Semua Bab Gairah Berbahaya sang Mafia: Bab 131 - Bab 140

529 Bab

Bab 131 - Kissmark

‘Gila! Ini benar-benar gila!’ pekik Regis di dalam benaknya. Ciuman yang kian mengganas yang tengah dilakukannya dengan Amora membuat gejolak di dalam dirinya bergelora hebat. Kini Regis telah membelenggu tubuh wanita itu pada dinding ruangan. Bibirnya tak hentinya meraup bibir yang telah membuatnya mabuk kepayang. Ingatannya akan malam panas yang dilaluinya tujuh tahun yang lalu terus berlari di dalam benaknya. Deru napas mereka terasa semakin berat hingga akhirnya Regis melepaskan tautan bibirnya, tetapi ia tidak berhenti sampai di sana. Perlahan bibirnya menyusuri leher jenjang wanita itu. “Tu-tuan … Muda Lorenzo, berhenti ….” Regis tidak mengindahkan permintaan wanita itu. Bibirnya terus menjelajahi kulit mulus yang membuatnya semakin ingin merengkuhnya dengan erat.Amora menggigit bibirnya kuat-kuat dan berusaha menghentikan pria itu, Kukunya menancap dengan kuat di pundak pria itu ketika Regis semakin menggila. Kedua tangan pria itu telah bergerak semakin lancang. Menyusup
Baca selengkapnya

Bab 132 - Permintaan Kecil

Pupil mata Rayden langsung membola dan bersinar semakin terang. “Ma-Mama … tidak bohong, kan?”Amora mengangguk. “Mama tidak bohong, Ray. Tapi, mungkin kami perlu sedikit waktu untuk bisa beradaptasi satu sama lain. Mama harap kamu juga demikian.”“Ja-jadi nanti … Paman Lorenzo akan menjadi papaku?” gumam Rayden dengan ekspresi yang masih tidak mampu mempercayai hal yang baru didengarnya.“Iya, dia akan menjadi Papamu setelah kami ...," Amora melirik Regis sekilas, kemudian berkata, "... menikah nanti."Bola mata Rayden berbinar-binar. Ia masih sulit untuk percaya dengan hal yang baru saja diucapkan ibunya. Padahal beberapa jam lalu, ibunya masih belum terlalu yakin waktu ibunya membahas tentang hal yang sama padanya."Apa benar yang dibilang Mama, Paman?" tanya Rayden yang ingin mendapatkan kepastian langsung dari sosok yang bersangkutan. Ia menatap Regis dengan lekat."Tentu saja benar. Aku akan menjadi ayahmu, Ray," ucap pria itu yang membuat Rayden merasa sangat bahagia hingga ta
Baca selengkapnya

Bab 133 - Langkah Awal

Hari ini Rayden sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Seperti janjinya, Regis datang untuk menjemput putranya dan Amora. “Apa mau kubantu?” tanya Regis kepada Amora yang sedang sibuk mengemas barang-barang bawaannya. Amora mendelik tajam padanya. Bibirnya tampak merengut kesal. Bagaimana tidak? Sekarang ia sangat direpotkan dengan barang-barang pemberian Regis. “Kemarin seharusnya kamu tidak membelikan barang-barang seperti ini. Seharusnya kamu langsung menaruhnya saja di rumah," gerutunya. Regis hanya tersenyum. Ia telah menggendong Rayden di belakang punggungnya. Melihat hal tersebut, Amora langsung berkata, “Ray, turunlah. Kamu sudah besar kan? Kenapa malah minta digendong?” Wajah ceria Rayden pun berubah mendung. Namun, Regis langsung memberikan pembelaan untuknya, “Bukan salah dia. Aku yang mau melakukannya. Lagian dia belum pernah kan digendong seperti ini.” Amora tahu jika Regis ingin memberikan kasih sayangnya kepada putra mereka. “Jangan terlalu sering memanjakan
Baca selengkapnya

Bab 134 - Calon Suami?

“Tidak perlu merasa terbebani, Henry. Aku ingin melakukannya bukan untuk mengharapkan rasa terima kasih ataupun maaf darimu,” tutur Amora yang dapat melihat sikap Henry yang sulit untuk menerima kebaikan yang baru saja dilakukannya. Pria itu menghela napas panjang. “Aku tahu. Aku hanya kaget saja, Amora. Tapi, tidak seharusnya kamu melakukan ini. Aku akan mengembalikan uangnya. Ibuku juga pasti akan berpikiran yang sama atas hal ini,” ujarnya. Penolakan yang diberikan Henry membuat Amora sangat kecewa. Karena alasan inilah, ia tidak memberitahu kepada Emma dan Henry jika dirinya sudah melunasi tagihan rumah sakit tersebut. Namun, ia sungguh tidak menyangka jika pada akhirnya Henry tetap mengetahuinya. “Henry, mungkin kamu tidak terlalu mengenal tentangku. Tapi, aku yakin ibumu tidak akan mengembalikannya kalau dia masih menganggapku sebagai keluarganya,” ucap Amora dengan senyuman yang mengembang dengan penuh keyakinan. Ia tahu jika Henry masih mampu untuk membayar tagihan rumah sa
Baca selengkapnya

Bab 135 - Cemburu?

“Apa Anda tidak pernah diajarkan kalau tidak baik untuk meragukan orang lain tanpa mengenalnya terlebih dahulu?” Suara berat yang terdengar dingin yang terucap dari bibir Regis membuat bulu kuduk Amora meremang. Ia dapat merasakan kemarahan tertahan dari nada suara Regis sehingga Amora bergegas mengakhiri pembicaraan tersebut. Ia tidak ingin terjadi pertumpahan darah di depan matanya. “Ehm, Henry … aku rasa kamu tidak perlu khawatir tentang hal ini. Aku sangat mengenalnya dengan baik. Kami adalah teman lama,” sela Amora yang bergegas menahan Regis yang telah memajukan langkahnya. “Teman lama?” gumam Henry yang tidak merasa takut sedikit pun dengan tatapan tajam penuh ancaman yang dilayangkan Regis padanya. Amora tersenyum kikuk. “Iya, teman lama,” ucapnya kembali menegaskan. Ia telah memegang lengan Regis dengan kuat dan mengisyaratkan pria itu untuk tidak melakukan kekerasan. Namun, Regis menolak hingga akhirnya Amora terpaksa menggunakan jurus jitunya dan berkata dengan nada me
Baca selengkapnya

Bab 136 - Hidup Bersama Part 1

"Maaf sudah merepotkan Anda, Tuan Carter," ucap Amora kepada asisten Regis yang telah membantunya membawakan barang bawaannya dan Rayden. Saat ini mereka sedang berdiri di teras depan penthouse Regis. Mark telah memasukkan barang-barang yang dibawanya ke tengah ruangan sesuai permintaan Amora. "Tidak perlu meminta maaf, Nyonya. Apa ada yang bisa saya lakukan lagi?" timpal Mark. "Sepertinya tidak ada. Terima kasih, Tuan Carter," sahut Amora dengan tulus. "Kalau begitu, saya permisi," ucap Mark berpamitan untuk pulang.  Akan tetapi, tiba-tiba saja Amora menahannya. “Apa Anda tidak mau masuk untuk minum sebentar, Tuan Carter?” tanyanya kepada pria itu. Mark tidak langsung menjawab. Ia melirik Regis yang telah memberikan isyarat padanya untuk tidak lagi berlama-lama di tempat itu. Bukan Amora ingin menahan Mark lebih lama, tetapi ia canggung berhadapan sendiri dengan Regis. Pria itu ma
Baca selengkapnya

Bab 137 - Hidup Bersama Part 2

Suara gelak tawa dari Rayden memenuhi ruang keluarga. Manik mata hazel Amora memperhatikan Regis yang baru saja berhasil menangkap putra mereka yang sejak tadi berlarian tanpa henti.Pria itu membawa Rayden untuk duduk di atas sofa sejenak, kemudian membantu Rayden untuk mengambil segelas air untuk menghilangkan rasa lelah dan dahaga. Ia juga mengganti alas kaki putranya dengan sandal rumah yang sejak tadi dibawanya.Perhatian dan kepedulian kecil yang dilakukan Regis membuat Amora tersentuh. Ia berpikir jika Regis sedang memperlakukan Rayden selayaknya seorang ayah yang dapat diandalkan. Ia kembali berpikir jika sikap acuh tak acuh yang terkadang ditunjukkan Regis hanya untuk menutupi emosinya secara jelas saja.Ketika Regis memutar tubuhya, ia kembali dihadapkan dengan wanita yang mengaduk-aduk emosinya hari ini.“Maaf, tadi aku tidak bermaksud untuk mengejekmu,” cicit Amora atas sikapnya tadi.“Tidak perlu minta maaf. Aku tahu
Baca selengkapnya

Bab 138 - Harga Diri yang Terhina

“Ck, satu juta dolar. Apa dia menyuruhku untuk memborong satu supermarket?” gerutu Amora yang saat ini telah berada di dalam lift untuk pergi berbelanja.Ia memandang kartu hitam klasik di tangannya itu dengan sorot mata kagum. Sebelumnya ia tidak pernah menyangka akan memegang kartu elit seperti ini dan ada rasa bangga di dalam dirinya.“Huh, dia pikir aku tidak tahu cara memboroskan uang? Lihat saja nanti,” gumam Amora dengan netra yang berkilat tajam.Ia memasukkan kartu tersebut ke dalam saku celananya, kemudian melangkah keluar dari elevator ketika telah mencapai lantai dasar. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja karena lokasi supermarket tidak jauh dari gedung tersebut.Namun, baru saja ia melewati pintu lobi, langkahnya terhenti saat seorang wanita memandangnya dengan sorot mata tajam.“Amora? Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya wanita yang tidak lain adalah Lisa Taylor.Seperti biasanya, wanita itu mengenakan dandanan yang terlihat norak di mata Amora. Wanita itu tidak send
Baca selengkapnya

Bab 139 - Kita Adalah Keluarga

“Wah, aromanya wangi sekali, Ma. Ray jadi lapar!” Rayden berseru dengan riang ketika ia mencium aroma perpaduan daging sapi cincang, saus khas Italia, dan ricotta vegan yang baru saja dikeluarkan dari oven. Rayden bergegas meninggalkan kegiatannya bermain bersama ayahnya dan menyusul ibunya yang sedang menyajikan lasagna yang baru saja selesai dipanggang ke atas meja makan. Ketika Rayden hendak mencolek saus dari lasagna tersebut dengan telunjuknya, Amora langsung menepuk pelan punggung tangannya. “Pergi cuci tangan dulu, Sayang,” ucapnya mengingatkan putranya. Anak laki-laki itu tersenyum sumringah, kemudian bergegas melangkah menuju wastafel dapur. Saat Amora baru saja meletakkan perlengkapan makan, ia melihat Regis yang juga hendak mencolek saus di atas lasagna tersebut. Akan tetapi, pria itu langsung mengurungkan niatnya saat Amora mendelik padanya, lalu langsung mengikuti langkah Rayden untuk mencuci tangannya terlebih dahulu. Tidak berapa lama kemudian, ketiganya telah du
Baca selengkapnya

Bab 140 - Nyonya Rumah

Satu alis Regis langsung terangkat. “Oh ya? Ternyata ada orang yang lebih menyebalkan dariku?” ledeknya sembari terkekeh pelan. Manik mata Amora langsung menghunus Regis dengan tajam hingga akhirnya pria itu menghentikan tawanya. “Lalu, apa yang kamu pusingkan dengan orang itu? Bukankah kamu bisa bersikap santai seperti yang kamu lakukan saat menghadapiku?” ucap Regis mengingatkan Amora atas sikapnya. “Dia bukan hanya menyebalkan, Regis. Tapi, sangat jahat!” timpal Amora dengan emosi yang meluap. Kening Regis mengerut. Ia menjadi semakin penasaran dengan sosok yang dimaksud wanita itu. "Kalau begitu, kamu cukup buat dia menyesal saja. Apa yang kamu tidak bisa lakukan sekarang, Amora?" Amora memutar bola matanya. Ia tahu jika statusnya sekarang berada jauh di atas Lisa, tetapi ia tidak tahu harus berbuat apa lebih dulu untuk membungkam kesombongan wanita itu. "Menurutmu ... sebaiknya apa yang harus kulakukan untuk membuat dia tidak bisa lagi menyombongkan diri?” tanya Amora yang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
53
DMCA.com Protection Status