Share

49 - Pertukaran

ENTAH berapa lama Seta menunggu sampai akhirnya Sitadewi berhenti menangis. Begitu perempuan itu terlihat lebih tenang, direngkuhnya bahu dengan lembut.

Tangan sang prajurit meremas-remas lembut bahu tersebut. Bermaksud memberi kekuatan pada si perempuan. Wajah Sitadewi yang masih basah oleh air mata lantas dibenamkan ke dadanya yang bidang.

"Tidak seorang pun boleh memandangmu serendah itu, Sita. Jangan biarkan mereka melakukannya. Semua wanita itu mulia," bisik Seta lirih, coba menenteramkan hati si perempuan.

"Aku hanya seorang jalir, Kang. Di mana letak mulianya seorang jalir?" balas Sitadewi dengan suara parau.

Seta pegang kepala Sitadewi, lalu menjauhkannya dari dekapan dan dibawa maju ke depan wajah. Sang prajurit pandangi dua mata indah si perempuan yang masih basah oleh air mata.

Yang dipandangi balas menatap, tapi tak lama. Sekejap kemudian sudah alihkan pandangan ke arah lain. Tampak pipi Sit

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status