All Chapters of Rahasia Ayah Anakku: Chapter 161 - Chapter 170
203 Chapters
Bab 162. TERLALU MENCINTA
Selesai sarapan Nick langsung menelepon Marc. "Marc, apa sudah bisa diketahui siapa yang menyusup ke dalam perusahaan kita?" "Belum Nick, ada banyak orang yang mulai kita tandai tapi pastinya siapakah orangnya masih belum ada bukti yang cukup, jadi kita harus lebih berhati hati bukan?" "Ok, kalau begitu aku tunggu hasilnya, semoga ada kabar baik." "Btw...apa kabar iparku yang jelita?""Baik, dia lagi..." Nick tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena dia melihat Kania setengah berlari masuk ke kamar mandi. "Marc, sorry..aku lihat istriku dulu." Terdengar tawa Marc mengalun di udara. Marc mengira Nick yang sedang kasmaran jadi nggak bisa jauh-jauh dari istrinya. Padahal yang sebenarnya adalah Nick terkejut saat melihat Kania berlari-lari menuju ke kamar mandi. "Ok, silahkan menuju nirwana, sampai jumpa di bumi." Marc mengakhiri kalimatnya dengan nada ceria tanpa dia tahu keadaan yang sebenarnya. Begitu ponselnya ditutup, seketika Nick berlari mendapatkan istrinya. "Sayang.
Read more
Bab 163. TEORI KAMASUTRA
"Jadi apa yang di rasa?" Nick berusaha tenang walau dia tahu susah untuk mengikis kecemasannya jika itu menyangkut istrinya, wanita yang paling dia cinta. Nick langsung memeluk pinggang Nia sambil bersandar di dinding. "Rasa aman!" jawab Nia, tangannya naik turun membelai dada Nick, belaian sayang.Nick menghela nafas dengan lega.Mereka bertukar pandang untuk waktu yang lama....Lalu Kania melanjutkan dengan suara lirih."Aku merasa tenang walau apapun yang terjadi disekitarku, karena aku tahu ada seorang pria yang sangat bisa kuandalkan, pilar kokoh tempat aku bersandar."Di akhir kalimatnya Kania pun membenamkan wajahnya di leher Nick yang langsung merengkuhnya kuat-kuat sambil mengecup bahu dan leher Kania lalu berdiam di sana. Setelah beberapa saat, Nick menarik kepalanya tanpa melepaskan pelukannya.Kembali mereka berpandangan.Seulas senyum terbit di bibir Kania. "Mendadak diam?"Reaksi Nick mencium dahi istrinya, lalu menggendong dan membawa Kania kembali ke ranjang mereka.
Read more
Bab 164. IBU HAMIL MERAJUK
"Diagnosanya apa Dok?" Itu kalimat pertama yang Nick ucapkan sejak mereka sampai di rumah sakit. Bahkan saat Kania bertanya kenapa mereka bisa tidak pakai antri, Nick hanya memandang sambil terus menggandeng tangan Kania dan langsung menuju ke ruang dokter.Kini Kania telah berbaring di salah satu bilik, dan baru selesai diperiksa dokter."Sebenarnya mual dan muntah itu adalah mekanisme pelindung yang menandakan bahwa tubuh sedang diserang kuman atau racun atau gangguan hormonal seperti saat menstruasi ataupun saat hamil." "Istri saya memang sedang hamil, Dok."Nick menegaskan walau pun dia tahu dari hasil pemeriksaan, dokter itu pasti sudah tahu. "Biasa mual saja atau sampai muntah?" "Tidak pernah mual, apalagi muntah, Dok! Sama sekali nggak."Mendengar jawaban Nick, dokter itu terdiam sejenak. "Baik, sejauh ini janinnya aman aman saja, jadi coba kita periksa darah, biar kita bisa tahu ada apa di sana." Kania yang merasa diabaikan berusaha menarik perhatian Nick dengan menyent
Read more
Bab 165. ANCAMAN
"Aku ingin dia mengalami apa yang lebih dahulu sudah ku alami, betapa sakitnya hati yang terabaikan." Instruksi yang disampaikan dengan penuh kebencian. "Noted," jawab suara bariton seorang pria. "Aku ulang sekali lagi jangan sampai ada yang terluka aku hanya ingin mereka merasakan sakitnya kehilangan orang yang mereka cintai, paham?" "Paham." "Kalau tidak ada pertanyaan kalian boleh lanjutkan aktivitas kalian, ingat saja bahwa kali ini harus berhasil, jadi masing-masing harus fokus dengan tugasnya, tidak usah ngurusi tugas orang lain, itu bagianku, kali ini aku tidak mentoleransi kegagalan!""Siap, Bos." "Sampaikan anak buahmu, hukumanku diluar bayangan orang normal, jadi pastikan terlaksana, pastikan saja tugas individu kalian beres, otomatis tujuan tim ini kita bentuk juga pasti tercapai dan kalian akan bisa mendapatkan bonusnya.""Terima kasih, Bos." "Oke, kalian boleh bubar." **Di rumah sakit, Nick sedang keluar mencari kopi ketika Kania kedatangan seorang suster. K
Read more
Bab 166. AKU YANG BELUM PUAS!
"Sebenarnya ada apa, Sayang?" Nick mengamati istrinya yang tidak langsung menjawab. "Nia rasanya nggak nyaman aja di sini, Hon." Kania kebingungan harus menyampaikan apa karena belum tentu Nick bisa mengerti tentang ketakutannya melihat sosok suster yang memeriksanya tadi, suster yang mendatangkan perasaan ganjil di hatinya.Kania tahu, sangat masuk akal jika seorang suster berubah jutek mungkin karena lelah diserbu pasien, atau mungkin mereka punya masalah pribadi yang cukup berat bagaimanapun mereka masih manusia biasa, akan tetapi suster yang terakhir ini beda, Kania merasa hatinya sangat resah..seakan ada hal yang nggak pada tempatnya!Jadi untuk sementara Kania tidak menceritakan yang sebenarnya.Kania mulai memasang ancang-ancang apa yang akan dikatakannya jika Nick menolak.Ternyata Nick mengiyakan tanpa pertanyaan."Ok, Sayang. Tunggu sebentar aku urus dulu.""Hon, bisa nggak suruh Tommy aja? Atau sekretarismu?"Nick memandang dengan kening berkerut, benar benar Nick be
Read more
Bab 167. PENJAGA HATI
"Aku tidak mengira prosesnya begitu cepat." Nick menatap istrinya. "Harus cepat, aku pastikan semuanya berjalan sesuai titah bidadariku." "Aku masih berutang penjelasan." "Tenang saja, kalau itu aku sudah mencatat semuanya." Kania tersenyum lalu mulai mengantuk."Sayang, kamu beristirahat dulu ya, aku mau ngurus beberapa hal." Kania tidak langsung mengangguk. Nick tahu kenapa."Aku nggak kemana-mana, aku hanya di luar, di hall ruang tunggu biar kamu tidak terganggu, kalau perlu apa-apa langsung telepon saja, ok?" Kini Kania langsung menjawab dengan anggukkan. Nick keluar kamar, begitu sampai di ruang tunggu Nick langsung duduk dan mulai menelepon beberapa orang.Sebenarnya Nick tidak mau menelepon di kamar, karena dia tidak ingin Kania mendengar percakapannya. Selain mengurus bisnisnya, ia sedang menghubungi dokter yang direkomendasikan oleh abangnya. Dia ingin Kania ditangani oleh dokter terbaik. **Kania yang merasa mengantuk sudah memejamkan matanya hanya saja belum ter
Read more
Bab 168. KEMBALI PULANG
Nick sedang menelepon seseorang sambil bersandar di balkon. "Gimana, Tom?" "Orang-orang kita telah membawanya ke polisi, melaporkan semuanya, jadi mereka sudah mulai bergerak." Nick mengakui bahwa wakilnya memang sangat bisa diandalkan, dia bisa mengatur semuanya walau posisinya sedang berada ribuan kilometer dari Prancis."Wanita itu siapa namanya?" tanya Nick."Mereka telah menangkapnya, Bos." "Aku tanya siapa namanya, Tom?" "Nick! Biarkan kami yang mengurusnya." Nick memaki dalam hati, nampaknya Tommy tahu apa yang ada dalam hatinya, sehingga Tommy menolak memberikan nama suster sialan itu. "Aku bukan pria emosional, kau berpikir aku akan bertindak sewenang-wenang?" "Aku yakin kamu tidak akan bertindak sewenang-wenang jika menyangkut perusahaan dan masalah lain, akan tetapi jika menyangkut belahan jiwamu...tidak ada apapun yang bisa menjamin semuanya akan terkendali, aku mengenalmu dengan baik, luar dalam!" Tommy menyudahi pidatonya yang panjang dan lebar. Dia tahu waktu
Read more
Bab 169. ISTRIKU TAK PERNAH PUAS!
"Sayang, nggak usah mampir, kita langsung pulang aja, biar aku suruh orangku untuk jemput Nico."Sudah sejak sebelum mendarat Nick berusaha membujuk istrinya agar tidak usah mampir dulu ke rumah abangnya. Akan tetapi Nia tetap bersikeras untuk mampir. "Masa...mereka udah bantuin kita jagain Nico berhari-hari, begitu kita datang nggak mampir, Hon? Masa ngucapin terima kasih by phone? Nggak mau ah.""Nggak apa-apa, Nia. Nanti kalau kamu sudah sehat, baru kita berkunjung ke sana, lagian udah berapa kali kamu bilang terima kasih, udah berkali-kali, Nia!" "Tapi nggak langsung face to face, Hon." "Memang nggak usah langsung, sekarang udah era digital, daring pun cukup." "Ihhhh." Nia pasti tahu kalau Nick hanya ingin meledeknya. Nick tahu istrinya memang orang Indonesia asli yang sangat santun dengan adat ketimuran yang kental. 'tapi kalau sama saudara sendiri kan nggak masalah bilang terima kasih lewat telepon terus suruh orang-orangnya yang jemput Nico!' keluh Nick dalam hati.Akhir
Read more
Bab 170. COMFORTING GESTURE
"Sayang, hari ini pulang dari sidang nggak usah ngantor ya." Nick berusaha menggagalkan rencana istrinya untuk ngantor setelah sidang karena Nick merasa kondisi Nia belum pulih seratus persen. "Honey...aku sudah berapa hari nggak ngantor, banyak banget yang harus aku periksa, Hon."Nia menjawab sambil menata rambutnya.Nick menghampiri dan menatap istrinya melalui kaca rias. "Sebenarnya dokter pun masih tidak mengijinkan untuk beraktivitas normal, Sayang! Hanya karena ini sidang yang sudah kita geser dua hari, maka aku membiarkanmu pergi, kalau bukan sidang...kau tidak boleh meninggalkan tempat tidur." Nia berdiri dan membalikkan tubuhnya, kini dia menatap langsung suami tampannya. "Sebenarnya kemarin kemarin itu sakitku biasa aja kan? Hanya karena aku sedang hamil muda, maka bertambah mengkhawatirkan kondisiku."Nick tidak mengiyakan, yang sebenarnya adalah dokter bilang karena jumlahnya sedikit maka zat kimia di tubuh Kania itu bisa cepat di netralisir sebelum merusak, akan tet
Read more
Bab 171. AKULAH PRIA PERTAMA DAN TERAKHIR!
Sidang pun di mulai. "Dari pihak tergugat apakah akan memberikan bukti-bukti yang baru, dipersilahkan." Kania terkejut melihat hakim yang serius, kemaren-kemaren dia merasa hakim hanya 'bermain peran' saja, sangat berbeda dengan hari ini. Kania langsung teringat janji suaminya yang berkata bahwa kali ini sidang terakhir! Nia tersenyum dalam hati, Nick bukan orang yang mudah mengumbar janji, jika dia sudah berjanji tidak ada yang bisa menggagalkannya. Kembali perhatian Kania tertuju pada jalannya sidang. Pengacara dari pihak Bramantyo berusaha menunjukkan bukti-bukti yang baru akan tetapi semua yang ditampilkan sebenarnya lah telah ditampilkan sebelumnya. Setelah satu jam berlangsung dan kedua belah pihak 'bertarung' maka tiba waktunya penentuan. Terlihat sekali jalannya persidangan kali ini tidak memuaskan pihak Bram cs, berkali-kali ibu mertuanya menginterupsi jalannya persidangan hingga mendapat teguran dari hakim. Walau selalu tidak dikabulkan akan tetapi Sonya dan ibuny
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
21
DMCA.com Protection Status