Home / Urban / Sang Dewa Perang Terkuat / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of Sang Dewa Perang Terkuat : Chapter 401 - Chapter 410

468 Chapters

243. Itu Pembunuhan!

Di saat Reiner sudah terlihat agak jengkel, dua komandan perang lain juga ikut merasakan kekesalan yang dirasa oleh Reiner.Sedangkan James sendiri masih termenung seakan sedang bingung. Tetapi, hal itu berbeda dengan Riley. Pemuda itu masih tampak tenang dan Andrew hanya memperhatikan putra dari sang legenda itu dengan seksama tanpa sedikit pun ikut campur. “Aku akan coba berdiskusi dengan mereka,” kata Riley secara tiba-tiba.James seketika menoleh ke arah temannya itu, “Maksudmu kau ingin bernegosiasi dengan mereka? Apa mungkin mereka mau melakukan hal itu?”“Aku tidak tahu, tapi itu salah satu cara yang lebih baik dibandingkan langsung memulai penyerangan,” jelas Riley.Joseph menelan ludah, “Kau yakin?”Riley menatap Joseph dan kemudian mengangguk, “Ini bukan soal yakin atau tidak, tapi ini lebih kepada sebuah cara untuk menghindari perang dan … jikapun cara ini gagal, setidaknya kita masih memiliki waktu untuk mempersiapkan pasukan kita.”Reiner sontak mengedipkan mata, tampak
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

244. Kerja Kerasku

Michael Hellfric menunggu balasan James.Ayolah! Pukul aku terlebih dahulu dan aku bersumpah akan membalas pukulanmu dengan pukulan yang lebih menyakitkan. Ini demi pamanku yang telah dibunuh oleh ayahmu! Michael membatin.Akan tetapi, harapan Michael ternyata tidak bisa terwujud. Alih-alih memukul Michael dengan emosi yang meluap-luap, James malah menyunggingkan senyuman santainya.Hal itu sontak membuat Michael tercengang.James mendesah pelan, “Aku tahu, pengangkatan sebagai wakil jenderal perang mengundang penasaran. Tapi … kau harus tahu satu hal, Tuan Hellfric.”Michael mengangkat alis kanan, tampak waspada lantaran James malah berjalan lebih dekat kepadanya dan kemudian membungkukkan bahunya.Pemuda itu pun lanjut berkata, “Raja Keannu sedari awal tahu aku putra dari Jody Gardner, salah seorang jenderal perang yang dicap sebagai seorang pengkhianat di negeri ini.”“Namun, dia tetap memberikan kesempatan kepadaku untuk membuktikan seluruh kemampuanku dan inilah hasilnya … aku te
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

245. Tidak Bisa, Komandan!

James mendesah pelan, tapi masih terlihat enggan menjawab. Sedangkan, Shin rupanya masih memiliki rasa penasaran yang tinggi sehingga dia bertanya lagi, “Sudah tiga tahun. Apa kau sudah menyerah menemukannya?”Ben melihat ekspresi James yang tampak rumit. Pria muda itu pun cepat-cepat menanggapi perkataan temannya, “Shin, kau ini kenapa? Semua itu sudah berlalu. Mana mungkin seorang wakil jenderal perang memiliki waktu untuk memikirkan masalah seperti itu?”Dia tertawa kecil tapi rupanya tidak ada yang tertawa bersamanya sehingga dia kembali menutup mulutnya rapat-rapat saat dia mulai sadar jika tensi di sekitarnya mulai terlihat serius. Sedangkan Reiner yang sebenarnya sangat penasaran tapi tidak ingin membuat James kembali menggali masa lalu itu berkata, “Kau sudah berada di sini dan mencapai berbagai hal, James. Kau … bukan hanya seorang prajurit biasa, tapi kau wakil jenderal perang yang telah ikut memenangkan beberapa perang.”“Jasamu sangat besar untuk kerajaan ini. Kau … tidak
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

246. Mereka Menolak!

Riley menoleh ke arah James dan berkata, “Aku akan maju ke sana sendirian.”Reiner dan dua orang komandan perang lain melongo kaget, sementara James dengan tegas berkata, “Tidak. Apa kau sudah gila?”“Ini salah satu cara yang bisa kita gunakan untuk mengetahui sebenarnya apa yang mereka inginkan,” balas Riley.James menggelengkan kepala dan bangkit dari kursinya dengan menunjukkan ekspresi marah. “Kita sudah tahu tujuan mereka menyerang kerajaan kita. Sudah jelas mereka ingin menguasai sebagian dari daerah kerajaan kita. Lalu, apalagi yang harus kita selidiki? Bukankah yang paling penting itu mengalahkan mereka?” James berkata dengan jengkel.Jika James sudah terlihat emosi seperti itu, hampir tidak ada yang berani menentangnya. Padahal dia masih sangat muda dan semua orang di dalam ruangan itu lebih tua darinya, kecuali Riley.Namun, faktanya mereka tahu bila apapun yang dikatakan oleh pemuda yang menjabat sebagai seorang wakil jenderal perang itu kebanyakan adalah kebenaran.Akan te
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

247. Kenapa Kau Tidak Mencegahnya?

“Tidak bisa, Jenderal,” jawab Reiner dengan nada formal.Riley memanggilnya dengan jabatannya yang artinya sang jenderal perang termuda itu sedang menggunakan otoritasnya sehingga dia pun harus bersikap sama terhadapnya.Riley mendesah, “Aku harus pergi ke sana. Ini demi menyelamatkan kerajaan kita.”Reiner tetap bersikeras, “Kalau begitu kenapa kau tidak berbicara dengan wakil jenderal perang, Jenderal?”Riley membuang napas dengan kasar, “Kau kemarin juga sudah dengar kalau dia tidak setuju.”“Aku juga tidak setuju kau pergi ke sana sendirian. Itu sama halnya kau menyerahkan dirimu ke pihak musuh. Astaga, Riley! Kau tidak sebodoh itu kan?” balas Reiner.Riley terdiam.Di saat melihat diamnya Riley, Reiner langsung ternganga. Dia pun baru menyadari sesuatu.“Sial! Riley … kau pergi ke sana memang sengaja untuk menyerahkan dirimu, begitu? Kau tahu itu akan terjadi dan kau tetap nekad ingin pergi ke sana. Kau-”Reiner tidak sempat menyelesaikan perkataannya lantaran pada saat yang bers
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

248. Dia Sudah Sinting!

“Kalau aku bisa mencegahnya, sudah pasti aku cegah,” kata Reiner tanpa sedikitpun berusaha melepaskan dirinya dari James.James menggertakkan gigi, “Kenapa kau tidak bisa mencegahnya?”“Dia membantingku ke tanah. Kau tahu bagaimana kemampuannya kan? Dia sangat cepat sampai aku tidak bisa memprediksi dia akan menyerangku dengan sangat tiba-tiba seperti itu,” jelas Reiner dengan penuh rasa bersalah.James menggelengkan kepala dengan tegas, “Kau … kenapa tidak meminta bantuan? Tidak berteriak dan-”“Dia mengikatku, James. Apa kau pikir aku akan dengan sengaja membiarkannya pergi?” Reiner bertanya dengan menatap James lurus-lurus.Reiner manambahkan, “Dan dia menutup mulutku dengan kain. Dia … sepertinya memang sudah mengantisipasi jika ada yang ingin menghentikannya sehingga dia langsung tahu apa yang harus dia buat.”James merasa kepala berdenyu hebat. Namun, karena pria muda itu masih belum tahu apa yang harus dia lakukan, dia tetap mencengkeram kerah baju Reiner seakan dengan melakuka
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

249. Serangan Dadakan

“Tidak perlu berdebat seperti itu,” kata seorang prajurit dengan ekspresi lelah.Di saat mereka terdiam, pria muda yang merupakan prajurit kelas satu yang juga sempat menjadi lawan Riley dalam perebutan gelar jenderal perang, yakni Josh Cleve itu melanjutkan, “Kita seharusnya tidak berdebat tentang hal seperti ini. Yang harus kita lakukan hanyalah mendukung sepenuhnya keputusan wakil jenderal perang.”Temannya yang juga prajurit kelas satu menanggapi, “Josh, kau … sama sekali tidak membencinya? Dia mengalahkanmu, tapi kenapa kau malah mendukungnya?”Josh tampak terkejut mendengar perkataan temannya, “Kenapa aku harus membencinya? James … ataupun Riley bisa menang dariku karena kemampuan mereka yang memang jauh lebih hebat dariku.”“Lagi pula, semuanya sudah terbukti. Mereka berdua memang pantas mendapatkan dua gelar itu,” Josh menambahkan.Setelah mendengar semua perkataan Josh, tidak ada satu orang pun prajurit yang mengomentari strategi perang yang diambil oleh James Gardner.Sesaat
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

250. Siasat Riley

“Mereka masih memiliki wakil jenderal perang, Jenderal,” jawab prajurit tersebut.“BRENGSEK!” Evan mengumpat dengan penuh rasa amarah yang menguasai dirinya.Pria itu menendang sebuah tong besar hingga membuat Riley yang saat itu kehilangan kesadaran mulai tersadar.Pemuda itu mencoba membuka mata walaupun agak lemah.Dia mendengar Evan berteriak kesal, “Berani sekali mereka menyerang kita di saat jenderal perang mereka ada di sini? Apa mereka tidak takut kita akan membunuhnya?”Evan menoleh ke arah Riley yang matanya telah terbuka dengan ekspresi sebal.Evan berjalan mendekat ke arah Riley dan berjongkok, “Kau dengar apa yang aku katakan, Wood? Wakil jenderal perangmu menyerang kami.”Seakan ingin membuat Riley sebal, dia melanjutkan, “Dia sama sekali tidak peduli akan nasibmu. Mungkin dia memang ingin kau terbunuh di sini, Jenderal Wood.”Evan mengira setelah mendengarkan apa yang dia katakan, Riley akan langsung murka. Akan tetapi, Riley justru tersenyum miring dan berkata, “Akhir
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

251. Kau Berhasil?

Alen pun segera menyingkir sesuai perintah James tanpa membantah sedikit pun. Dia bersembunyi di balik sebuah patung besar dan menunggu instruksi selanjutnya dari James.Dia tidak akan melakukan apapun dan hanya berdiam diri di sana sambil melihat aksi James.Sebab, dia tahu situasi sedang sangat genting dan James sedang berupaya menyelamatkan dia dari serangan musuh yang mungkin saja bisa mengenai dirinya.James dengan cepat menyerang Evan yang terkejut dengan ketangkasan pria muda yang dia tebak adalah wakil jenderal perang Kerajaan Ans De Lou itu.“Jenderal, mundurlah terlebih dulu!” teriak salah satu anak buah Evan yang melihat Evan mulai kewalahan melawan James.Evan menggeleng tegas, “Aku tidak akan mundur.”“Tapi … Jenderal, dia-”“Kau … pergilah cari bantuan, aku akan tetap di sini menahannya,” kata Evan yang lagi-lagi harus berulang kali menghindar dari serangan James yang tidak ada jedanya.Bahkan, dia sempat berpikir bila James mungkin tidak pernah lelah sama sekali lantara
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

252. Dia Akan Selamat Kan?

Akan tetapi, sebelum James mendengarkan penjelasan Riley, pemuda yang sedang terluka parah malah pingsan.James yang semula terlihat kaget dan kesal secara bersamaan itu langsung menjadi panik, “Alen, kenapa dia pingsan? Apa lukanya terlalu parah?”Alen yang mulai merawat luka Riley itu mengangguk, “Kita harus segera membawanya … pulang ke istana, James.”“Tidak ada perlengkapan lengkap untuk merawat dia di sini,” Alen menambahkan.Ben segera berkata, “Kita bisa langsung membawanya pulang. Kita sudah menang.”“Tapi … masih ada-”“James, semuanya sudah benar-benar berakhir. Hanya sedikit yang perlu kita urus, kau bisa membawa Riley kembali ke istana. Hal lain biar aku dan yang lain yang menyelesaikannya,” Reiner memotong dengan cepat.James terlihat ragu-ragu. Hal itu bukan karena dia ingin menunda perawatan yang harus didapatkan oleh Riley, tapi dia tahu bahwa hanya ada satu pesawat tempur yang bisa digunakan untuk kembali ke Kerajaan Ans De Lou.“Kau … yakin kau bisa melakukannya?”
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
47
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status