Mendengar perintah yang diucapkan Regis kepada bawahannya, Amora langsung keluar dari kamar mandi dan menghentikan Albert keluar dari ruangan itu.“Tu-tunggu sebentar, Tuan Muda Lorenzo. Saya rasa kesalahan tidak pada bunganya, tetapi pada diriku sendiri,” cetus Amora yang berusaha menjelaskan hal yang terjadi padanya.Ia berharap Regis dapat memahami kondisinya dan bukan menyalahkan orang lain. Namun, Regis tetap tidak peduli dan berkata, "Tentu saja pemilik bunga itu juga bersalah."Alis Amora pun mengerut. "Mana bisa begitu, Tuan Muda Lorenzo. Apa yang salah dari bunga itu?" tanyanya tak mengerti.Manik mata Regis menatap Amora dengan lekat, kemudian menjawab, “Bunga itu sudah membuat wanitaku menjadi tidak nyaman. Aku rasa mereka perlu bertanggung jawab.”“A-apa?” Netra Amora langsung terbelalak sempurna. Ia merasa Regis terlalu berlebihan, tetapi ada satu hal yang menarik perhatiannya, yaitu cara Regis mendeskripsikan dirinya dalam ucapannya tadi.'Wanitaku?’ gumam Amora di dalam
Read more