Langit sore memerah ketika Pak Anton akhirnya memeluk putranya, Ghenadie. Pelukan itu erat, penuh kelegaan dan kebahagiaan setelah berbulan-bulan pencarian.Namun, di balik kebahagiaan itu, ada sesuatu yang bergemuruh di dalam hati Ghenadie."Ayah... ada sesuatu yang harus aku katakan," suara Ghenadie bergetar. Napasnya berat, seperti tengah membawa beban yang tak terkatakan.Pak Anton melepaskan pelukannya perlahan, menatap putranya dengan cemas. "Apa itu, Nak? Katakan saja. Ayah akan mendengarkan."Ghenadie menelan ludah, tangannya mengepal. "Aku... aku menyukai Desy. Tapi masalahnya... dia sudah punya pacar, Reza."Sejenak keheningan menyelimuti mereka. Pak Anton menghela napas. "Ghen, kamu yakin dengan perasaanmu?"Ghenadie mengangguk. "Tapi bukan itu yang membuatku takut, Ayah. Desy sendiri ingin meninggalkan Reza. Katanya Reza pemarah, suka memaksa, dan egois. Aku tidak bisa tinggal diam saat melihatnya terluka..."Pak Anton terdiam. Ia sedikit banyak tahu sifat Reza, dari cerit
Terakhir Diperbarui : 2025-03-30 Baca selengkapnya