"Siapa orang itu, Ayah?" tanya Rara lagi pada ayahnya.Ki Palasara hanya geleng-gelengkan kepalanya perlahan."Dua orang bercaping yang tadi menemui Ayah?"Ki Palasara kembali menggeleng.Wajah Rara berubah tegang."Kenapa tadi Ayah tidak memberi tahu Kakang Seta?" tanyanya setengah menjerit.Ki Palasara terdiam. Kepalanya ditundukkan, menghindari tatapan penuh tanya dari Rara. Namun sang lurah menjadi terkejut ketika dilihatnya gadis itu berlari ke halaman, terus menuju ke jalan desa."Rara, kau mau ke mana?" pekiknya.Yang ditanya tak menjawab. Bahkan menoleh pun tidak. Gadis itu kemudian malah percepat langkahnya, menjadi setengah berlari.Mau tak mau Ki Palasara bergegas menyusul.***Sementara itu, Seta merasa ada beberapa orang yang membuntuti sejak ia meninggalkan perbatasan desa. Namun anehnya setiap kali ia menoleh ke belakang, tak ada satu sosok pun terlihat. Hatinya jadi dipenuhi berbagai pertanyaan dan dugaan.Perasaan tidak enak sebenarnya sudah muncul sejak Seta meningga
Terakhir Diperbarui : 2024-09-04 Baca selengkapnya