Share

34 - Gerombolan Kedua

Yang diajak bicara pandangi Seta dengan tatapan mata berkilat-kilat. Napas lelaki itu tersengal-sengal oleh luapan amarah, juga oleh rasa sakit di beberapa bagian tubuhnya.

"Jangan harap!" desisnya penuh kegeraman.

Lalu tanpa disangka-sangka lelaki bercaping lebar itu kembali menyerang dengan tangan kosong. Habis sudah kesabaran Seta. Tanpa ampun sang prajurit layangkan tendangan keras, yang tak dapat dihindari oleh lelaki bercaping lebar.

Bukk!

Tendangan Seta mendarat telak di dada lawan. Tubuh lelaki bercaping lebar itu terjajar mundur beberapa langkah. Seta mengejar, menyusulkan tendangan kedua. Kali ini mengarah ke kepala lawan yang sekali lagi tak dapat menghindar.

Kraaak!

Kepala lelaki bercaping lebar terpuntir keras, menyebabkan tulang lehernya berderak patah. Terdengar lelaki tersebut melenguh tertahan, lalu tubuhnya jatuh terbanting di tanah. Tak bergerak lagi.

Seta menden

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status