"Masyaallah, gagahnya anak Ummi," puji Ummi kala melihat Asyif sudah berpakaian rapi.Pria matang itu memang terlihat sangat tampan dalam balutan baju batik yang dipakainya dalam resepsi pernikahan Sahira."Iyalah. Anaknya Ummi sudah pasti tidak boleh diragukan lagi kegantengannya," kekeh Asyif sembari menyisir rambutnya di depan cermin.Reaksi kagum yang ditujukan Ummi tadi langsung berubah menjadi cibiran."Ganteng doank tapi nggak laku," ledek Ummi.Asyif spontan tertawa mendengar bahasa Ummi yang seperti anak muda itu. Entah dari mana Ummi dapat kosa kata 'doank' itu."Hahaha, bukan nggak laku, Ummi. Belum ketemu aja jodohnya," jawab Asyif ngeles."Heleh, alasan aja kamu tuh! Kalau memang laku, coba buktikan sama Ummi!" "Ya sabarlah, Ummi. Gitu doank minta buktikan segala, huuu!!" Asyif memonyongkan mulutnya."Ya iyalah. Katanya laku, coba buktikan kamu bisa dapat perempuan di pestanya Sahira nanti. Pasti banyak tuh temannya Sahira dan keluarga, atau kenalannya suaminya Sahira ya
Baca selengkapnya