“Ehm … saya rasa karena Anda memiliki sandal anak-anak di dalam rak sepatu Anda, Tuan Muda Lorenzo." Amora bergegas menjelaskan pikiran putranya tersebut. Ia tidak ingin terjadi kesalahpahaman di antara keduanya. Kedua alis Regis bertaut. Ia tertegun selama tiga detik, lalu ia tertawa kecil. “Ternyata karena itu,” gumamnya. “Maafkan Ray, Tuan. Saya harap Anda tidak memasukkannya ke hati. Mungkin karena dia hanya penasaran saja,” tukas Amora yang berusaha membela putranya. Ia khawatir Regis tersinggung dengan ucapan putranya itu. Perlahan tawa Regis terhenti. Ia menatap Rayden yang sedang menunggu jawaban darinya, lalu pandangannya tertuju lurus kepada Amora. Wanita itu terlihat salah tingkah dan memilih untuk membantu Rayden untuk meletakkan sepatu ke dalam raknya. Regis pun tersenyum kecil. Ia mengikuti gerak-gerik Amora, kemudian berkata, “Kamu tidak perlu meminta maaf, Amora. Tidak ada yang salah dari pertanyaan Ray." Pandan
Read more