Semua Bab Rahasia Ayah Anakku: Bab 171 - Bab 180

203 Bab

Bab 172. (21++) BERTERIMAKASIH DENGAN LAYAK

"Apa yang kau bisikkan, Sayang?" Kania keheranan melihat Bram yang tadinya mulai stres hingga ucapan dan gerakannya liar dan tak terkendali dengan rambut awut-awutan tiba tiba terdiam bagai patung, tak bergerak sama sekali!"Aku hanya mengatakan apa yang harus dia dengar." Nick menjawab seringan mungkin dengan harapan Kania tidak mendesaknya lagi. Sementara keadaan aman..Kania berjalan dalam diam hingga mereka tiba di mobil."Tetep jadi ke kantor?" Nick bertanya sambil menatap mata Kania. Kania mengangguk."Aku akan menunggumu!" "Nick, Nia nggak bisa kerja kalau ditungguin.""Anggap aja aku nggak ada, Nia. Aku juga urus bisnisku jadi aku nggak akan sempat ganggu istriku." Nia tersenyum tapi kembali menggeleng. "Nanti kalau Nia udah selesai Nia bilang baru jemput Nia, Hon." tolak Kania. Nick mengusap wajahnya. "Kalau begitu aku suruh driver kantor tunggu di sini, jadi memangkas waktu tunggumu, daripada waktu terbuang hanya untuk menunggu lebih baik dipakai bermain dengan Nico
Baca selengkapnya

Bab 173. GELOMBANG SUSULAN.

Seketika Kania bangun dan berjalan menghampiri Nick. Mereka berpandangan tanpa satu kata pun yang terucap. "Aku bilang akulah pria pertama dan terakhirmu." Kembali Nick mengulang perkataannya seakan ingin menegaskan haknya atas Kania."Kau memang pria pertama dan satu-satunya bagiku," kata Nia dengan mata berkaca-kaca. Nick mengernyitkan dahinya. 'apa aku salah denger ya? Kok nggak ada kata pria terakhir?'Nick bertanya hanya dalam hati saja."Dan kalau semuanya tergantung padaku kau pun akan menjadi pria terakhirku." Nia mengakhiri kalimatnya dengan suara pelan. 'Nahhh, kan!'"Ucapan adalah doa, ucapkan dengan sederhana agar malaikat tidak bingung mencatatnya. Follow me." Nick berusaha meringankan suasana, padahal dalam hatinya dia sangat keberatan dengan statemen terakhir yang Kania lontarkan. "Aku adalah pria pertama, satu-satunya dan pria terakhirmu!" Nick mengucapkannya dan diikuti oleh Kania. Kemudian mereka berpelukan tanpa berciuman, mereka hanya ingin merasakan ke
Baca selengkapnya

Bab 174. TAK TAHU DIRI

"Nick pasti BISA mengalahkan kalian, dan dia selalu ada di sampingku!"Kania melihat mereka terdiam. "Kalian TIDAK PUNYA HARAPAN.....pulanglah dan berdamailah dengan kenyataan, terimalah keadaan yang kalian ciptakan sendiri!"Memang mereka adalah orang-orang tamak yang mendewakan materi, begitu diperhadapkan dengan kenyataan lawan mereka adalah sang miliarder, mereka langsung mati kutu, stress! Karena bagi mereka materi adalah satu satunya tolak ukur. Uang!Harta!Tidak ada yang lain."Nia...kami datang tidak untuk buat ribut, kami hanya ingin...mendapatkan hak kami."Nampak Bram mengatur kalimatnya dengan hati-hati. "Coba kau sebutkan lebih jelas lagi, apa maksudmu dengan hak? Apa yang menjadi hakmu Bram?" Kania nggak habis pikir mendengar kalimat mantan tunangan pengkhianat nya itu.Nampak Emi akan membuka mulutnya ketika Bram mengangkat tangan menyuruhnya diam."Aku maksud begini, mungkin kamu kurang paham, sebenarnya ayahmu memang memberikan perusahaan ini kepadaku, secara li
Baca selengkapnya

Bab 175. KESEDIHAN

Nick melihat Kania yang terbaring di bed rumah sakit dan sedang di dorong masuk ke ruang periksa. Dengan tangan gemetar, Nick berusaha menggenggam tangan Kania."Niaaa, bagaimana keadaanmu?"Nampak Nia hanya memandang tanpa menjawab.Sejujurnya Nia juga sulit mendiskripsikan dengan runtut keadaan yang berlangsung di sekelilingnya, begitu ricuh dan cepat. Di mulai dengan mereka di ruang sidang, lalu dia bermanja-manja dengan Nick, tiba-tiba rombongan Bram masuk, lalu mereka mulai ribut dan berakhir dengan Emi yang mendorongnya hingga Kania jatuh dengan keras. Secepat mungkin mereka membawanya ke rumah sakit. Harinya diawali di ruang sidang dan diakhiri di rumah sakit.Jadi...disinilah dia, di rumah sakit... lagi!Untuk yang kesekian kalinya Nia masuk rumah sakit. "Maafkan aku..." gumam Nia."Nia, Sayang, apa yang sakit?" tanya Nick mengabaikan permintaan maaf istrinya."Nggak jelas, mungkin punggung bawah, atau pinggul, atau paha, atau perut...nggak tahu, sakittt semua." Mende
Baca selengkapnya

Bab 176. NO COMPROMISE

Nick berjalan kembali menghampiri Kania. "Aku akan menemui dokter." Nampak Kania memandang dengan matanya yang sembab. "Hon..nggak marah sama Kania?" tanya Kania dengan suara tidak terlalu jelas.Nick menggeleng. "Nggak menyalahkan Kania?" kembali Kania bertanya seakan tidak yakin dengan jawaban Nick yang pertama.Kembali Nick menggeleng. Melihat Nia terpekur setengah tak percaya, maka Nick tidak jadi keluar dari kamar, dia kembali duduk di tepi ranjang Kania. "Tak satu pun dari kita yang tahu, apa yang akan terjadi bukan? Aku tidak menyalahkanmu, kalau ada yang harus disalahkan itu aku! Aku yang harusnya menjaga kalian dengan baik! Aku sudah merasa mereka akan membalas dendam tapi aku lalai menjaga kalian." "Bukan Hon, ini semua akibat aku yang ingin membalas dendam! Ini akibat aku ingin mengambil kembali semua yang sudah mereka rebut!""Itu memang hakmu, Nia. Tidak ada yang salah dengan orang yang berjuang demi haknya!" "Tapi lihatlah harga yang harus aku bayar, anak kita
Baca selengkapnya

Bab 177. KEKACAUAN

Hari berganti, Kania sudah mulai tenang. Melihat perlakuan Nick, Kania yakin suaminya tidak menyalahkan dirinya kini yang tinggal hanya kesedihan mendalam karena kehilangan anak mereka. Yang Kania tidak tahu adalah Nick masih menyimpan kemarahan yang sangat dalam atas kehilangan anaknya. Nick sedari pagi telah bersiap-siap, sebenarnya dia ingin merahasiakan pengosongan rumah Kania yang akan dilakukan hari ini, akan tetapi hatinya tidak tega, jadi akhirnya Nick mengatakan terus terang dan Kania pun langsung mengatakan ingin ikut serta melihat prosesnya. "Bukankah sebaiknya Mommy di rumah saja?" "Nggak mau Hon, mau ikut!" "Mereka bukan orang-orang yang berpikir dengan otak dingin, Sayang! Nanti kalau mereka membabi buta?" Nampak Nia mengeringkan rambutnya lalu kembali bertanya, "bukankah mereka di dalam penjara?" Nick menggeleng, lalu mengambil alih handuk dari tangan istrinya dan mulai mengeringkan dengan lembut. "Mereka sengaja di lepas dahulu, begitu semua bukti sudah matan
Baca selengkapnya

Bab 178. TANGAN DAN BIBIR SAKTI!

"Jangan bangga dengan kemenangan kalian, aku akan membalas semua kekejaman kalian, ingat itu!" Teriak Bram sekuat tenaga. Bram yang mengeluarkan ancaman dengan membabi buta tidak ditanggapi oleh Nick, dia hanya berdiri dengan posisi siaga, siap melindungi miliknya yang paling berharga yaitu Kania Saraswati!Nick hanya berdiri disamping istrinya dengan kedua tangan mereka saling bergandengan. Tiba-tiba terdengar suara membelah kericuhan, " Bapak, Ibu, saudara, saudari sekalian, berdasarkan surat keputusan pengadilan negeri nomor 30061 bahwa pemilik rumah yang berhak adalah Nyonya Kania Saraswati. Harap segera keluar karena kami akan segera mengosongkan dan menyerahkan kepada yang berhak secara hukum yang berlaku."Sonya dan Emi histeris, Sonya berteriak seperti orang gila. Akan tetapi para petugas segera masuk ke dalam rumah memeriksa, mengunci pintu lalu menyegel rumah. Sekarang dengan resmi rumah dikembalikan kepada Kania. Sonya, Emi dan Bram hanya berdiri di pinggir jalan tan
Baca selengkapnya

Bab 178. (21++) PEMBUKTIAN, TANGAN DAN BIBIR SAKTI

"Oke Sayang, mari kita lihat seberapa hebatnya tangan dan bibir sakti ku!""Nggak mau kalau cuma tangan dan bibir sakti, cuddling doang." Nick tertawa lirih. 'boleh juga istriku, tambah hot!'" Jangan meremehkan keahlian bibir saktiku, Sayang." "Mari kita adu keahlian!" tantang Kania dengan sengaja menampilkan mimik jumawa. "Mana bisa murid mengalahkan guru?""Jangan salah....kalau berbakat, bisa kok murid mengalahkan guru." Nick tertawa lebih keras. "Pinter sekarang istriku bersilat kata, mari kita coba tanpa kata-kata." Seketika Nick menyerang leher istrinya. Nick yang sibuk dengan leher istrinya agak heran karena tidak merasakan ada balasan belaian dari Kania. Nick mengangkat lehernya dan terkejut melihat apa yang Kania lakukan. Kania sedang memegang ponsel dan sedang ber-swafoto! Nick bisa melihat dari sudut kamera yang sedang mengarah ke mereka. Nick yakin Kania sedang mengambil foto tangannya yang sedang meremas dada istrinya. Mengetahui hal itu, Nick malah membelai
Baca selengkapnya

Bab 179. TEMPAT YANG SALAH

Nick sedang berada di ruang rapat. Hari ini dia mengadakan video conference dengan saudaranya, PS Jr, Marc, dan mereka sedang menunggu Daddy mereka, Pierce Sebastian Senior bergabung dengan mereka. Rencananya setelah video conference ini mereka akan mengundang juga Tommy dan beberapa orang kepercayaan mereka, untuk membahas kelanjutan dari rencana mereka terkait penyelidikan yang sudah berjalan di lokasi kecelakaan tambang. Mereka sedang membahas tambang yang sampai saat ini masih belum menemukan dalang di balik sabotase yang terjadi. "Hasil penyelidikan yang mana yang akan kita bahas?" Kakak tertua, PS Jr angkat bicara.Nampak Marc hanya mengangkat keningnya. "Tanyakan pada adik kita yang saat itu langsung berada di tempat kejadian," jawab Marc. Nick memandang kedua saudaranya."Sebenarnya tidak ada hasil penyelidikan yang bisa kita bahas malam hari ini!" "Kalau begitu kita mau bahas apa? Aku tahu pasti ada yang penting harus dibahas hingga kau rela meninggalkan peraduan pan
Baca selengkapnya

Bab 180. WASTING TIME

"Apa maksud Daddy?" "Yah, maksud Daddy kalau kalian sudah mencari sedemikian rupa mengerahkan orang-orang terbaik kalian tapi masih belum juga menemukan hasilnya maka kalian harus berhenti sejenak, review ulang, apakah arah kalian sudah benar? Itu yang paling penting! Daddy kasih contoh." Nampak di layar Sang Maestro memperbaiki posisi duduknya agar lebih nyaman lalu melanjutkan kalimatnya. "Saat Mommy kalian di bawa pergi, di culik, hampir tujuh bulan baru Daddy bisa menemukan itu pun karena Mommy menghubungi Daddy, baru sisanya Daddy yang kerjakan, tapi kenapa bisa sampai sebegitu lamanya? Karena Daddy mencari di tempat yang salah! Daddy mengira Hilda yang sakit hati ingin membalas dendam ternyata bukan, Daddy mengira kompetitor yang ingin menghancurkan Daddy, ternyata juga bukan! Wasting the time!" "Tapi Daddy...bagaimana kita tahu pasti? Kita masih berusaha mencari tahu, kan?"Sela PS Jr."Yap, tapi jangan terlalu yakin dengan perkiraan diri sendiri, agar saat ada tanda-tanda
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status