Home / Urban / Menantu Dewa / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Menantu Dewa: Chapter 221 - Chapter 230

333 Chapters

​​Bab 221

“Gabriel, apa maksudmu?!” Suasana hati Hannah sedang tidak bagus. Ditambah lagi, dia adalah manajer proyek kawasan pusat bisnis, kedudukannya di Keluarga Limantara jelas berbeda dari sebelumnya. Saat ini, dia menatap Gabriel dengan geram.Gabriel malah tersenyum menyeringai melirik sekujur tubuh Hannah, baru berkata, “Apa maksudku? Hannah, kamu tahu sendiri! Sebelumnya aku cukup kasihan sama kamu karena punya suami nggak berguna. Terkadang aku juga bakal belain kamu, tapi aku nggak nyangka kamu itu cewek murahan?!”“Dengar-dengar selama tiga tahun ini, kamu nggak pernah berhubungan badan sama suamimu. Awalnya aku nggak percaya, sekarang … aku percaya! Karena kamu punya selingkuhan di luar sana!”Selingkuhan?Kedua mata Hannah spontan berkobaran api. Dia sungguh geram lantaran Gabriel sudah mencemari nama baiknya!“Gabriel, tadi pagi kamu belum gosok gigi? Kenapa mulutmu bau sekali? Apa kamu nggak tahu memfitnah itu melanggar hukum?” tanya Hannah dengan emosi tinggi.Gabriel berdiri, la
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Bab 222

“Hannah, sebenarnya apa yang terjadi? Jelaskan!” Herman tidak sanggup menahan emosinya lagi. Dia menggebrak meja, lalu menjerit meminta penjelasan dari Hannah.Tatapan Hannah tertuju pada Gabriel, lalu beralih ke sisi Martin. Jelas sekali ada yang menjelek-jelekkan nama Hannah tadi, dan kemungkinan besar pelakunya adalah Martin. Alhasil, Kakek Herman memperlakukan Hannah dengan sangat galak dan dingin.Awalnya Hannah masih tidak mencurigai Martin, dan malah mencurigai Brandon. Namun saat ini, dia semakin kebingungan entah siapa yang sebenarnya sudah menjebaknya? Sepertinya Martin lebih patut untuk dicurigai?Hannah menarik napas dalam-dalam berusaha untuk menenangkan dirinya, lalu berkata, “Kakek, aku sudah selesaikan masalah di lapangan.” “Iya, kami tahu. Sekarang yang ingin kami tahu itu gimana kamu selesaikan masalahnya?” tanya Gabriel dengan tidak sabaran.“Semalam kamu semalaman tinggal di pedesaan, ‘kan? Hannah, ngapain kamu ke sana malam-malam? Kamu tidur sama selingkuhanmu, ‘k
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Bab 223

“Kak Robert, memang benar Keluarga Limantara sangat hormat terhadapmu. Kami tidak pernah menyinggungmu, ‘kan?” Raut wajah Herman agak berubah. Meskipun Herman tidak tahu apa maksud kedatangan Robert, dia pun merasa gugup.Jika masalah tidak ditangani dengan baik, sepertinya akan ada pertumpahan darah di ruangan.“Hormat? Kalau kamu hormat sama aku, kenapa kalian malah menjebakku?” Robert tersenyum sinis, lalu mencabut karung goni di atas kepala sanderanya.Ketika Martin melihat tampang lelaki itu dengan saksama, wajahnya langsung memucat. Bukannya dia itu David? Dia adalah bos besar di dunia gangster? Kenapa dia bisa ditahan oleh Robert?Robert menendang David, lalu berkata dengan dingin, “Ternyata kalian ingin jadikan adikku sebagai kambing hitam untuk mencari masalah dengan Perusahaan Investasi Sinjaya? Kalau Keluarga Limantara sudah bosan hidup, itu urusan kalian! Aku masih ingin hidup!”Seluruh bulu kuduk Herman berdiri. “Kak Robert, apa yang terjadi?”“Katakan sendiri!” Robert men
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

Bab 224

“Martin, kamu keterlaluan sekali. Kita semua adalah keluarga. Kenapa kamu melakukan hal rendahan seperti itu?”“Hannah sudah susah payah untuk mempertahankan proyek besar kita. Kenapa kamu malah ingin celakai dia?”“Sia-sia aku percaya sama kamu! Ternyata kamu dalangnya!”“Aku sungguh kecewa sama kamu!”Gabriel yang awalnya berbicara ketus dengan Hannah pun terlihat muram. Dia yang memulai permasalahan ini. Jika Kakek Herman menyalahkannya, sepertinya dia juga tidak bisa lari dari tanggung jawab.“Kakek, aku nggak tahu apa-apa. Semua ini nggak ada hubungannya sama aku!” Gabriel segera membela diri.“Ayah, Martin hanya ceroboh sesaat. Ayah jangan marah! Untung saja nggak terjadi apa-apa. Nanti aku akan beri pelajaran sama dia!” Saat ini, raut wajah Renald tampak sangat muram. Tidak ada yang berani untuk membela Martin, hanya saja Renald juga tidak berdaya. Martin adalah putra kandungnya. Jika nantinya mereka diusir dari Keluarga Limantara gara-gara masalah ini, sepertinya kehidupannya
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

Bab 225

Martin hampir tertawa.Setelah melakukan kesalahan yang boleh dikatakan cukup fatal, dia hanya tidak digaji selama setengah tahun dan disuruh pulang untuk merenungkan kesalahannya. Itu berarti setelah terjadi masalah ini, kedudukannya di Keluarga Limantara masih tidak berubah.‘Hannah, kamu hanya wanita jalang, kamu kira kamu bisa lawan aku? Heh!’ maki Martin dalam hati. Kemudian, Martin berlagak menyesali perbuatannya, lalu berkata, “Kakek, aku sudah menyesali kesalahanku. Aku akan merenungkan kesalahanku. Kelak aku akan melakukan kontribusi lagi untuk Keluarga Limantara!”“Setelah mendengar ucapanmu, Kakek pun merasa tenang,” ucap Herman dengan datar.“Bagaimanapun juga masalah ini adalah masalah Keluarga Limantara, tidak ada untungnya kalau kabar ini sampai tersebar keluar. Jadi, aku ingin kalian merahasiakan masalah ini. Kalau ada yang berani berbicara sepatah kata pun, aku pasti tidak akan mengampuni orang itu!” Herman melirik orang-orang di ruangan, lalu berbicara dengan serius.
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

Bab 226

Setelah mendengar ucapan Tansri, Brandon mengerutkan keningnya dan berkata, “Kakek sungguh keterlaluan. Martin sudah melakukan kesalahan fatal, setidaknya jabatannya harus diturunkan atau diberi hukuman lain? Sekarang dia hanya disuruh merenungkan kesalahan di rumah. Konyol sekali!”“Lagi pula, perbuatan Kakek bukan hanya membuktikan kalau dia berpihak pada Martin, perbuatannya juga membuktikan kalau dia nggak peduli dengan Hannah. Dia bahkan nggak peduli sama perasaan Hannah ….”“Sekarang kamu jadi psikolog? Sudah pintar analisis? Tapi apa ada gunanya? Nggak ada, ‘kan?” tanya Tansri dengan emosi. “Ke mana kamu hari ini? Kenapa kamu nggak temani Hannah tadi? Kalau ada kamu, setidaknya ada yang bela Hannah! Dasar nggak berguna!”Brandon tidak membalas. Dia sudah terbiasa dengan sikap kasar Tansri. Dia hanya tidak habis pikir Herman malah begitu pilih kasih.Mungkin Kakek Herman tahu Hannah hanya akan diam dan tidak akan melawan? Dia sungguh licik dan tidak berperikemanusiaan ….“Sudahla
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

Bab 227

Keesokan paginya, Brandon yang sedang tidur di ruang baca dibangunkan oleh Hannah. “Brandon, Kakek panggil kita semua ke Kediaman Limantara. Kamu juga mesti ke sana!”“Baik!” Brandon mengangguk. Dia tentu tahu apa yang terjadi. Semalam setelah Brandon berpesan, Karen pasti akan langsung melaksanakannya. Bisa jadi semalam Kakek Herman sudah menerima surat tuntutan dari pengacara Perusahaan Investasi Sinjaya?Pada jam sembilan pagi, semua orang sudah berkumpul di Kediaman Limantara. Herman yang duduk di kursi utama terlihat sangat muram saat ini.Semalam Herman sudah menerima surat dari pengacara Perusahaan Investasi Sinjaya. Maksudnya sangat sederhana. Mereka marah lantaran Grup Limantara berani mencari orang untuk membuat kerusuhan dalam proyek yang diinvestasi Perusahaan Investasi Sinjaya. Mereka mengira Grup Limantara sedang menipu uang perusahaan mereka.Sekarang mereka hanya dihadapkan dengan dua pilihan saja. Pilihan pertama adalah memberi penjelasan kepada Perusahaan Investasi Si
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

Bab 228

“Iya, Hannah, sebelumnya nggak ada yang berhasil untuk mendapatkan kontrak, cuma kamu saja yang berhasil. Sepertinya kamu bisa menyelesaikan masalah kali ini.”“Kamu itu penanggung jawab proyek penting Grup Limantara! Seharusnya kamu nggak akan nolak, ‘kan?”“Hannah, aku juga merasa usulan ini bagus sekali. Gimana kalau kamu pergi ke Perusahaan Investasi Sinjaya?”Tiba-tiba semua orang menyorot Hannah. Sekarang mereka semua berharap Hannah bisa menangani masalah Grup Limantara, jangan sampai Grup Limantara berjalan ke jurang kebangkrutan. Tidak ada dari mereka yang bersedia untuk hidup sengsara.Saat ini, Hannah sungguh tidak berdaya. Dia sungguh tidak menyangka masalah semalam masih belum berakhir, melainkan berkembang menjadi lebih parah lagi.Bukankah mereka semua merasa Martin adalah harapan mereka semua? Sekarang? Mereka malah menyuruh Hannah untuk menyelesaikan masalah lagi? Hannah sungguh emosi. Saking emosinya, dia pun hampir menggila.“Hannah, jangan-jangan kamu nggak bersedia
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

Bab 229

Lagi-lagi anggota Keluarga Limantara lainnya mulai memuji Martin. Berhubung mereka semua juga tidak bisa menyelesaikan masalah, mereka terpaksa mengucapkan kata-kata yang bisa menyenangkan hati kakek mereka.Wajah Hannah pun memucat. Martin terlalu tidak tahu malu. Padahal semua ini terjadi gara-gara dia. Sekarang dia tidak sanggup menyelesaikan masalah, tapi dia malah berbicara dengan sok hebat.“Kalau begitu, mohon penerus Keluarga Limantara menyelesaikan masalah ini,” ucap Hannah dengan sinis.“Cih, memangnya aku itu manajer proyek, untuk apa aku ikut campur? Hannah, kalau kamu nggak sanggup selesaikan masalah ini, utang 6 triliun itu jadi utangmu!” ucap Martin dengan ketus.Martin tidak sanggup untuk menyelesaikan masalah Perusahaan Investasi Sinjaya. Jadi, satu-satunya cara adalah mendorong utang itu menjadi tanggung jawab Hannah.Inilah konsekuensi untuk menjadi penanggung jawab. Kepikiran hal ini, Martin pun merasa gembira dengan kepintarannya.“Emm, sepertinya ini ide bagus!”“
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

Bab 230

Semua anggota Keluarga Limantara terkejut. Mereka semua menatap Brandon dengan mata terbelalak. Mereka sungguh tidak menyangka Brandon akan tiba-tiba melempar asbak ke wajah Martin.Sepertinya Martin cukup sial! Entah sudah berapa kali dia dilempar oleh Brandon, dan dia tidak berhasil mengelak sama sekali.Hanya saja, sepertinya Brandon tidak seharusnya menghadiri rapat keluarga ini. Sebab, dia suka sekali main kasar!“Brandon, kamu kira aku nggak berani beri pelajaran sama kamu? Percaya nggak kalau aku bakal habisi kamu?” Martin memegang hidungnya dengan emosi tinggi.“Panggil si David?” tanya Brandon dengan acuh tak acuh.“Iya, aku akan panggil Kak David. Asal kamu tahu Kak David itu teman baikku. Dia ….” Saat ini Martin merasa sangat emosi. Saking emosinya, dia bahkan berbicara dengan blak-blakan. Hanya saja, ketika berbicara sampai belakang, dia tiba-tiba merespons dan wajahnya langsung memucat.“Kak David, akrab sekali, ya?” Brandon tersenyum, lalu berkata, “Kamu jangan lupa masal
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
34
DMCA.com Protection Status