Share

41 - Duka Seta

"Celaka!" desis Seta tercekat. Wajahnya seketika berubah pucat pasi.

Masih merasa tidak percaya, sang prajurit lantas menekan lembut bagian sudut antara leher dan rahang bawah Darpa dengan dua jari. Lagi-lagi sama sekali tak ada denyut yang terasa di sana.

Tiba-tiba saja seperti ada sesuatu yang mengganjal di dalam dada Seta. Rasanya begitu menyesakkan. Hembusan napas sang prajurit Jenggala berubah memburu. Sedangkan kedua bola matanya memanas.

"Jangan mati dulu, Darpa. Kau tidak boleh mati sekarang. Aku masih membutuhkanmu!" desis Seta. Suaranya berubah parau.

Sembari mendesis begitu sang prajurit tempelkan daun telinganya lekat-lekat ke dada kiri Darpa. Ia berharap mendengar suara berdetak di sana. Meski hanya berupa detak lemah.

Tapi harapan itu hanya tinggal harapan. Tak ada suara apa pun yang ditangkap pendengaran Seta. Jantung Darpa sudah berhenti berdetak.

"Tidak ..." Seta g

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status