"Lho, Mas. Kok malah narik saya ke sini?" Rizki celingukan ketika aku menariknya ke belakang rumah salah satu warga. Beruntung Inaya dan yang lainnya belum menyadari kedatanganku hingga aku bisa bersembunyi lebih dulu. "Ada yang harus saya bicarakan dulu dengan pria itu. Mas Rizki kalau mau pulang, silakan. Tapi saya minta, jangan memberitahu istri saya kalau sekarang saya berada di sini," bisikku sembari menatap sekeliling. Memastikan Akbar dan Meli belum lewat agar nantinya aku bisa bergegas menyusul mereka. "Oh, ya sudah kalau begitu. Saya janji gak akan memberitahu Mbak Inaya. Saya ke rumah dulu ya, Mas. Takut jam makan siang keburu habis.""Silakan, maaf kalau saya merepotkan Mas Rizki.""Gak papa, Mas. Saya justru senang bisa bertemu lagi dengan Mas Dipta."Setelah kepergian Rizki, aku meminta Pak Anton untuk mengikutiku menuju jalan raya, tempat di mana mobil Akbar terparkir di sana. Aku baru menyadari bahwa mobil yang tadi sempat aku lewati adalah mobil sepupuku setelah mel
Read more