Share

Bab 226

Penulis: Salad Kentang Lada Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Setelah mendengar ucapan Tansri, Brandon mengerutkan keningnya dan berkata, “Kakek sungguh keterlaluan. Martin sudah melakukan kesalahan fatal, setidaknya jabatannya harus diturunkan atau diberi hukuman lain? Sekarang dia hanya disuruh merenungkan kesalahan di rumah. Konyol sekali!”

“Lagi pula, perbuatan Kakek bukan hanya membuktikan kalau dia berpihak pada Martin, perbuatannya juga membuktikan kalau dia nggak peduli dengan Hannah. Dia bahkan nggak peduli sama perasaan Hannah ….”

“Sekarang kamu jadi psikolog? Sudah pintar analisis? Tapi apa ada gunanya? Nggak ada, ‘kan?” tanya Tansri dengan emosi. “Ke mana kamu hari ini? Kenapa kamu nggak temani Hannah tadi? Kalau ada kamu, setidaknya ada yang bela Hannah! Dasar nggak berguna!”

Brandon tidak membalas. Dia sudah terbiasa dengan sikap kasar Tansri. Dia hanya tidak habis pikir Herman malah begitu pilih kasih.

Mungkin Kakek Herman tahu Hannah hanya akan diam dan tidak akan melawan? Dia sungguh licik dan tidak berperikemanusiaan ….

“Sudahla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Dewa   Bab 227

    Keesokan paginya, Brandon yang sedang tidur di ruang baca dibangunkan oleh Hannah. “Brandon, Kakek panggil kita semua ke Kediaman Limantara. Kamu juga mesti ke sana!”“Baik!” Brandon mengangguk. Dia tentu tahu apa yang terjadi. Semalam setelah Brandon berpesan, Karen pasti akan langsung melaksanakannya. Bisa jadi semalam Kakek Herman sudah menerima surat tuntutan dari pengacara Perusahaan Investasi Sinjaya?Pada jam sembilan pagi, semua orang sudah berkumpul di Kediaman Limantara. Herman yang duduk di kursi utama terlihat sangat muram saat ini.Semalam Herman sudah menerima surat dari pengacara Perusahaan Investasi Sinjaya. Maksudnya sangat sederhana. Mereka marah lantaran Grup Limantara berani mencari orang untuk membuat kerusuhan dalam proyek yang diinvestasi Perusahaan Investasi Sinjaya. Mereka mengira Grup Limantara sedang menipu uang perusahaan mereka.Sekarang mereka hanya dihadapkan dengan dua pilihan saja. Pilihan pertama adalah memberi penjelasan kepada Perusahaan Investasi Si

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 228

    “Iya, Hannah, sebelumnya nggak ada yang berhasil untuk mendapatkan kontrak, cuma kamu saja yang berhasil. Sepertinya kamu bisa menyelesaikan masalah kali ini.”“Kamu itu penanggung jawab proyek penting Grup Limantara! Seharusnya kamu nggak akan nolak, ‘kan?”“Hannah, aku juga merasa usulan ini bagus sekali. Gimana kalau kamu pergi ke Perusahaan Investasi Sinjaya?”Tiba-tiba semua orang menyorot Hannah. Sekarang mereka semua berharap Hannah bisa menangani masalah Grup Limantara, jangan sampai Grup Limantara berjalan ke jurang kebangkrutan. Tidak ada dari mereka yang bersedia untuk hidup sengsara.Saat ini, Hannah sungguh tidak berdaya. Dia sungguh tidak menyangka masalah semalam masih belum berakhir, melainkan berkembang menjadi lebih parah lagi.Bukankah mereka semua merasa Martin adalah harapan mereka semua? Sekarang? Mereka malah menyuruh Hannah untuk menyelesaikan masalah lagi? Hannah sungguh emosi. Saking emosinya, dia pun hampir menggila.“Hannah, jangan-jangan kamu nggak bersedia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 229

    Lagi-lagi anggota Keluarga Limantara lainnya mulai memuji Martin. Berhubung mereka semua juga tidak bisa menyelesaikan masalah, mereka terpaksa mengucapkan kata-kata yang bisa menyenangkan hati kakek mereka.Wajah Hannah pun memucat. Martin terlalu tidak tahu malu. Padahal semua ini terjadi gara-gara dia. Sekarang dia tidak sanggup menyelesaikan masalah, tapi dia malah berbicara dengan sok hebat.“Kalau begitu, mohon penerus Keluarga Limantara menyelesaikan masalah ini,” ucap Hannah dengan sinis.“Cih, memangnya aku itu manajer proyek, untuk apa aku ikut campur? Hannah, kalau kamu nggak sanggup selesaikan masalah ini, utang 6 triliun itu jadi utangmu!” ucap Martin dengan ketus.Martin tidak sanggup untuk menyelesaikan masalah Perusahaan Investasi Sinjaya. Jadi, satu-satunya cara adalah mendorong utang itu menjadi tanggung jawab Hannah.Inilah konsekuensi untuk menjadi penanggung jawab. Kepikiran hal ini, Martin pun merasa gembira dengan kepintarannya.“Emm, sepertinya ini ide bagus!”“

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 230

    Semua anggota Keluarga Limantara terkejut. Mereka semua menatap Brandon dengan mata terbelalak. Mereka sungguh tidak menyangka Brandon akan tiba-tiba melempar asbak ke wajah Martin.Sepertinya Martin cukup sial! Entah sudah berapa kali dia dilempar oleh Brandon, dan dia tidak berhasil mengelak sama sekali.Hanya saja, sepertinya Brandon tidak seharusnya menghadiri rapat keluarga ini. Sebab, dia suka sekali main kasar!“Brandon, kamu kira aku nggak berani beri pelajaran sama kamu? Percaya nggak kalau aku bakal habisi kamu?” Martin memegang hidungnya dengan emosi tinggi.“Panggil si David?” tanya Brandon dengan acuh tak acuh.“Iya, aku akan panggil Kak David. Asal kamu tahu Kak David itu teman baikku. Dia ….” Saat ini Martin merasa sangat emosi. Saking emosinya, dia bahkan berbicara dengan blak-blakan. Hanya saja, ketika berbicara sampai belakang, dia tiba-tiba merespons dan wajahnya langsung memucat.“Kak David, akrab sekali, ya?” Brandon tersenyum, lalu berkata, “Kamu jangan lupa masal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 231

    Tatapan semua orang tertuju pada diri Hannah, dan Hannah pun semakin emosi lagi.Brandon juga hanya bisa menghela napas saja. Dia tahu tak peduli apa pun yang terjadi, Kakek Herman tetap tidak akan memecat Martin dari Grup Limantara.Bagi Kakek Herman, terdapat perbedaan signifikan di antara perempuan dengan laki-laki.Masalah sudah berkembang hingga tahap sekarang. Brandon juga tahu dirinya tidak seharusnya ikut campur lagi. Jika tidak, istrinya pun akan semakin dipersulit.Setelah dipikir-pikir, Brandon mengirim pesan singkat kepada Hannah.Hannah langsung membaca pesan ponselnya. Tiba-tiba sekujur tubuhnya gemetar. Sebab, Brandon malah membujuk Hannah untuk menyetujui permintaan tidak masuk akal mereka. Selain itu, Hannah disuruh untuk mengajukan persyaratan.Ketika menyadari Hannah melihat dirinya, Brandon pun berkata dengan tersenyum, “Percaya sama aku.”Hannah kepikiran kejadian dua hari silam, dan akhirnya dia memilih untuk memercayai Brandon. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 232

    Jujur saja, Herman juga tidak bersedia untuk menyerahkan kendali keuangan kepada Hannah. Sebab, jika hal itu sampai terjadi, kedudukan Hannah akan menggoyangkan kedudukan Martin.Namun saat ini, Herman sudah tidak memiliki pilihan lain lagi. Sebab, jika Hannah tidak bersedia untuk menyelesaikannya, bisa jadi Grup Limantara akan kembali ke ambang kebangkrutan.“Kakek, Kakek jangan percaya sama dia! Mana mungkin dia bisa selesaikan masalah ini? Perusahaan Investasi Sinjaya bahkan sudah mengirim surat tuntutan! Aku khawatir cewek ini lagi bersekongkol dengan Perusahaan Investasi Sinjaya. Kemudian, dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi!”Martin juga kepanikan. Dia sungguh takut Herman akan menyetujui permintaan Hannah. Jika Herman menyetujuinya, sepertinya posisi Martin sebagai pewaris Grup Limantara hanya tinggal khayalan saja.“Hannah, beraninya kamu bohongi Kakek? Apa kamu kira Kakek itu gampang untuk dibohongi?” tanya Gabriel dengan te

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 233

    “Kali ini tamatlah riwayat Hannah! Meski dia berkompeten, mana mungkin dia sanggup membuat Pak Presdir Perusahaan Investasi Sinjaya berubah pikiran? Dengar-dengar Pak Presdir itu sangat misterius. Dia nggak bakal bersedia untuk bertemu dengan Hannah.”Setelah rapat dibubarkan, Gabriel dan Martin meninggalkan ruangan bersama. Gabriel pun berkata dengan tersenyum sinis, “Sebelumnya dia sudah berkali-kali berhasil mendapatkan investasi Perusahaan Investasi Sinjaya. Aku sungguh takut gimana kalau Hannah benar-benar mengendalikan keuangan perusahaan? Hidup kita pasti akan sengsara.”Martin malah tidak khawatir sama sekali. “Apa yang perlu dikhawatirkan? Dia nggak mungkin berhasil, kecuali dia tidur sama presdir baru itu. Tapi mana mungkin presdir baru itu bersedia?”“Semoga saja seperti itu.” Gabriel menghela napas. Sepertinya dia harus mempersiapkan kemungkinan terburuk.Di sisi lain, di dalam mobil Porsche Hannah.Hannah merasa agak bingung. Sebab, tadi Brandon mengirim pesan menyuruhnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 234

    Beberapa saat kemudian, Hannah menarik napasnya, lalu berkata, “Bu Karen, aku mengerti apa maksudmu. Tapi aku harap kamu bisa percaya sama aku. Keluarga Limantara bukan sengaja. Semua ini bisa terjadi juga karena proyek di kawasan pusat bisnis sangatlah penting bagi Keluarga Limantara.”Karen terdiam beberapa saat. Tiba-tiba dia tersenyum. “Kalau orang lain yang datang, aku pasti akan suruh satpam untuk usir orang itu. Tadi sebelum aku kemari, Pak Presdir sudah berpesan, dia sungguh menyukai ‘Lukisan Gunung Fujiwa’. Jadi, dia merasa berutang budi sama Nona Hannah. Dia berharap kelak Keluarga Limantara tidak akan membuat kekacauan lagi. Kalau hal seperti ini sampai terulang lagi, sepertinya Pak Presdir nggak akan melepaskan kalian begitu saja.”Hanya begini?Pak Presdir sungguh melepaskan mereka hanya karena “Lukisan Gunung Fujiwa”?Sebelumnya Brandon juga pernah mengatakan hal yang sama, Hannah memang percaya dengan Brandon, tapi dia merasa tidak yakin dengan ucapannya. Siapa sangka ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

  • Menantu Dewa   Bab 327

    “Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d

  • Menantu Dewa   Bab 326

    Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela

  • Menantu Dewa   Bab 325

    Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita

DMCA.com Protection Status