaraan ini!” tebak Mutia. Karena dia tahu kalau seseorang membicarakan seorang lelaki dengan wajah yang memerah, berarti orang itu menyu

  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   110. Mengembalikan

    “Iya. Ini restoran sekarang adalah milik Anda, karena Anda adalah ahli waris yang sah! Oh, iya, perkenalkan saya adalah Mutia, manajer di restoran ini.” Mutia mengulurkan tangannya, untuk memperkenalkan diri kepada bos barunya tersebut.Riana hanya menerima uluran tangan itu dalam diam, dia masih mencerna situsi yang ada, dia masih tdak menyangka kalau kedua orang tuanya memiliki restoran yang mewah dan besar seperti ini. Apakah memang benar ini adalah milik kedua orang tuanya? Dia masih tidak mempercayainya, karena menganggap semua ini hanya mimpi.“Bu Riana?” Mutia menyentuh Riana pelan, karena sedari tadi dia mengajak bicara tetapi tidak ada sahutan yang terdengar.“Eh, ii-iya!” Riana tergagap, dia terkejut karena tadi sempat melamun.“Apa Anda mau berkeliling untuk melihat restoran ini?” Mutia menawarkan untuk berkeliling, sebenanrnya Pak Edo menyuruhnya untuk mengajak Riana berkeliling dan memperkenalkan dengan bawahan yang lain.“Boleh. Tapi barangku ini di taruh di mana?” Rian

  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   109. Milik Riana?!

    "Tapi ada bukti dan saksi yang mengatakan kalau Riana lah yang mencuri bersama dengan Kiki," ucap Subroto tidak ingin mengatakan siapa saksi yang bersaksi atas Riana lah yang mencurinya."Aku tidak percaya hal itu, Pa! Mana mungkin Riana yang mencurinya dan buat apa juga dia melakukan hal itu?!" Desi berkata dengan nada tinggi, dia tidak terima suaminya itu menuduh Riana wanita yang menurutnya adalah wanita baik-baik."Saksi dan bukti sudah ada, lagi pula map ini kami temukan di kamar Riana. Tepatnya di bawah pakaiannya terselip." Subroto mengambil map yang berada di balik punggungnya, dia memperlihatkan kepada Desi kalau Riana benar-benar seperti yang dia katakan.Riana yang melihat hal seperti itu, dua mengetahui kalau Subroto tidak menyukai dirinya dan dari pengalaman yang dia dapatkan di rumah Reynald, percuma membela diri pasti lelaki itu akan bersikeras mengatakan kalau dia lah yang mencuri map tersebut dari bukti, saksi bahkan penemuan map yang tidak pernah dia lihat sekali pun.

  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   108. Tidak Mungkin!

    “Apa maksudmu?!” Wira tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Reynald tentang Riana. “Masa Anda tidak mengerti, Pak? Setiap orang akan berubah seiring berjalannya waktu, sama halnya Riana yang Anda kenal dulu. Jadi sekarang dia bukanlah Riana yang Anda kenal dulu, tapi Riana yang berbeda," ucap Reynald menjelaskan. “Iya. Kau memang benar, orang pasti bisa berubah!” Subroto membenarkan perkataan Reynald, diiringi dengan anggukan oleh para karyawan wanita yang masih berada di sana. “Tt-tapi aku sangat yakin kalau Riana tidak berubah!” ucap Wira dengan terbata. Dia masih berusaha menolak perkataan Reynald. “Wira, kamu tidak bisa terus-menerus menolak semua perubahan Riana! Memang benar perkataan mantan suaminya itu, karena dia pernah menjadi suami sekaligus tinggal bersama selama lima tahun lamanya. Kamu tahu, hanya seorang suami lah yang mengetahui baik-buruknya istri, begitu pun sebaliknya.” Subroto menepuk pundak Wira, dia berusaha menyadarkan lelaki tersebut untuk mnerima kenyataan

  • Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya   107. Berubah Seiring Berjalan Waktu

    “Aku tahu pasti kamu yang mengambil map merah itu! Kalau bukan kamu, ya, siapa lagi? Karena kamu ‘lah yang terlihat paling mencurigakan beberapa hari ini!” Kiki menunjuk wajah Lia, dia sangat tahu kalau wanita itu lah yang mengambil map dari gerak-gerik yang terlihat selama ini. “Buat apa juga aku mengambil map itu?” Lia sengaja bertanya seperti itu, supaya Kiki tidak lagi menuduhnya. “Mana kutahu! Hanya kamu yang mengetahuinya atau mungkin karena ingin sengaja menjatuhkan Riana, kan kamu sangat membencinya. Entah apa kesalahannya kepadamu, sehingga kamu menjadi membenci wanita baik itu!” Kiki menggerutu dengan mata memerah, dia ingin sekali menerjang wanita tersebut tetapi tidak memiliki tenaga sama sekali. “Memangnya kenapa kalau aku yang mengambilnya?! Ya, aku mengambil map itu! Lalu apa? Kamu mau mengatakannya kepada mereka? Mana mungkin mereka mempercayai dirimu itu!” Lia bergegas menjauh dari Kiki, wanita itu memilih meninggalkan Kiki karena merasa kesal sampai akhir Kiki mas

DMCA.com Protection Status