Share

Bab 223

“Kak Robert, memang benar Keluarga Limantara sangat hormat terhadapmu. Kami tidak pernah menyinggungmu, ‘kan?” Raut wajah Herman agak berubah. Meskipun Herman tidak tahu apa maksud kedatangan Robert, dia pun merasa gugup.

Jika masalah tidak ditangani dengan baik, sepertinya akan ada pertumpahan darah di ruangan.

“Hormat? Kalau kamu hormat sama aku, kenapa kalian malah menjebakku?” Robert tersenyum sinis, lalu mencabut karung goni di atas kepala sanderanya.

Ketika Martin melihat tampang lelaki itu dengan saksama, wajahnya langsung memucat. Bukannya dia itu David? Dia adalah bos besar di dunia gangster? Kenapa dia bisa ditahan oleh Robert?

Robert menendang David, lalu berkata dengan dingin, “Ternyata kalian ingin jadikan adikku sebagai kambing hitam untuk mencari masalah dengan Perusahaan Investasi Sinjaya? Kalau Keluarga Limantara sudah bosan hidup, itu urusan kalian! Aku masih ingin hidup!”

Seluruh bulu kuduk Herman berdiri. “Kak Robert, apa yang terjadi?”

“Katakan sendiri!” Robert men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status