“Kenapa mendadak kau ingin kita melakukannya? Apakah kau sedang sekarat? Jujur aku tidak mengerti dengan perubahan mendadak dari sikapmu,” ucap Maureen.Mata Patrick menyorot tajam seakan hendak menusuk Maureen, melalui tatapannya.“Mengapa kau menatapku, seperti itu? Apakah kau marah? Bukankah, kau mengatakan mencintaiku dan ingin berubah?” Tanya Maureen, sambil mengangkat dagunya tinggi, seolah menantang Patrick.Patrick menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan cepat. Ia memegang kedua pundak Maureen dengan lembut.“Aku ingin kau percaya, kalau dengan memperbarui janji pernikahan kita. Kau dan aku memulai semuanya dari awal lagi dan melupakan apa yang sebelumnya berjalan dengan salah.” Patrick meraih Maureen kepelukannya,“Apakah aku diberikan waktu untuk memikirkannya?” Tanya Maureen, sambil mengangkat wajah, agar bisa melihat tepat netra Patrick.Dengan senyum yang tersungging di sudut bibir Patrick berkata, “Tentu saja, tetapi aku juga akan terus merayumu, agar ber
Baca selengkapnya